Sumber foto: neelwafurat
Seperti halnya bahasa-bahasa lainnya di dunia, bahasa Arab juga memiliki beberapa keahlian yaitu keahlian mendengar, keahlian berbicara, keahlian membaca dan keahlian menulis.
Intinya dalam semua bahasa mesti memiliki empat keahlian ini. Dalam bahasa Arab, empat keahlian ini dikenal dengan المهارات اللغوية الاربع.
Jika diklasifikasikan, keahlian ini akan menjadi dua saja, yaitu kemampuan menerima dan kemampuan mengeluarkan. Jelasnya, kemampuan mendengar dan membaca adalah keahlian dalam menerima atau menyerap, sementara kemampuan berbicara dan menulis adalah keahlian untuk mengeluarkan. Namun jika dirinci keahlian ini menjadi empat bagian.
Tanpa adanya empat keahlian ini, seseorang tidak bisa disebut pandai berbahasa. Misalnya seseorang yang hanya mampu berbicara tetapi tidak mampu mendengar (tidak paham) maka ia pada hakikatnya belum memiliki keahlian bahasa.
Demikian pula dengan orang yang hanya mampu membaca tetapi tidak mampu menulis, dia juga tidak bisa disebut pandai berbahasa. Lagipula, mustahil seseorang mampu berbicara jika dia tidak mampu mendengar atau menangkap kata-kata yang diucapkan oleh orang lain. Demikian pula dengan orang yang mampu menulis, mustahil dia tidak mampu membaca.
Bahasa Arab juga demikian. Untuk bisa disebut mampu berbahasa, maka harus menguasai empat المهارات اللغوية. Empat kemampuan tersebut adalah sebagai berikut:
الاول: الاستماع
(Kemampuan Mendengar)
Sumber Foto: Al Nogbaa
Al Istima' (الاستماع) adalah kemampuan untuk mendengarkan pembicaraan dari orang lain atau kemampuan menangkap kata-kata yang diucapkan orang lain. Ini adalah kemampuan paling dasar dalam berbahasa. Seperti halnya kita sendiri; kita bisa berbicara pada saat masih kecil karena kita sering mendengarkan kata-kata yang diucapkan oleh orangtua kita dan lalu kita menirunya.
Cara meniru ucapan orang lain inilah yang menyebabkan kita bisa berbicara. Dan seiring dengan banyaknya latihan, kita pun menjadi lancar berbicara. Semuanya dari hasil mendengar. Karena itulah kemampuan mendengar ini sangat penting.
Untuk mengasah kemampuan mendengar kita harus sering-sering mendengar orang lain berbicara, khusususnya dari penutur asli, yaitu orang Arab. Kita harus sering mendengar walaupun kita tidak paham artinya. Dengan sering mendengar, nantinya telinga kita akan terbiasa dalam menangkap kata-kata.
Di zaman yang serba canggih seperti saat ini, untuk mendengar orang Arab berbicara kita tidak perlu lagi berkunjung ke Arab, tapi cukup dengan mendengarnya melalui YouTube.
Di waktu-waktu senggang kita bisa menonton channel-channel berita Arab dari YouTube. Umumnya channel berita di negeri Arab menggunakan bahasa resmi, bukan bahasa pasaran. Bahasa resmi inilah yang mesti kita pelajari karena bahasa resmi dapat dimengerti oleh semua orang Arab, berbeda dengan bahasa pasaran yang hanya dimengerti oleh sebagian orang Arab, karena bahasa pasaran ini berbeda antara satu negara Arab dengan negara Arab lainnya. Misalnya bahasa pasaran Mesir berbeda dengan bahasa pasaran Arab Saudi.
الثاني: الكلام / المحادثة
(Kemampuan Berbicara)
Sumber Foto: Inglisi
Kemampuan berbicara yang disebut dengan Al Kalam (الكلام) atau Al Muhaadatsah (المحادثة) adalah keahlian kita dalam mengucapkan kata-kata yang bisa dipahami oleh orang lain. Kemampuan ini muncul setelah kita mampu mendengarkan dengan baik.
Untuk mengasah kemampuan berbicara ini, kita harus sering-sering berbicara. Tanpa sering latihan kita mustahil bisa berbicara walaupun kita telah menghafal banyak kata-kata dalam bahasa Arab.
Bukan berarti kita tidak perlu menghafal. Kita tetap perlu menghafal karena bahasa Arab itu adalah bahasa asing bagi kita, namun kata-kata yang telah kita hafal itu harus sering kita gunakan. Jika tidak, kita akan lupa.
Agar kita bisa berbicara, pertama-tama kita harus mendengar dulu bagaimana orang Arab berbicara, lalu kalimat yang mereka ucapkan itu kita hafal dan kita ulang-ulang agar terbiasa.
Untuk menghafal kata-kata dalam bahasa Arab, sebaiknya kita menghafal dulu kata-kata yang sering digunakan seperti apa kabar, kamu makan apa atau kamu pergi ke mana? Adapun kata-kata yang jarang dipakai bisa kita hafal kemudian setelah kita lancar berbicara dengan kata-kata dasar tadi. Kata-kata seperti astronot, jaring laba-laba, tahi ayam atau pesawat tempur adalah kata-kata yang jarang kita gunakan, karena itu tidak perlu dihafal dulu.
Untuk bisa lancar berbicara kita juga harus berlatih dengan teman-teman. Atau kita bisa juga berlatih sendiri yaitu berbicara dengan diri sendiri di depan cermin. Cara lainnya adalah berbicara dengan benda mati, seperti: Hai kulkas apa kabarmu hari ini?; Halo sendok apa yang kamu lakukan dan kalimat-kalimat konyol lainnya. Meskipun terlihat konyol, tapi ini adalah salah satu cara ampuh agar kita mahir berbicara.
الثالث: القراءة
(Kemampuan Membaca)
Sumber Foto: Dakanet
Sebagai Muslim, untuk kemampuan Al Qira-ah (القراءة) ini tentu tidak begitu sulit karena kita sudah mengenal huruf Arab sejak kecil. Selain itu kita juga sering mengaji Al Quran sehingga kita tidak lagi asing dengan bacaan berbahasa Arab.
Namun kemampuan القراءة di sini tidak terbatas hanya membaca saja, tapi juga kemampuan dalam memahami apa yang kita baca.
Untuk menguasai kemampuan ini kita harus banyak menghafal kosa kata. Mungkin untuk strategi awal kita bisa memulainya dengan membaca Al-Quran dan terjemahannya. Atau membaca buku-buku hadits yang ada terjemahannya. Ini adalah metode awal.
Setelah menguasai banyak kata-kata atau المفردات nanti kita bisa beralih dengan membaca kitab-kitab fiqih atau kitab-kitab tarikh (sejarah) dengan didampingi kamus. Jika kita menemukan kata-kata yang terlihat asing, kita bisa langsung membuka kamus. Untuk saat ini kita juga bisa mengunduh aplikasi kamus bahasa Arab di Play Store. Sebisa mungkin hindari menggunakan google translate.
Dengan sering latihan nantinya kita akan terbiasa dan lambat laun akan memahami kalimat-kalimat yang kita baca tersebut.
الرابع: الكتابة
( Kemampuan Menulis)
Sumber Foto: Abu Nawaf
Keahlian terakhir dalam bahasa Arab adalah Al Kitaabah (الكتابة). Seperti halnya Kemampuan berbicara (الكلام) yang didahului oleh kemampuan mendengar (الاستماع), kemampuan menulis (الكتابة) juga harus didahului oleh kemampuan membaca (القراءة). Artinya, untuk bisa menulis dengan baik, kita harus sering-sering membaca.
Kita bisa memulainya dengan menulis kegiatan-kegiatan harian yang kita lakukan, misalnya "bangun pagi kugosok gigi, habis itu kutidur lagi... dan seterusnya. Atau kita juga bisa menulis tentang kegiatan yang kita lakukan di sekolah atau tempat kerja.
Ketika kita sudah mampu menulis tulisan-tulisan ringan, nanti kita bisa beralih menulis tulisan yang agak berat seperti tulisan tentang sejarah atau pemikiran sosok tertentu.
Nah, demikianlah empat kemampuan yang harus dimiliki oleh siapa pun yang ingin belajar bahasa Arab.