Perempuan di Tepi Danau

in hive-193562 •  3 years ago  (edited)

FIKSI MINI: Mustafa Ismail

Sudah tiga sore aku melihat perempuan itu. Selalu sendiri. Di tempat yang sama, payung dengan enam kursi yang letaknya agak ke pojok kiri hotel yang menghadap danau. Entah kenapa perempuan itu selalu memilih tempat agak ke pojok. Padahal hari-hari biasa begini, bukan akhir pekan, banyak teratak payung kosong.

woman-4866179_1920.jpg

Ilustrasi: pixabay.com

Ia mirip seorang kawan, tapi entah siapa, aku lupa. Selain di tepi danau, ia juga menyendiri di ruang makan, di kafe di pojok hotel, atau duduk di lobi sambil menunggu entah siapa, pun ketika hendak pergi entah ke mana dengan berjalan kaki atau memesan ojek online. Aku hendak bertanya, tapi apa pula urusanku.
Tadi pagi, aku kembali berpas-pasan dengannya di pintu ruang makan saat akan sarapan. Saya melihat kabut di wajahnya. Pandangannya kosong, seperti sedang menanggung beban berat. Ia tak bergairah. Langkahnya gontai, meskipun ia berusaha untuk tegak. Wajahnya kusut.
Mungkinkah ia seseorang yang sedang kehilangan seseorang? Aku tak berani mereka-reka lebih jauh, meski berbagai pertanyaan muncul dalam benakku. Aku sempat hendak meyapanya, tapi entahlah, tidak pernah terlaksana. Aku memang bukan tipe orang yang mudah bergaul dengan perempuan.
Tapi pagi ini aku tidak lagi menemukannya di ruang makan, meskipun aku berada agak lama di sana. Seperti ada dorongan untuk menunggu. Sampai waktu sarapan usai, ia pun tak muncul. Mungkin ia sudah pulang. Itu peristiwa biasa saja. Di hotel, penginapan, lokasi wisata, dan tempat umum lainnya, orang datang dan pergi. Semuanya adalah kesementaraan, seperti sementaranya hidup kita.
Setelah sarapan, aku langsung turun untuk pulang. Pekerjaanku di kota itu sudah selesai. Aku sudah memesan taksi online karena akan langsung ke bandara. Tapi aku ingat sesuatu: aduh, aku belum membeli oleh-oleh khas daerah ini. Tapi sudahlah, aku bisa membelinya dalam perjalanan atau di bandara meskpun harganya lebih mahal.
Tapi begitu lift terbuka di lantai dasar, aku melihat di lobi begitu ramai orang, beberapa di antaranya polisi. Langkahku terhenti dan bertanya-tanya apa yang terjadi. Dari jauh, sirine ambulan meraung-raung dan mendekat. ***

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Muy buena foto me gustó mucho