Escape Bag - Persiapan Sigap Bencana

in indonesia •  7 years ago  (edited)

Kumasih terlelap dalam balutan selimut tipis penghangat tubuh, kala kesadaranku utuh merasakan tempat tidur bergoncang. Kubuka mata dan menatap langsung ke gantungan hiasan dream catcher yang tergantung di dinding kamar. Gempa! Jelas ini gempa. Dream catcher bergoyang ke kiri dan kanan. Tak pelak, walau tubuh masih lemah oleh serangan demam tinggi tadi malam, namun aku bersiap melangkah. Tertatih, karena kepala memang terasa berat. !

dream catcher.jpg

Di rumah, hanya ada aku, ibu dan ayah. Kedua orang terkasih itu, ternyata sedang sibuk masing-masing. Ibu sedang di dapur dan tak menyadari jika gempa sedang mengguncang, demikian juga ayah, tekun membaca buku. Padahal goncangan gempa tadi siang itu, lumayan gede lho! Enam koma sekian skala Reichter. Barulah ketika kuinfokan adanya gempa, mereka mencoba merasakannya dan langsung terlihat was-was. Kumaklum banget, sebagai orang-orang yang mengalami langsung tragisnya gempa dan gelombang dasyat tsunami pada Desember 2004 silam, apapun yang bernama gempa, pasti merecall kembali kenangan pahit itu.

Namun ke duanya masih terlihat tenang, walau ke empat bola mata itu tak mampu menyembunyikan siratan kenangan pahit. Kami duduk di sofa, belum memutuskan untuk keluar rumah. Ibu merapikan pakaiannya, juga aku. Mencoba ke kamar untuk berganti pakaian yang layak untuk escape sesegera mungkin, karena jika harus escape, maka ga mungkin dengan pakaian tidur ala bocah seperti ini. Hehe.

Aku keluar kamar seraya menjinjing satu backpack yang kunamakan escape bag, dan satu tas tangan yang berisi dokumen-dokumen penting, HP, laptop, ipad dan charger-nya juga sudah kumasukkan ke dalamnya.

Kutemukan ibu di ruang tamu juga sudah lengkap dengan escape bag masing-masing. Kami bersiap untuk keadaan darurat. Paling buruk, jika pun harus mengungsi, kami telah menyiapkan bahan2 penting yang memang harus dibawa serta.

Persiapan Penting Sigap Bencana

Yup. Negeri kita ini rentan bencana. Ya gempa bumi, tanah longsor, angin puting beliung, banjir, topan dan badai lainnya pun tak kalah menghadang. Rasanya tak berkesudahan kita bertarung dengan bencana, hingga membuat kita lelah dan ingin menyerah. Etapi..., bencana tak patut dimusuhi, lho! Karena semakin kita bermusuhan dengannya, maka tenaga akan terkuras dan kita tak akan pernah menang. Yang ada adalah kehilangan, baik harta, benda maupun jiwa kita sendiri maupun orang-orang tersayang.

Lalu harus gimana, Al? Masa kita diam saja membiarkan bencana memusnahkan segalanya?

Ya jangan, donk! Jangan diam saja. Langkah terbaik adalah berdamai dengan bencana, bersahabat dengan bencana. Ini artinya apa? Artinya adalah, kita belajar meminimalisir resiko bencana. Dimulai dari diri sendiri, dan keluarga. Karena edukasi ini harus dimulai dari diri sendiri.

Kami yang telah mengenyam pahitnya bencana bernama tsunami, di Aceh, telah dibekali beberapa pelajaran penting akan persiapan sigap bencana. Dulu, waktu sering mendapatkan program ini, terlihat masyarakat mulai aware dan sigap, ga tau deh kalo sekarang, namun harapanku sih, semoga semua yang telah diajarkan itu masih membekas bahkan masih dipersiapkan hingga kini. Karena kita tak pernah tau yang namanya bencana. Mirip jailangkung, datang tak diundang, pulang tak diantar. Hehe.

Berikut adalah hal penting yang sebaiknya selalu siap sedia kala bencana menghadang:

a. Persiapkan escape bag.

Escape bag (tas pelarian diri) adalah sebuah tas (backpack lebih disarankan) yang memang kita siapkan untuk mengisi aneka kebutuhan darurat, untuk keperluan sehari dua hari. Isinya biasanya adalah:

  • Dua pasang pakaian (baju, celana, underware, kaos kaki).
  • Obat-obatan dasar seperti minyak kayu putih, handiplast, betadine.
  • Pembalut wanita (bagi wanita)
  • Diapers anak (bagi yang memiliki baby/balita)
  • satu botol air mineral

b. Persiapkan Tas Dokumen/Benda Berharga.

Jadi selain escape bag, kami memang telah menyiapkan sebuah tas dokumen. Jadi isinya memang dokumen2 penting seperti surat tanah, sertifikat rumah, BPKP Mobil/motor, dan perhiasan berharga. Pada kondisi darurat, maka tas ini (yang milik aku) akan ketambahan laptop, ipad, handphone beserta chargernya.

Belajar dari pengalaman ibu saat masa darurat militer di Aceh dulu. Dimana keamanan tak lagi menjadi milik warga. Maka ibu terbiasa menyimpan dokumen berharga di dalam sebuah tas jinjing, yang beliau simpan di dalam lemari. Perhiasan emas dan berharga lainnya juga masuk ke dalam tas ini, sehingga jika terjadi kondisi darurat yang mengharuskan mereka buru-buru melarikan diri, maka ibu tinggal menyambar tas ini dan lari, tanpa harus mencuri waktu untuk mengambil barang-barang pentingnya lagi. Jadi sungguh menyingkat waktu.

Dan kebiasaan ini terus dipertahankan ibu, sehingga beliau memetik hasilnya saat tsunami menghadang. Ketika hendak escape dari rumah, beliau sempat menyambar tas dokumen dan barang berharganya. Sehingga saat harus mengungsi kala itu, ibu dan ayah tak was-was akan dokumen berharga serta perhiasannya, karena sudah bersamanya kemana pun mereka pergi saat itu. Bahkan, saat atm tak berfungsi, ibu masih memiliki dana cash untuk menopang kehidupan, sambil menanti bala bantuan datang.

Nah, itulah sekilas langkah awal bersahabat dengan bencana, yang bisa aku share saat ini, semoga bermanfaat ya!
Ketemu lagi dengan langkah berikutnya di artikel selanjutnya, ok? Have a good rest, Steemians!

alaika steemit banner.jpeg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Terima kasih infonya dek...inshaAllah kami disini sudah siap dengan itu 😇

Sama2, Kak. Sip deh. Bereh that nyan. 😊👍

Sudah diupvote...silahkan kunjungi blog saya ya dek...saran untuk lebih baik selalu di terima dengan baik pula...hehe

Bagus post ini, trik yg brmanfaat

Trimakasih untuk kunjungan, komen dan votenya, Bang! :)

Iya sama, tulisannya emng bgus kak, salut lihat org bisa tulis

Hai....tag ditambah 2lagi, life dan steemit. Salam sukses ya

Done. Tq, bro! :)

Pengalaman memang guru yang berharga ya, Kak. Terima kasih tipsnya. Ibu dan anak sama cekatan jadinya sekarang. Semoga semua baik-baik aja dan tdk ada gempa susulan...

Yup. Bener banget. Pengalaman adalah guru yang paling berharga. :)

Wah ini mah namanya persiapan Siaga 1...hehe

Sigap bencana, Mas. Hehe

Siaga satu ya Kakak,,
kudu waspada setiap saat. hehee😊

Yup. Harus, Teh. 😊

Suka kali gaya bahasanya.. Eh tipsnya..
Ntapss :)

Maksih banget untuk kunjungan, komen dan votenya, ya, Bang! :)

Postingan yang sangat bermanfaat teh ... Terimakasih sudah berbagi

Aamiin. Semoga mencerahkan dan diterapkan dengan baik, ngebantu banget d menghadapi bencana nih. 😊

Siaga 1 siaga 1 ayo kita ke kua. :)
Tulisan tetehku @alaikaabdullah keren banget

Yes. Siaga 1. Hehe. Makasih pujiannya, @gethachan geulis! Tersanjung deh tetehnya. 😊

Masama teteh ku @alaikaabdullah
Teteh emang keren 👍👍😊

Sempat mengira ini tentang gempa di Jakarta kemarin, ummi. Ternyata ada tipsnya juga! Jadi pengingat buat ayi yang sampe skrg belum ada escape bag -__-

Halo Ayi, iya, kemarin ngerasain gempa. Ummi lg di Bandung, say.
Ayo, siapin escape bagnya. Berguna banget lho!

Langsung dibuka dengan 'ku masih' yang seharusnya 'kumasih' :-D Pisss Kak Al,.... sementara itu aja komen ane wkwkwk

Hahaha. Ampun bu guru. Ralat laju segolom lewat 7 uroe. Mksh beh Neng Zenja! 😀

:-D .....

Btw, grade kakak udah tinggi aja. Selamat ya kak. Hehehehe

Aku baru ngeh pentingnya escape bag setelah baca tulisan Kk. Makasih ya Kak udah diingetin..