Sepiring Nasi Padang.

in hive-193562 •  3 years ago  (edited)

IMG20210802190212.jpg pic milik pribadi @ranesa70

Sepiring nasi dengan lauk rendang membuat air liur melorot di kerongkongan orang lapar. Terbayang nikmatnya, apalagi bumbunya yang berwarna coklat kehitaman bercampur dengan nasi hangat, sudah pasti mengundang keringat bercucuran di dahi.


Rasa lapar sambil berkhayal dapat menikmati makanan kesukaan dialami oleh Amir. Dengan uang lima ribu perak ia menginginkan makan nasi rendang di warung Mak Iloh. Mak Iloh penjual nasi rames di lorong gang sempit dekat rel kereta api. Sudah puluhan tahun menjual makanan untuk para pekerja serabutan, pengamen dan para pedagang asongan yang sering di kejar keamanan.

Sebenarnya Amir bukan tidak memiliki uang untuk makan, tapi uang yang dihasilkan dari mengamen di lampu merah telah di rampas oleh preman yang menguasai daerah tersebut. Sehingga yang tersisa tinggal uang recehan, kalau dijumlah hanya lima ribu perak.

Langkahnya gontai memasuki warung Mak Iloh. Beberapa orang berada di dalam. Ada yang ngopi sambil udud (merokok). Ada juga yang sedang makan dan beberapa orang sepertinya menunggu pesanan.

Amir duduk disalah satu bangku. Uang dalam sakunya ia keluarkan. Dipandanginya uang itu sambil bergumam, andai saja nasi dengan lauk rendang dapat dibeli dengan uang ini, tapi khayalan itu buyar seperti asap diterjang angin dari sela pintu jendela tempat ia duduk. Sepiring nasi tanpa lauk pun tak apalah, yang penting kuahnya saja dan dapat air minum gratisan.. Ia bergumam lagi dengan nada pasrah.

Mak Iloh memperhatikan Amir dari balik etalase. Sembari senyum Mak Iloh mengambil piring, memasukan nasi, kemudian menaruh rendang berikut kuahnya. " Makanlah Mir, sebentar lagi adzan magrib, kau pasti lapar seharian berpuasa" Suara Mak Iloh seperti mimpi di siang bolong.

Mata Amir menatap piring di atas meja seperti tidak percaya. Khayalannya sebelum masuk warung kini nyata dihadapannya, nasi hangat dengan lauk rendang dan segelas teh hangat yang masih mengeluarkan uap panas menari-nari .

"Mak, tak sanggup aku bayar ini semua. Uangku hanya segini " Dari saku, Amir mengeluarkan uang recegan hasil ngamen di lampu merah, lalu diberikan kepada Mak Iloh.

" Hari ini mak kasih gratis makan buat buka puasamu. Uang itu kau simpan saja untuk besok sarapan " Jawab Mak Iloh, sambil berlalu. Mak Iloh tau kalau Amir suka berpuasa sunah senin, kemis, karna setiap senin dan kamis Amir selalu buka puasa dengan menu nasi rendang di warungnya.

Saat makan Amir merasakan rendang Mak Iloh begitu lezat, dengan lahap ia menghabiskanya hingga tak tersisa sedikit pun, bahkan jari tangannya ia jilati sampai bersih. " Alhamdulillah" Suaranya lirih mengucap syukur.

Selesai makan Amir melipir ke belakang warung mencuci piring kotor bekas makannya, lalu berwudhu. Langkahnya penuh semangat menuju mushola. Usai melaksanakan solat magrib di mushola, uang lima ribu ia masukan ke kotak amal. " Terima kasih Yaa Allah atas rezeki hari ini. Semoga warung Mak Iloh tambah banyak pembelinya. Aamiin...." Bisiknya pelan sekali.

@ranesa70

Siapa saya? @ranesa70 adalah singkatan dari Ratu Ayu Neni Saputra. Saya Seorang ibu rumah tangga yang gemar menulis, membaca, masak dan membuat kerajinan tangan. Saya seorang ibu, nenek juga anak. Saya kelahiran Cirebon dan menetap di Bandung Jawa Barat.

Reward dari postingan ini 10% toek akun @indonesianers

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!