Pada tahun 1998 yang lalu, aku mencoba menuruti panggilan seorang sahabat karib yang sudah ku kenal semenjak menduduki sekolah tingkat pertama. Rinal yang kala itu kuliah di IAIN sekarang berganti nama menjadi kampus UIN, mengajak untuk bergabung disebuah band yang dibentuk juga dengan beberapa kawan lain yang ku kenal. Ada juga sahabat @de2.azii yang juga steemian, sekarang merupakan join bisnis saya di warkop Starblack. Aku sadar tawaran yang aku sanggupi adalah sebuah tawaran yang sangat berat karena aku sadar dengan segenap kemampuanku bernyanyi yang masih dibawah rata-rata.

Akhirnya terbentuklah sebuah band dengan nama "Jester" yang namanya selalu ku pakai diakhir nama hingga saat ini. Langsung saja aku disodorkan dengan sebuah irama yang masih kosong, dan aku pun berkoar dengan lirik yang sudah ada. Tidak ada pegangan harus berinspirasi sama siapa kala itu, yang pasti aku bernyanyi mengikuti irama dan hati.

Jester sebuah band yang mengusung aliran punk dan ska dicampur dengan hardcore sehingga jadilah sebuah menu bernama "Skoinkcore". Kami memiliki prinsip untuk tetap menampilkan karya kami di panggung festival berhubung tidak ada acara lain untuk menunjukkan karya kami kala itu. Tidak mengharapkan untuk menang, kami hanya ingin menampilkan karya kami, itu saja. Yang menjadi kehebatan tersendiri bagi saya pribadi adalah band Jester ini walaupun tidak pernah juara disetiap event, selalu membawa lagu dan karya sendiri. Dan setiap karya yang kami ciptakan, ada satu momentum yang membuat kami, para anggota Jester Band bangga sekaligus merinding. Mereka, para penonton selalu bisa dan ikut bernyanyi mengikuti alunan lagu dan iramsbyang kami bawakan. padahal lagu yang kami ciptakan tidaklah terkenal dan dikenal oleh khalayak ramai. Terlepas oleh itu, kami, paraJester tidak pernah mengharapkan tropy atau kemengangan di event manapun, karena sejatinya ketika Jester diatas panggung, kami hanya ingin berekspresi menyuarakan isi hati dan me manifestasikan emosi kedalam bentuk musik.

Dalam setahun ada tiga buah event besar yang ditunggu-tunggu oleh setiap anak band. Mereka berlomba-lomba menampilkan skill yang mereka tampilkan. Namun kebanyakan membawa lagu milik orang. Kami pun begitu, disetiap event yang ada kami mencoba mencari dan memberi sesuatu yang baru, tentunya dengan lagu ciptaan kami sendiri. Setiap event ada saja lagu baru yang kami bawain disetiap panggung.

Walaupun terinspirasi dari band-band luar seperti Rancid, Mighty-Nighty Boston, Voodoo Glow Skull, 311 dan juga Bob Marley, namun tidak pernah sekalipun kami membawakannya di atas panggung. Bagiku berekspresi dengan karya sendiri sambil menghayatinya adalah sebuah kenikmatan tersendiri dalam menyampaikan pesan yang dikandung sebuah lagu dan memberikan kepuasan tersendiri.

Begitu juga dalam media steemit, menulis sendiri dengan menghayati apa yang kita tulis akan terasa lebih dalam makna yang akan kita berikan daripada tulisan copy-pasti yang kita ambil dari media lain. Walaupun tidak banyak rewards yang didapat namun akan ada kepuasan sendiri dan banyak manfaat yang kita peroleh. Kita akan terus terbiasa menulis (berkarya), kita akan terus memikirkan apa yang akan kita ciptakan esok hari, kita akan terus memikirkan buku apa lagi yang kita baca agar lebih giat lagi menambah ilmu dan wawasan dan kita akan memikirkan untuk terus membuat karya yang akan dibaca dan disukai oleh pembaca. Marilah kita terus berkarya dengan imajinasi yang kita punya dengan tetap tidak copy-paste karya orang lain dan tidak plagiat. Apapun hasilnya karya sendiri itu lebih memuaskan batin kita.