Sayembara Cerpen KSI, Kisah Perjalanan Hidup Petani Tua Dalam Meraih Mimpi Menjadi Petani Sukses

in hive-193562 •  3 years ago 

IMG_20210510_181708.jpg

Pada awalnya ada seorang petani tua yang bernama Pak Hadi. Beliau tidak mempunyai lahan untuk bercocok tanam. Yang setiap harinya pak Hadi hanyalah bekerja sebagai pembelah batu gunung yang nantinya di jual kependuduk sekitarnya dengan harga yang sangat murah. Kebutuhan sehari-harinya hanya sangatlah kekurangan . Kemudian pak hadi berteman dengan seorang petani yang juga tidak memiliki tanah namanya Pak Marzuki.

Kemudian Pak Marzuki memberikan gagasan untuk bekerja dahulu di tempat beliu. Guna untuk bisa mendapatkan penghasilan walau pun tidak sepenuhnya. Pak hadi pun menyetujuinya, bekerja di tempat pak zuki karena beliau sering di pangil dengan nama zuki. Awalnya pak Hadi membantu menyiram tanaman cabai intensif. Apa bila musim petik atau panan pak Hadi juga ikut memanen cabai merah yang sudah masak bersama dengan pekerja lainya. Waktu penyemprotan hama dan juga penyiraman tanaman cabai intensif juga tidak ketinggalan. Ini semuanya di lakukan untuk mendapatkan kepercayaan dari toke nantinya.

Bermula pak hadi diberikan benih timun kotak, itu pun hanya satu kotak saja sebagai percobaan awal. Pak Hadi mulai secara perlahan-lahan membuat bedengan sebagai lahan untuk menanam timun nantinya. Sambil bekerja di tempat pak Zuki, pak Hadi dengan tekunya terus berjuang untuk bisa mendapatkan kepercayaan untuk bisa mengapai mimpi.
Singkat cerita selama lebih kurang pak Hadi bekerja di tempat pak zuki enam bulan lamanya. Barulah pak zuki memberikan saran agar saya menanam cabai merah intensif.

Kemudian saran tersebut pak Hadi tidak terima langsung begitu saja, karena pak Hadi tidak mempunyai modal untuk menanam cabai merah intensif. Setelah tiga hari lamanya maka pak Hadi pun melakukan wawan cara bersama pak Zuki.
Pak Hadi Berkata pada pak Zuki : Pak Saya tidak mempunyai modal untuk menanam cabai merah intensif?.
Jawab pak Zuki : Modal itu nanti saya yang pikir karena saya percaya sama kamu.
Pak Hadi : Bagai mana caranya pak?. Saya belum mengerti.
Pak Zuki : Saya akan berbicara dahulu sama toke yang membiayai lahan ini. Beliu bernama toke Iskandar. Terkadang nanti toke Dar mau membantu.
Pak Hadi : Ooo begitu ya pak. Tetapi saya takut kecewa bila panen tidak berhasi.
Pak Zuki : Berhasi atau tidak itu bukan urusan kita yang penting kita berusaha dan berdo’a agar tidak gagal panen.
Dengan senang hati pak Hadi mengucapkan terima kasih pada pak Zuki yang sudah bersusah payah membantu secara moral dan juga pikiran.

Pak Hadi pun mulai bekerja secara perlahan dan gigih. Karena sudah mendapatkan kepercayaan seorang toke melalui sahabatnya pak Zuki. Kepercayaan tersebut tidak disia-siakan. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari bagi keluarga pak Hadi bekerja di lahan pak Zuki dan telah mempunyai penghasilan tambahan dari timun yang di tanaman. Timun pun mulai berbuah dan panen tiga hari sekali. Walau kebutuhan pak Hadi tidak begitu cukup.

Waktu terus berjalan tanpa terasa, selama satu setengah bulan dalam mempersiapkan bedenggan untuk lahan penanaman cabai merah intensif. Selanjutnya pak Hadi sambil membuat bedenggan beliu melakukan penyemaian benih cabai merah yang bermekan TM99 di dalam polibag. Rasa lelah hilang semuanya setelah melihat bedenggan telah selesai dan di tutup rapi dengan plastik mulsa. Benih cabai merah pun hampir siap di tanam. Dengan linangan air mata pak Hadi menangis mensyukuri akan nikmat Allah ta’ala yang tak terduga. Bisa menanam cabai merah masak menjadi seorang petani cabai yang selama ini diimpikannya.

Setiap dua atau tiga hari sekali melakukan penyiraman tanaman cabai yang sedang tumbuh. Begitu juga dengan penyemprotan terhadap hama yang menyerang tanaman cabai dan juga mentimun. Akan tetapi pak Hadi tidak lupa diri, akan jasa sahabatnya pak Zuki. Pak Hadi juga membantu menyiram dan penyemprotan hama di lahannya pak Zuki.
Pak Zuki juga membatu atau membimbing dalam melakukan perawan terhadap tanaman cabai merah intensif.

Hampir setiap harinya pak Hadi harus bekerja keras dalam mengelola lahan tanaman cabai merahnya dan juga kepunyaan pak Zuki. Setiap sore pak Hadi memperhatikan tumbuh kembanagnya tanaman cabai. Apakah tanaman cabai ada yang kena hama atau penyakit,begitu juga kebutuhan akan pupuk setiap batang tanaman cabai. Karena ada kalanya pemupukan harus ditambahkan menurut kondisi dari pada tanaman cabai merah tersebut. Pak Zuki pernah berpesan rawat tanaman seperti kamu merawat diri sendiri. Pesan tersebut pak Hadi benar-benar memakainya. Semua itu pak Hadi lakukan untuk kepentingan dirinya sendiri.

Pak Hadi juga tidak lupa untuk membuat api unggun setiap harinya. Guna untuk mencegah kedatangan kabut saat di tengah malam. Karena tidak perlu api yang besar akan tetapi yang di butuhkan hanyalah asap dan hawa panas pada sekeliling tanaman. Sehabis sembahyang magrib pak Hadi turun dari gubuk untuk melihat api unggun dan memperhatikan di setiap sudut lahan. Bila api unggun padam maka pak Hadi pun menyalakannya ulang. Pak Hadi harus bekerja siang dan malam dalam menjaga setiap tanaman cabai merah yang telah di tanam.

Selama empat bulan lamanya harus terus berusaha baik siang maupun malam itu yang dilakukan oleh pak Hadi. Waktu panen pun hampir tiba. Buah-buah cabai merah mulai masak satu persatu. Dengan kgigihan dan kerja keras pak Hadi mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Walau lahan yang di tanami cabai merah tidak begitu luas. Semua itu dengan keikhlasan pak Hadi bekerja, barulah mendapatkan hasil.
Waktu panen pun telah tiba. Betapa senangnya hati pak Hadi, yang selama ini bekerja tanpa menggenal lelah. Hasil panen cabai merah intensif pertama tidaklah begitu banyak. Tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga pak Hadi.

Setelah melakukan pemetikan tahab awal pak Hadi keesokan harinya melakukan penyiranam pada tanaman cabai. Sedangkan pada sore harinya pak Hadi melakukan penambahan pupuk NPK yang sudah dicairkan. Setiap batang cabai merah mendapatkan penambahan pupuk cair sebanyak satu gelas bekas aqua mineral (200CC). Pak hadi melakukan ini agar nantinya buah bertambah lebat dan panjang-panjang atau tidak pendek.
Barulah keesokan harinya pak Hadi melakukan penyemprotan obat perangsang dan juga hama yang terdapat pada tanaman cabai.

Empat hari kemudian panen kedua dilakukan oleh pak Hadi, hasil panen kedua lebih banyak lagi dari pada hasil panen pertama. Begitulah kegiatan yang dilakukan oleh pak hadi setiap harinya dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Tidak pernah merasa bosan dan jenuh pak Hadi dalam melakukan rutinitas kegiatan sebagi seorang petani cabai.
Dengan bermodalkan panen cabai merah intensif pak Hadi pun membuka lahan yang baru. Untuk bisa melakukan penanaman cabai merah tahap kedua. Dari hasil panen yang terus meningkat pada tanam pertama membuat pak Hadi lebih giat lagi dalam bercocok tanam cabai merah.

Dari kesedihan yang dialami oleh keluarga pak Hadi, menjadikan keluarga ini sukses dalam mengapai mimpi menjadi seorang petani cabai. Sampai saat ini pak Hadi terus aktif sebagai petani dalam mengembangkan usahanya. Kesabaran dan kegigihan serta do’a pak Hadi memperoleh hasil yang memuaskan dalam usaha menjadi petani cabai sukses.
Jika ada kesamaan dan kemiripan dalam cerita ini itu bukanlah unsur yang di sengaja, hanyalah kebetulan saja.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Ini cerpen untuk ikut sayembara ya? Unik ceritanya.. 👍

Terimakasih. Saleum Aneuk Aceh. Selamat Lebaran.

Saleum dari meunasah Kumbang 🙌

Sama-sama saya berasal dari Menasah Jeulanga Mata ie Ulegle Pidie Jaya. Semoga Kk terus berjaya.