Bersit Gelegak

in hive-193562 •  3 years ago 

Kenangan akan muncul begitu saja. Lancang. Bersama sebuah alasan yang sukar kau jelaskan, tak mampu kuungkapkan. Sebab, kadang ia tak butuh alasan untuk kembali mengkobel-kobel ingatan. Menyajikan sepentang senyum di busur bibirmu yang ranumnya sungguh mengundang hasrat menggigit di sekitar geligiku. Ingin kuungkap apa yang bakal terjadi ketika pejal geligi bersua kenyal itu bibir.

Adakah perang? Atau justru gumul di antara kita. Ketika libat 34 saraf wajah dan 112 saraf postural kita dalam sentuh yang sungguh penuh-seluruh. Ketika tiap nanometerkubik epidermis kehilangan jarak, menjadikan 'antara' sirna. Pertarungan yang menguji ketrampilan olahnapas di kelopak senyummu. Semesta tempat ketaklukanku bertambat menanti kepastian nasib. Otakku memilih sadar atas sensasi gelenyar di sela pagut kita yang tengah menjalin-pilin.

Gebyar!

Sebentuk sengal di napas kita -yang selalu berupaya untuk kau sembunyikan- sungguh menenangkanku. Setelah sebelumnya kelancangan yang ternyata kita inginkan itu, kupikir selembar tempeleng akan mendarat di pipi. Entah malu atau candu penyebab semburat di lereng pualam pipimu. Beserta sebentuk kerling, di antara tatap dan tunduk, seolah tatapku terlalu menyilaukan retinamu yang menjadi alamat tuju. Gelenyar itu masih menyisakan gema di kepala, bersama buncah yang menghunjam jejak. Sudah kupahatkan kesan ini hari di palung terdalam kenang, Mentariku.

Hingga sebentuk simponi meluncur dari bibirmu, “Aku menyambut sentuhmu bukan karena kalah, tapi karena sepakat! Kau harus bertanggungjawab atas efek kecanduan yang akan kuderita!” ujarmu sembari mengaitkan lengan ke tengkukku. Tak ada rem yang bisa kupijak untuk menghentikan laju hasrat. Aku memilih tenggelam dan menenggelamkan agar kita makin terampil mengarung gelombang samudra ini. Berlayar. “Mari bikin bangga nenek moyang kita yang katanya pelaut itu!" seruku dengan napas tersengal oleh buncah dentam di dada.

Image Source

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Berkelamin dan berdaya guna.

Memberdayakan kelamin, Bung...

Tepat. Minum kopi kita?

Boleh. Tapi aku sedang nggak ada kendaraan. Apa Bung bisa ngopi di Lamdingin?

Telat kali kutengok. Besok kita janjian lagi.