Horror&Culture

in horror •  6 years ago 

Is it true, there is connection between culture and ghost?

"Ternyata pengertian orang kebanyakan, tembang Jawa itu buat manggil hantu."
"Belum juga mau belajar (tembang), udah serem duluan."
"Dunia yang takgeluti selama ini dianggap klenik, sedih!"
"Jangan nembang, nanti hantu-hantu pada datang."
"Mata kuliah tembang ditiadakan saja, pantes kampus banyak hantunya."

Di atas adalah beberapa cuitan mahasiswa dan alumnus Jurusan Karawitan ISI Solo di akun media sosial setelah menyaksikan film horor Kembang Kantil yang saat ini sedang tayang di bioskop. Mereka prihatin banyaknya tembang Jawa yang digunakan sebagai musik pemanggil hantu pada film-film horor mutakhir. Kesan yang timbul kemudian, tembang Jawa (karawitan) adalah musik yang menyeramkan dan menakutkan.

Pada posisi ini pula, pandangan atau stereotip yang menempatkan karawitan, tembang Jawa, sebagai ekspresi seni yang menyimpang, musyrik, haram seolah semakin menemukan pembenarannya. Tembang tampak erat berhubungan dengan dunia gaib, klenik dan wigati. Kisah-kisah keadiluhungan dan kebanggaan akan karawitan kemudian luntur dengan pencitraan industrial yang dibangun di abad mutakhir.

From:
Aris Setiawan etnomusikolog, pengajar di ISI Surakarta

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://news.detik.com/kolom/3994040/latah-tembang-jawa-di-film-horor