SEC-S18W1
Pada kesempatan ini saya ingin mengikuti kontes yang diadakan oleh Steem Venezuela dan mengajak @bahrol, @suryati1 dan @bang.dien untuk ikut serta.
Ini adalah sepenggal kisah yang tersisa dari sebuah perjalanan dinasku beberapa waktu yang lalu ke Kota Dingin Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
Suatu hari, kepala bidang di dinas yang merupakan mantan anak buahku saat masih menjabat kepala bidang menelponku, "Pak Bos, ni ada acara rapat di Takengon bulan Maret, tolong kirim size untuk kaos dan no rekening ya!" Begitu kira-kira ucapan mantan anak buahku di kantor.
Ternyata meski aku tidak menjabat lagi, orang-orang di kantor masih memanggilku dengan panggilan "Pak Bos". It's OK, aku tidak mempermasalahkan mereka mau memanggil nama, pak bos, bang dan lain-lain, karena hal itu bukanlah sesuatu yang penting bagiku.
Mendengar info tersebut, aku pun mulai mengontak rekan-rekan lain. Baik yang bertugas di Kabupaten Aceh Utara maupun kabupaten lain di Provinsi Aceh karena acara rapat di Takengon itu akan dihadiri oleh para kepala puskeswan se-Aceh.
Awalnya kami bersepakat untuk pergi ke Takengon menggunakan sepeda motor dan berkonvoi kesana. Seru kan? traveling menggunakan motor, begitu ucapku pada teman-teman di suatu pagi di sebuah warung kopi.
Namun kemudian kami berubah planning dan pergi mengunakan mobil, masih dengan cara berkonvoi menuju Kota Dingin Takengon. Aku sendiri menumpang di mobil salah satu teman yang juga mantan anak buahku.
Tiba di Kota Dingin
Menjelang sore, kami sudah berada di Hotel tempat acara rapat diadakan oleh Dinas Provinsi. Seperti namanya Kota Dingin, udara di Kota Takengon cukup dingin, apalagi di malam hari. Dan kami pun terpaksa menggunakan jaket atau hoodie untuk melawan rasa dingin yang menusuk tulang.
Malam harinya saat makan malam, aku berjumpa dengan rekan-rekan se-Aceh dan juga dengan dosen wali dan dosen pembimbingku saat masih di kampus. Ternyata dia menjadi salahsatu narasumber pada acara rapat tersebut.
Aku menghampiri Pak Gito, begitu sebutan kami kepadanya yang bernama asli Sugito, dan ternyata dia baru saja dilantik sebagai guru besar (profesor) di kampus ungu sebagai almamaterku.
Kami pun terlibat perbincangan seru tentang masa lalu di kampus termasuk saat perjalanan kami ke Siborong-borong, Tapanuli Selatan dalam rangka survey untuk penelitian tentang Domba Garut pada tahun 1997 lalu.
Setelah acara pembukaan rapat di hotel Parkside, aku duduk di lobby hotel dan menikmati minuman dan Snack yang disajikan oleh pihak panitia.
Razali! sebuah panggilan suara perempuan terdengar di telingaku. Aku pun menoleh ke arah suara. Ternyata seorang kakak letting bernama Aminah memanggilku.
Reuni bersama teman
Kami pernah sama-sama menjadi asisten di Laboratorium Patologi saat masih di kampus dulu. Dan kami sudah lama tidak pernah berjumpa sejak lulus dari FKH Unsyiah. Dan kami pun mengobrol bersama rekan-rekan lain sambil menikmati Kopi Takengon yang cukup terkenal.
Pada hari kedua keberadaanku di Kota Dingin, aku mengajak teman semobil menuju sebuah sudut Danau Laut Tawar untuk santai di sore hari.
Beberapa tahun sebelumnya aku pernah ke Takengon dan duduk santai bersama teman di sebuah cafe di pinggir Danau Laut Tawar tersebut sambil menyeruput kopi Arabica Gayo dan memandang teduhnya air danau.
Suasana yang syahdu, nyaman dan rileks yang kurasakan sore itu sungguh membekas di memori dan alam bawah sadarku. Sehingga aku selalu ingin mengulang kembali bila aku berada di Kota Dingin. Bahkan suasana nyaman ini ku hadirkan dalam metode self hypnoterapi yang kulakukan bila ingin mendapatkan suasana rileks.
Sebuah sudut Danau Laut Tawar
Suasana sore ini di pinggir Danau Laut Tawar masih nyaman dan rileks seperti beberapa tahun yang lalu. Hanya ada sedikit perubahan dari bangunan cafe serta suasana danau yang sudah ada keramba ikan milik masyarakat. Overall, suasananya masih nyaman buatku untuk menikmati kopi Arabica Gayo dan Indomie hangat di udara yang dingin.
Hari ketiga, acara rapat telah selesai dan kami pun akan kembali ke kampung halaman masing-masing. Teman seletingku yang tinggal dan bekerja di Takengon telah mewanti-wanti. Li, besok jangan pulang dulu ya, ada oleh-oleh dari Mila untuk Cici! Begitu warning temanku yang bernama Mila Niarti.
Mila adalah teman seleting dan kawan akrabku saat di kampus dulu. Banyak kisah dan kejadian seru kami alami saat berada di kampus karena kami merupakan teman satu tim penelitian untuk skripsi dan juga satu tim saat Ko-Asistensi di Sumatera Utara untuk meraih gelar dokter hewan.
Kami juga di wisuda pada gelombang yang sama karena kami sama-sama penelitian, sama-sama sidang meja hijau dan sama-sama lulus sarjana dan juga Ko-As. Walaupun kami kemudian bekerja di Kabupaten yang berbeda.
Meskipun kami bekerja di tempat yang berbeda, namun komunikasi dan silaturrahmi tetap terjalin. Bahkan dengan istriku, meskipun mereka belum pernah beratap muka secara langsung, mereka cukup akrab. Ya, mereka berteman melalui Facebook dan Instagram.
Saat perjalanan pulang dari Kota Dingin, kami menempuh jalur yang berbeda. Saat pergi kami memilih jalur melewati Kota Bireuen, namun saat pulang kami memilih melewati Gunung Salak yang lebih dekat, walaupun kondisi jalannya sedang rusak parah di beberapa titik.
Kopi Espresso Arabica Gayo
Kami sempat singgah di sebuah cafe di daerah Gunung Salak untuk rehat sejenak sambil menikmati kopi dan juga sholat ashar di sebuah mushola yang dibangun oleh pihak cafe.
Pengelola cafe ini adalah temanku bahkan sudah seperti saudara bagi kami. Di tahun 2000-an saat aku lulus dokter hewan dan kembali ke kampung halaman serta menetap di Kota Lhokseumawe, kami sudah berteman dan bersaudara.
Pemandangan di Gunung Salak
Dan saat ini dia dipercaya oleh saudaranya untuk membangun dan mengelola cafe yang diberi nama "One Refinary" di kawasan Gunung Salak yang cukup indah dengan pemandangan ini.
Sayangnya saat aku singgah di sore ini aku tidak berjumpa dengannya karena dia masih ada kegiatan di Dayah Ulumuddin, tempat dimana dia bekerja. Biasanya dia akan ke Cafe saat malam hari.
Setelah menikmati suasana Gunung Salak dan kopi Arabica Gayo, kami pun melanjutkan perjalanan pulang ke rumah masing-masing.
Aku menyerahkan oleh-oleh yang ku beli saat perjalanan pulang dan juga oleh-oleh dari Mila, temanku kepada istri. Dan kemudian istri segera menelpon Mila untuk mengucapkan terima kasih atas oleh-olehnya.
Begitulah sepenggal kisah perjalanan dinasku ke Kota Dingin Takengon yang penuh dengan suasana menyenangkan. Lebih seperti sebuah reuni dan rendezvous selama tiga hari. Menikmati suasana, berjumpa dengan sobat lama bahkan dosenku, yang saat ini kami sudah sama-sama berambut dan berjenggot putih...🤭
Demikianlah post saya kali ini. Terima kasih telah membacanya. Stay healthy and fun, Ciao...!
First of all, I wish you all the best in this competition and I would like to start by saying that you have started a very good and long journey that you have started from a house. Wanted to wrap it up with a layout so I'm glad you shared this nice place placement with us because it's admirable like you did it. Together with your teammates, you embarked on a journey together with a struggle to create a picture and publish it with us in a very good way. Yes, I feel very good and I hope that if I get a chance somewhere I will want to visit this place and hope you will connect with us with such kind words and thoughts. Anyway, I don't know much about this stuff, but I can tell from what you're saying about it that you're pretty serious about it and you think I'm thinking about it. This thing involves traveling more and having more passion for these things, so I have a passion for this thing now, but we can't go out most of the time with these tasks of our daily life and these needs, because it is also They are part of our life so we have to carry them with us so I hope you are living it well and will continue to live it and many best wishes thank you.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
We support quality posts and good comments posted anywhere and with any tag.
Curated by : @edgargonzalez
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thanks a lot for your appreciation and support. You don't know how much value of your support. Your appreciation means a lot for me. Bundle of thanks. Stay blessed
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih telah singgah di post saya. Kisah ini adalah sebuah memori bagi saya dimana saya berjumpa kembali dengan orang-orang yang sama-sama berjuang di kampus dulu.
Juga dengan dosen yang membimbing saya. Saat ini saya bisa berdiri tegak dihadapannya dan berkata : Pak, Terima masih atas ilmu dan bimbingan yang anda berikan sehingga saat ini saya bisa meraih cita-cita dan profesi yang saya inginkan.
Berlibur memang kita butuhkan, namun terkadang kita harus mempertimbangkan banyak hal termasuk tanggung jawab kita terhadap keluarga.
Untuk itu biasanya saya berlibur jika bisa membawa serta keluarga saya ataupun disela-sela perjalanan dinas sebagai konsekuensi dari profesi saya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Yes, of course, it is our love that we treat everyone like this, but I would like to say that you or everyone should have the ability to speak up front about your experience and your work and your knowledge. But as you are doing well in your own way then I have many good wishes for you and you are spending your time with your family very well so that is the important part of life. If so, you are having a great time with yourself and hope you continue to have a great time and many good wishes for you. Keep it up. My many prayers are with you. Thank you. Keep it up with us.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih doanya. Harapan yang sama juga untuk anda...🙏
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit