#AFStory 40 Hari itu Singkat

in indonesia •  6 years ago  (edited)

DSC07741.JPG

Semua itu dimulai pada 20 Maret 2018 lalu, dimana sebanyka 8 orang dengan latar belakang berbeda dikumpulkan dan dititip disalah satu desa. Semula tak saling akrab hingga akhirnya harus rela melepaskan persahabatan yang baru saja dimulai, walau bagimanapun itu hanyalah bagian dari siklus hidup yang harus dihadapi.

Sejak har itu telah dimulai sebuah petualangan yang cukup mengesankan dan memberi keharuan dalam berteman hingga hari ini sampai pada saat yang harus merelakan kamar yang biasanya menjadi alasa tidur untuk ditinggali.

Keluarga baru yang kami dapati di Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh, menjadikan kami belajar lebih dewasa untuk mencari dan terus membangun hubungan silaturahmi dengan bijaksana sesame manusia.

Aidil Firmansyah/@afmeulaboh (Sosiologi), M. Hidayat (Teknik Mesin), Maulid Surahman (Adm Negara), Yusmadi, Safrizal dan Iswandi (Pertanian/Agrinbisnis), Cut sinta Nabila dan Maulidia Zahara (Ekonomi Pembangunan), delapan sekawan yang bermula saling acuh tak acuh kemudian menjadi serangkai hidup yang tak bisa dipisahkan satu sama lain.

Disana (Ie Mirah) kami tinggal bersama seorang nenek dengan sebutan Nek Syrarifah yang telah menjadi orang tua kami selam 40 hari dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Pengabdian Masyarakat (PPM).

P_20180325_105556.jpg

Dari berkebun dengan ketidakmampuan hanya bermodalkan kemauan dan niat yang tulus saja, mencoba menambak air didalam pohon sawit walaupun gagal, mengajar dan belajar, hingga jatuh cinta, hal itu didapati pelan-pelan oleh para kerabat, yang pun tak lama mereka harus sedia meninggalkan sang pujaan hati dalam waktu yang cukup lama demi menyelesaikan kewajiban pendidikan.

Kami dibekali kemampuan dan seorang Dosen pendamping (Dpl) yang cukup cerewet, setiap malam bahkan setiah harinya tak luput mengingatkan, sehingga terkadang jalur komunikasi kami (Whatsapps) terpaksa tak dibaca akibat diskusi yang tak berujung, namun tak dipungkiri kebaikan hati sang ibu yang mempunya nama Raida Yani kerap disapa Dek Ray menjadi orang terbaik dalam kehidupan kami selama berada dalam pendidikan di Desa Ie Mirah.

DSC07787.JPG

Tak hanya itu saja, Keuchik (Kepala desa) tak kalah untuk terus menasehati kami dan menjadi panutan bagi kami. Pada saatnya kami pun mulai memiliki beberapa teman baru di daerah itu, Riki Mursalin, Ichsan, Sandri, Satriadi, Acun, Reza, Fachrul dan lain lain yang tak dapat terhitung jumlahnya.

DSC07746.JPG

Terkadang dari semua itu mereka menunjukkan berbagai macam perihal, ada yang bertingkah terkadang selalu galau, ada pendiam, ada yang tertawa sebelum bicara, ada yang kalem, hingga yang tukang tidur pun ada dan tak lupa pula seorang yang selalu menghabiskan malam bersama kekasihnya yang tak tahu tersesat dimana.

Singkat cerita, semua itu dilalui dengan penuh keharmonisan, mendaki gunung, bermain air, hingga rasa lapar yang mengcekik juga pernah dirasakan oleh mahasiswa tingkat akhir tersebut. Bahkan tidur berjamaah seharian, hehehehe.

DSC07744.JPG

DSC07785.JPG

Sampai saatnya, hari inipun tiba, semua itu hanyalah menjadi kenangan dan tetap terkenang dalam benak, meskipun raga sudah beranjak dari tempat duduk, namun jiwa dan hati masih tertinggal dilokasi.

AFStory

DQmYfKYGX2M8Qc8nNUi6TqUzHKoeLmafZ6PVBMjt7wjXe5R.gif

U5drbqi1sBYmyGv75z2tB1X22vC14jm_1680x8400.jpeg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

👍