Akun Mandul: Diskusi Kelas #Plankton 2

Gampang-gampang susah mencari #plankton yang mau diajak diskusi serius soal steemit. Umumnya rekan saya yang pemula malu-malu mengungkapkan kendala setelah punya akun.

Tadi pagi, Senin 12 Februari 2018 saat ngopi rutin di Solong Premium, Beurawe, Banda Aceh, tiba-tiba Hamid pemilik akun @abdoelhamid bertanya bagaimana keberadaan saya di #steemit. "Biasa bang, pelan-pelan menunggu berkembang."

Bersama pemilik akun mandul: @abdoelhamid, @siwah dan @armanfauzi [foto pribadi]

Saya tahu akunnya sudah lama tak tersentuh, karena dulu dia pernah berkisah kalau passwordnya tak tersimpan dan hilang saat handphone rusak. Sial lagi, kode masuk lupa disimpan saat mulai bergabung.

Lupa menyimpan password saat aktif adalah petaka bagi pendatang baru. Perangkat yang digunakan pertama memang merekam secara otomatis, tapi bayangkan kalau perangkat itu rusak, akun ikut musnah. Lalu hanya bisa dilihat, tak bisa mengupload karya.

Saya menyarankan untuk bertanya kepada @rismanrachman atau @acehpungo, senior di steemit yang juga dikenal Hamid. Mereka pasti dapat memberi solusi, karena kerap berhubungan dengan para kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore yang jelas punya pengetahuan lebih.

Kalau malu bertanya langsung, mungkin dapat mengikuti petunjuk beberapa postingan senior lainnya di steemit, seperti @abunagaya yang membagi tips ‘tentang pasword yang hilang’. Atau ada beberapa trik lainnya yang bisa dilihat melalui mesin pencari dengan kata kunci ‘lost password steemit’.

Tapi Hamid menolak saran itu. "Rencana memang mau membuat akun baru, aku itupun belum tinggi reputasinya," kata Hamid. “Ya terserah, tapi bang Hamid harus punya akun,” saya setengah memaksa.

Reputasi @abdoelhamid memang masih rendah, karena jarang aktif. Paling hanya beberapa foto yang sempat diupload sebelum kehilangan password.

Source

Sedang kami asyik bicara, Arman dan Razi yang duduk semeja ikut menimpali. Mereka berdua mengaku punya aku. Arman menunjuk akunnya @armanfauzi dan Razi dengan akun @siwah. Tapi, saya tertawa terkekeh ketika melihat kedua akun mandul itu: No follower | No post | 1 following. “Ini akun buat apa, buat gaya-gaya aja,” kata saya. “Belum sempat isi, ini akan segera saya posting,” Razi membela diri. Padahal akun @siwah telah dibuka sejak Agustus 2017.

Saya coba menyemangati mereka, untuk memulai dengan memperkenalkan diri. Toh kendati sama-sama berkelas #plankton, saya tak membiarkan akun kosong melompong seperti itu. Padahal keduanya selalu aktif di media sosial lain.

Soal akun mandul, tiga hari sebelumnya saya juga menemukan seorang kawan @imranmahfudi yang membiarkan steemitnya tak berisi. Sempat saya beri semangat, tak lama kemudian posting pertamanya muncul, memperkenalkan diri.

Sampai tulisan ini siap, saya belum menemukan alasan kenapa sebagian kawan membiarkan akunnya mandul. Padahal sebelumnya sudah susah payah mendaftar dan menunggu verifikasi steemit. Kalau sibuk, jelas saya tak percaya, karena mereka umumnya orang yang sangat aktif di media sosial. Mungkinkah ada kendala saat memulai atau belum terlalu paham, hingga gengsi bertanya kepada para senior?

Akun @siwah yang mandul (printscreen)

Entahlah, tapi setidaknya saya telah mencoba memberi tahu mereka, jangan mandul. Jika ada kendala, bertanyalah karena banyak #minnow #dolphin dan #whale di sini yang siap membantu dengan senang hati. Diam dan mati berarti akan selamanya menjadi #plankton. Diskusi kelas selesai pukul 09.15 WIB, para plankton pun bubar membawa tekad, mewarnai lautan #steemit. []

@abuarkan
Adi Warsidi