Kalau Bahasa Aceh, emping melinjo itu disebut dengan keureupuk mulieng dan disebut emping melinjo, karena emping itu diproses dari buah melinjo.
Kalau di Aceh Indonesia, batang melinjo itu banyak tumbuh di Kabupaten Pidie dan apabila kita datang ke Kabupaten Pidie, kita dapat melihat pohon-pohon melinjo yang tumbuh subur di kebun-kebun atau di pekarangan rumah warga. Sehingga Kabupaten Pidie sering dijuluki dengan Daerah Keureupuk Mulieng, karena produksi keureupuk mulieng atau emping melinjo itu khusus di Kabupaten Pidie.
Pruduksi emping melinjo di Kabupaten Pidie dilakukan masih secara tradisional oleh ibu-ibu rumah tangga.
Cara pembuatan emping melinjo :
- Pertama-tama buah melinjo
itu dikupas kulitnya yang
empuk dan kulit yang empuk
itu berwarna hijau kalau
masih putik, kalau masih
matang berwarna kuning dan
kalau sudah masak berwarna
merah. - Buah yang sudah dikupas,
digonseng sekitar 2 menit
pada wajan dengan
menggunakan pasir yang
sudah dipanaskan. - Setelah digonseng, dikupas
kulitnya yang keras dengan
menggunakan batu, sehingga
menghasilkan biji melinjo
yang berwarna putih. - Selanjutnya biji melinjo yang
putih dipukul pada alas kayu
sampai pipih dengan
menggunakan palu besi
hingga berbentuk emping. - Proses terakhir yaitu emping
yang sudah jadi itu dijemur di
sinar matahari hingga kering
untung menghilangkan kadar
air, agar emping bisa tahan
lama.
Lokasi pembuatan emping melinjo ini Saya abadikan dengan menggunakan kamera ponsel Samsung Galaxy Note 10, dengan lokasi Gampong Bluek Ulee Gampong Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie Provinsi Aceh Indonesia.