Menjadi kebiasaan bagi kita untuk menjadikan sejarah sebagai acuan untuk membangun suatu tempat, baik itu dari sisi perekonomian, pertanian, agama, kesehatan dan tentu saja pendidikan.
Jika dahulu misalnya kita tidak mengenal tekhnik menyimpan uang di Bank, sekarang bahkan dengan Dompet Elektrik bisa belanja sesuka hati, tinggal isi nya saja yang kita maksimalkan.
Itulah disebut sebagai Perubahan Budaya, artinya tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan juga sudah barang pasti berubah, bukan "katanya" lagi namun ini sudah realita dilapangan, sudah begini model hanya saja kita agak-agaknya tidak mau merefleksi diri berkaitan soal ini.
Banyak sekali contoh kasus di tengah-tengah kita, yang terdekat saja awal tahun 2020 tepatnya 24 Januari kita dihebohkan dengan pemberitaan salah satu media online berkaitan soal "Limbah B3 di RS Muyang Kute" kemudian kemarin (04 Juni 2021 ) uga membahas hal yang sama, dari kasus sederhana diatas diatas kita dapat simpulkan memang kita enggan untuk "Naik Kelas".
Mestinya, karena kita tadi sepakat dengan menjadikan sejarah sebagai pelajaran maka kasus diatas sudah tidak terjadi untuk kedua kalinya.
Juga soal pasukan anti rasuah sudah keluar masuk ini daerah, lagi-lagi kita merenung dengan kejadian ini, mengapa mereka masih sering berkunjung keadaerah kita karena kita masih belum mau serius membangun, memang benar kata orang "Kalau mau naik kelas, tentu banyak ujian". Namun kalau ujian nya itu-itu saja, bosan juga kita.