Mahruza sedang menyampaikan presentasi terkait dengan proses kreatif dalam memproduksi film dokumenter Pesan Sang Samudera
Merupakan apresiasi yang sangat besar bagi Aceh, di mana film dokumenter besutan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dan Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala diputar di Tohoku University, Jepang atas sponsor dari Center for Northeast Asian Studies, Tohoku University pada tanggal 2 Maret 2018 dengan langsung menghadirkan pembicara dari TDMRC Unsyiah Mahruza Murdani, putra Aceh yang saat ini menetap di Perth, Australia. Sebelumnya film ini juga pernah ditayangkan di Kyoto University pada tahun 2015.
Mewakili TDMRC Universitas Syiah Kuala menyerahkan kenang-kenangan kepada Prof. Hiroki Takakura, Direktur Center for Northeast Asian Studies, Universitas Tohoku
Film Dokumenter yang berdurasi 20 menit menceritakan catatan dan harapan setelah 10 tahun tsunami Aceh. Menurut Prof. Dr. Hiroki Takakura, direktur Center for Northeast Asian Studies, Universitas Tohoku, kegiatan ini merupakan proyek perdana dalam menghadirkan sineas-sineas dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dalam menghasilkan sebuah film dokumenter. Beliau menyampaikan penghargaan atas film Pesan Sang Samudera yang mengangkat kisah setelah sepuluh tahun tsunami.
Pada pemutaran film tersebut turut pula dihadiri oleh para penggiat film dokumenter, peneliti, dosen dan juga mahasiswa. Di samping pemutaran film dilanjutkan pula dengan diskusi terkait dengan film tersebut. Di antaranya bagaimana perkembangan dan konteks lokal Aceh yang perlu dipahami secara khusus yang dapat pula berbeda dengan apa yang terjadi di negara lain seperti Jepang.
Mahruza sendiri sejak tahun 2007 telah berhasil mensutradarai lebih dari 6 film dokumenter yang berkaitan dengan beragam topik. Menurut Mahruza, ada banyak materi pascatsunami Aceh yang dapat diangkat dalam bentuk visualisasi melalui sebuah film dokumenter.
Suasana selama diskusi usai pemutaran film dokumenter Pesan Sang Samudera
Inisiasi kegiatan ini berasal dari hasil diskusi para peneliti bidang kebencanaan Universitas Tohoku beberapa waktu lalu, yang merasa perlu memberikan informasi melalui sebuah film terkait dengan perubahan dan perkembangan sebuah daerah pascabencana besar seperti tsunami Aceh dan tsunami Tohoku kepada masyarakat Jepang.
Kegiatan ini sebagai bentuk pertukaran informasi dan pengetahuan antara Indonesia dan Jepang melalui sebuah film. Apa lagi tanggal 11 Maret yang akan datang Jepang akan memperingati 7 tahun tsunami Tohoku. Tsunami yang terjadi di Jepang pada tahun 2011 yang lalu disebabkan oleh gempa dengan kekuatan 9,0 Skala Richter telah menyebabkan kerusakan yang sangat parah di bagian pantai Timurlaut Jepang dan menyebabkan lebih dari 20.000 orang meninggal dan hilang.
TDMRC Universitas Syiah Kuala dan Universitas Tohoku sendiri beberapa waktu yang lalu telah menjalin kerjasama untuk pengembangan riset terutama bertemakan kebencanaan.
Mahruza memang keren, udah go Internasinal. Bakatnya dalam membuat film dokumenter udah terlihat sejak di kampus dulu. Salut buat Uja, salam ya bang.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Alhamdulillah, karya Uja sudah dikenal, semoga semakin banyak karya beliau yang dapat menjadi kasanah pengetahuan berikutnya. Uja sudah kembali ke Perth, Australia hari sabtu yang lalu.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit