KING OF SAMALANGA LEAD PRANG KUTA GLEE | RAJA SAMALANGA MEMIMPIN PRANG KUTA GLEE |

in indonesia-history •  7 years ago  (edited)

The area of Kuta Glee is located into the hills of krueng bate iliek subdistrict Samalanga Bireuën Regency Aceh province. during the colonization of the Netherlands used to be dibukit was founded benten defense fighters in Aceh, and more than 30 years the Fort was able to mempertanankan yourself from the Netherlands troops attack.
Samalanga on when it is an autonomous governance/by Sultan of Aceh was given full power to King Teuku Chik Bugis, to run his administration Teuku Chik Bugis gave credence to a Heroine named Pocut Meuligoe, fame both figures are just made keder wryly/Netherlands due to courage of both the leadership of Aceh fighters it has already proven to be kegigihannya in the lead resistance fighters in Aceh to fight occupation of Netherlands who want to master the region autonomous Samalanga, Netherlands very desirous ruled the region as it is very strategic and forward in the field of trade.

pocut meuligoe.jpg
Pocut Meuligoe


Pertempuran Bate ilik.jpg
The area of Samalanga was ancient


In the year 1876 pejajah Netherlands troops want to invade Samalanga, then the Netherlands raised a Todo Governor/Commander of Prangnya named Van Der Heijden to invade and conquer the Samalanga. Then Van Heijden prepare a power of three Battalions of troops each Battalion consists of three Companies each company numbered 150 people, soldiers with the force were more or less 450 troops attacked their stronghold Kuta Glee but they wasted Since the landslide defeat should receive from fighters in Aceh so that the desire to master samalanga experienced a total failure, the Netherlands troops in this war many died, including a Lieutenant named Aj. Richello who beheaded her head by a great scholar Haji Ahmad. But the cleric was also martyred in the Netherlands first aggression to Samalanga.

Van Der Heijden.jpg
Van Der Heijden


pasukan-Van-Heutsz-ketika-menyerang-bate-iliek1.jpg


Netherlands after losing a battle with the fighters back to their power of composing samalanga by adding strength involving the three battalions of the army, the Marines and the army ordnance as well as plus 900 POWs who dipersenjata, the detainees included them for raiding Dutch troops while leading dibelang in the attack on the headquarters at the fortress of Samalanga fighters Kuta Glee Bate Iliek, this attack carried out in 1877. After a month of the battle, the Netherlands can only master the Blang Teumuleik area of the coastal city of Samalanga. In this attack the hundreds of combined Forces soldiers dead even the Netherlands Van Der Heijden himself wounded and his left eye suffered blindness due to exposed bullet troops in Aceh.


images.jpg
Coastal Salamanga (Blang Teumeulek)



Miniature Shot Van Der Heijden's Eyes


After the war subsided and major losses experienced by the Netherlands then autonomous region Samalanga still remain in full power the King of Samalanga Teuku Chik Bugis and Pocut Batee Iliek Meuligoe and himself into a ghetto and settlements the indwelling of the scholars who are very fanatical in opposing aggression to expand the powers of the Netherlands.

RAJA SAMALANGA MEMIMPIN PRANG KUTA GLEE
Kawasan Kuta Glee merupakan perbukitan yang terletak dipinggir krueng bate iliek kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. pada masa penjajahan Belanda dulu dibukit ini didirikan benten pertahanan para pejuang Aceh, dan lebih dari 30 tahun lamanya benteng ini sanggup mempertanankan diri dari serangan serdadu Belanda.
Samalanga pada ketika itu merupakan daerah pemerintahan/otonom yang oleh Sulthan Aceh diberi kuasa penuh kepada Raja Teuku Chik Bugis, untuk menjalankan pemerintahannya Teuku Chik Bugis memberikan kepercayaan kepada seorang tokoh Srikandi yang bernama Pocut Meuligoe, ketenaran kedua tokoh ini saja membuat Belanda kecut/keder karena keberanian kedua pimpinan pejuang Aceh ini sudah terbukti kegigihannya dalam memimpin perlawanan para pejuang Aceh untuk melawan penjajahan Belanda yang ingin menguasai wilayah otonom Samalanga, Belanda sangat berkeinginan menguasai wilayah ini karena sangat strategis dan maju dalam bidang perdagangan.
Pada Tahun 1876 serdadu pejajah Belanda ingin menyerbu Samalanga, maka Kerjaan Belanda mengangkat seorang Gubernur/Panglima Prangnya bernama Van Der Heijden untuk menyerang serta menaklukkan Samalanga. Maka Van Heijden Menyiapkan kekuatan tiga Batalion tentara yang tiap Batalion terdiri tiga Kompi yang masing-masing kompi berjumlah 150 orang serdadu, dengan kekuatan lebih kurang 450 pasukan mereka menyerang benteng pertahanan Kuta Glee namun mereka sia-sia karena harus menerima kekalahan telak dari pejuang-pejuang Aceh sehingga keinginan menguasai samalanga mengalami gagal total, dalam peperangan ini serdadu Belanda banyak yang mati, termasuk seorang Letnan bernama Aj. Richello yang dipancung kepalanya oleh seorang ulama besar Haji Ahmad. Namun ulama ini juga syahid dalam agresi pertama Belanda ke Samalanga.
Belanda setelah kalah peperangan dengan para pejuang-pejuang samalanga kembali menyusun kekuatan mereka dengan menambah kekuatan yang melibatkan tiga Batalion tentara, pasukan marinir dan pasukan meriam serta ditambah 900 tahanan perang yang dipersenjata, mereka para tahanan tersebut dilibatkan untuk pasukan penyerang terdepan sementara serdadu belanda dibelang dalam penyerangan markas pejuang Samalanga di benteng Kuta Glee Bate Iliek, penyerangan ini dilakukan pada tahun 1877. Setelah sebulan berlangsungnya pertempuran, Belanda hanya bisa menguasai Blang Teumuleik daerah pesisir kota Samalanga. Dalam penyerangan ini ratusan gabungan pasukan serdadu Belanda mati bahkan Van Der Heijden sendiri luka berat dan mata kirinya mengalami kebutaan akibat terkena peluru pasukan Aceh.

Setelah peperangan ini mereda dan kerugian besar dialami oleh Belanda maka kawasan otonom Samalanga masih tetap dalam kekuasaan penuh Raja Samalanga Teuku Chik Bugis dan Pocut Meuligoe dan Batee Iliek sendiri menjadi sebuah perkampungan dan pemukiman yang didiami para ulama yang sangat fanatik dalam menentang agresi untuk memperluas kekuasaan Belanda.

Dp1.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Tulisan sejarah yang menarik, mak jih lon vote hhhh

Mencintai sejarah bukti mengharagai pahlawan