Tengger Tribe people who inhabit the area of Mount Bromo in East Java Province has a special feast day as an offering to the creator and his ancestors. This feast is called Hari Raya Yadya Kasada and is always celebrated every 14th day in the Javanese calendar.

According to some legendary stories, this feast of sacrifice is an obligation of the Tenggerese people, as it is a testament of Kesuma, the son of the couple Jaka Seger (Putra Brahmana) and Rara Anteng (Putri Majapahit), the ancestor of the Tengger tribe.

The Hindu Tenggerese Tribe community has been carrying out Yadya Kasada Day for generations. Now, the holidays and rituals have become cultural agendas that attract tourists. The celebration of the holiday is also more festive so that the more popular from year to year and make the number of tourists who witnessed the ceremony of the ceremony became more crowded.

Unlike other Hindu communities in Indonesia, the Tenggerese community does not have a temple to perform prayers or important rituals. They only carry out religious activities such as Hari Raya Yadya Kasada in punden, danyang and poten.

For the year 2018, the Yadya Kasada Day is scheduled to take place in late June. For those of you who want to set foot to see the natural scenery from the peak of Mount Bromo world, this time can arrange agenda along with Kasada ceremony.

In order for your visit is quite memorable, the goods times can already prepare the journey from now. For example you can find a hotel that is close to Mount Bromo Tengger National Park. Finding a little information about the ceremony is also an important thing for the arrival preparation can be more mature.

Image source: 1, 2

*INDONESIA*

Kasada, Ritual Menarik di Puncak Gunung Bromo

Masyarakat Suku Tengger yang mendiami kawasan Gunung Bromo di Provinsi Jawa Timur memiliki hari raya khusus sebagai hari persembahan terhadap sang pencipta dan leluhurnya. Hari raya ini disebut dengan Hari Raya Yadya Kasada dan selalu dirayakan setiap hari ke-14 dalam kalender Jawa.

Menurut beberapa cerita yang melegenda, hari raya penyerahan sesembahan atau sesajen ini merupakan kewajiban masyarakat Suku Tengger, karena merupakan wasiat dari Kesuma, putra dari pasangan Jaka Seger (Putra Brahmana) dan Rara Anteng (Putri Majapahit) yang merupakan leluhur Suku Tengger.

Masyarakat Suku Tengger yang beragama Hindu ini telah melaksanakan Hari Raya Yadya Kasada secara turun temurun. Kini, hari raya dan ritual tersebut telah menjadi agenda kebudayaan yang menarik minat wisatawan. Pelaksanaan hari raya tersebut juga semakin meriah sehingga semakin populer dari tahun ke tahun dan membuat jumlah wisatawan yang menyaksikan peryaan upacara keagmaan ini semakin ramai

Berbeda dengan masyarakat Hindu lainnya di Indonesia, masyarakat Suku Tengger tidak memiliki candi untuk melaksanakan sembahyang atau ritual penting. Mereka hanya melaksanakan kegiatan keagamaan seperti halnya Hari Raya Yadya Kasada di punden, danyang dan poten.

Untuk tahun 2018 ini, dijadwalkan Hari Raya Yadya Kasada akan berlangsung pada pada akhir bulan Juni mendatang. Bagi Anda yang ingin menjejakkan kaki untuk melihat panorama alam dari puncak Gunung Bromo yang mendunia ini, barang kali bisa menyusun agenda bersamaan dengan upacara Kasada.

Agar kunjungan Anda cukup berkesan, barang kali sudah bisa menyiapkan perjalanan tersebut dari sekarang. Misalnya Anda sudah bisa mencari hotel yang dekat dengan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger. Mencari sedikit informasi tentang upacara ini juga merupakan hal penting agar persiapan kedatangan bisa lebih matang.