Air Mata tak Pernah Kering di Ghouta Timur, Suriah

in humanity •  7 years ago  (edited)


Sumber

Air mata tumpah di Ghouta Timur, Suriah, ketika sekitar 6.750 orang harus dievakuasi akibat perang yang terus berkecamuk. Tadi pagi, Selasa, 27 Maret 2018, 100 bus berkonvoi dari kawasan Irbin menuju Provinsi Idlib.

Kelompok pemberontak pekan lalu mencapai kesepakatan evakuasi dengan Rusia, sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang yang telah memasuki tujuh tahun.

Kelompok pemberontak ketiga di Douma Ghouta Timur, kota terbesar di wilayah itu, yang dihuni sekitar 140.000 orang, telah menolak menyerah dan masih terlibat dalam perundingan.

Menurut para aktivis, kesepakatan antara kelompok pemberontak Jaish al-Islam dan Rusia kemungkinan besar akan berada di akhir minggu.

Kota Ghouta Timur telah berada di bawah kendali pemberontak sejak pertengahan 2013. Tahun itu, pemerintah Assad memberlakukan pengepungan ketat di pinggiran Damaskus, yang dihuni sekitar 400.000 orang.

Selama enam minggu sejak 18 Februari, pasukan pemerintah Suriah, yang didukung oleh jet tempur Rusia, memperketat pengepungan. Mereka melakukan pemboman berat dan penembakan yang menewaskan sekitar 1.500 orang dan melukai lebih dari 5.000 orang.

Kondisi warga sangat memprihatinkan. Bantuan yang diangkut dengan 46 truk hanya mencakup persediaan untuk 27.000 orang. Konvoi lain belum dapat melakukan droping logistik akibat bombardir yang telah berlangsung selama lebih dari sebulan.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

This post has received a 7.97 % upvote from @boomerang.