Foto diambil sebelum masa covid
Mendung bergelayut sore itu, bias langit abu - abu. Bayangan pesan yang baru saja masuk membuatku terdiam.
Kehidupan bagi tenaga media sedang benar - benar sulit. Kekurangan tenaga, semangat menipis, diikuti harapan kandas berkali - kali.
Sulit menjabarkan dengan rinci, meskipun berada di area non covid,ada kalanya kami juga harus bertugas di RICU (ICU covid), karena mereka terbatas tenaga, banyak yang jatuh sakit.
Efeknya jika ada yang ditugaskan ke RICU, ICU (non covid) menanggung beban kekurangan tenaga. Tim ICU harus tetap bertugas maksimal meski kekurangan anggota tim.
Pertanyaannya bagaimana pelayanan ICU jadinya? Kami berusaha semampu kami, memberikan pelayanan terbaik, semua saling bantu, sehingga pasien sebisa mungkin mendapat pelayanan mumpuni.
Aku beruntung bertugas di ICU dengan anggota tim yang semua cekatan, dan penuh perhatian. Tak perlu diminta, semua saling mengisi.
Tapi sebulan ini, ada yang membuat rasa khawatir, beberapa pasien ICU , hasil PCR ternyata positif.
Hasil PCR keluar saat pasien sudah dirawat di ICU, sedangkan APD kami tidak standar untuk merawat pasien covid. Pasien positif covid kami pindahkan ke RICU untuk perawatan lebih lanjut.
Apalah daya kami sudah terlanjur kontak erat, memandikan pasien, melakukan suction, membersihkan gigi dan mulut pasien hanya dengan APD sehelai masker medis.
Kebijakan penyesuaian APD semua rumah sakit melakukannya, ada APD jenis tertentu saja yang boleh digunakan di area non covid.
Apa pasien covid cuma dijumpai di ICU? Oh tidak sayangku, hampir semua ruang rawat non covid menemukan pasien covid. Satu hal yang perlu difahami, bahwa masker N95 langka di ruangan non covid, sedangkan untuk area covid tersedia cukup.
Aku dan teman - teman sedang bertahan sedikit lagi, berdoa dan berserah diri pada pencipta, yakin bahwa ada kemudahan di setiap kesulitan.
Ketika tak ada satuhal pun yang bisa kita lakukan setelah berusaha maksimal, kita coba bertahan sehari demi sehari. Bila tak sanggup membayangkan sehari, kita jalani senafas demi senafas. (Alissa Wahid)