Menelusuri Keindahan Rumoeh Cut Meutia

in indonesia •  7 years ago  (edited)

Siapakah Cut Metia?

Cut Meutia atau Cut Nyak Meutia adalah salah satu wanita yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Aceh, tepatnya gampong Mesjid Pirak kecamatan Pirak Timu. Sebagai sebuah bangsa yang besar dan beradab, sepatutnya kita tidak melupakan begitu saja perjuangan beliau dalam berperang dan mengusir penjajahan Belanda.


image

IMG_20170708_143403.jpg

image


Rumoeh (rumah - bahasa indonesia) Cut Meutia ini terletak di Desa Mesjid Pirak tepatnya dibelakang mesjid Pirak, Kecamatan Pirak Timu - Kabupaten Aceh Utara. Untuk menuju ke lokasi ini, kita bisa menggunakan kendaraan pribadi (mobil atau kereta) dengan menempuh jarak tidak lebih dari 4 KM dari pusat kecamatan sebelumnya, yaitu Matang Kuli. Sedangkan Jarak dari pusat kota Kabupaten Aceh Utara, yaitu Lhoksukon, tidak lebih dari 10 KM untuk sampai di Matang Kuli, jadi anda bisa mencapai Rumoeh Cut Meutia ini hanya dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 jam. Dalam perjalanannya anda akan menemukan keindahan alam yang masih sangat alami ditemani suasana pedesaan dengan area persawahan yang begitu hijau akan membuat mata anda memandang tanpa mata berkedip.

Rumah yang terukir indah dari berbagai macam model ukiran ini, berbentuk memanjang dan memiliki tiang penyangga yang sangat kokoh-kokoh dan besar nya antara 20-30 cm dengan ketinggian sekitar 150 cm. Rumah Cut Meutia ini dibuat oleh pemerintah daerah untuk mengenang dan bercerita tentang perjuangan srikandi Aceh dalam mempertahankan bangsanya.

Mungkin kita semua akan beranggapan rumah sederhana nan mewah ini rumah yang biasa-bisa saja, itu tidak benar, kenapa? Karena, rumah Cut Meutia ini dipenuhi oleh berbagai macam relief dan ornamen-ornamen yang dibuat dari kayu pilihan yang sangat berkelas, dengan dinding terbuat dari papan dan atapnya dari daun rumbia ini sama sekali tidak menggunakan satu paku pun untuk membuatnya hingga berdiri dengan kokoh.


image

image
Foto : Terlihat rumah Cut Meutia dari depan)


Unik kan sahabat steem. Untuk bertahan lama, karena rumah ini dibuat tanpa menggunakan paku, maka pasak kayu adalah gantinya.

Setelah puas melihat dan mengamati struktur rumah yang sangat menarik ini, kita juga dapat menemukan beberapa bangunan atau benda tradisional yang unik lainnya yang ada di areal rumah Cut Meutia ini, seperti :

Monumen Cut Meutia
Monumen yang tebuat dari beton dan bergambar ilustrasi Cut Meutia yang lengkap dengan alat perangnya tampak dengan gagah mangayunkan pedangnya dalam perjuangan beliau untuk mengusir belanda.


IMG_20170708_143221.jpg

IMG_20170708_143403.jpg
Tugu Cut Meutia


Di monumen ini juga tertera biografi singkat Cut Meutia.


IMG_20170708_143311.jpg

IMG_20170708_143332.jpg


Kroeng Pade
Kroeng (karung - bahasa indonesia) adalah tempat untuk menyimpan padi.


IMG_20170708_143604.jpg

IMG_20170708_143541.jpg

IMG_20170708_143116.jpg

IMG_20170708_143144.jpg


Kroeng atau disebut juga lumbung padi yang berjumlah tiga buah ini berada terpisah dari rumah dan berada tidak jauh di halaman rumah, dalam roda kehidupan masyarakat Aceh, kroeng ini berfungsi untuk menyimpan hasil pertanian.

Jeungki
Jeungki ini juga tidak kalah menariknya, ini merupakan alat penumbuk yang biasanya digunakan untuk menumbuk padi sehingga menjadi beras, atau menumbuk beras untu dijadikan tepung. Alat yang sangat sederhana dan unik ini terlihat tidak ada harganya, tetapi nilai yang terkandung didalamya sangat mendalam, jeungki inilah sebagai latihan untuk menguji kesabaran dan kebersamaan kita yang mulai menghilang dalam kehidupan bermasyarakat.


IMG_20170708_143659.jpg

IMG_20170708_143723.jpg

IMG_20170708_143646.jpg


Balai
Balai berukuran kurang lebih 12 x 8 m ini, bisa digunakan sebagai tempat beristirahat dan bersilaturrahmi atau bisa juga digunakan untuk menunaikan shalat.


IMG_20170708_143244.jpg

IMG_20170708_143202.jpg


Karena pemerintah Aceh sedang menggalakkan program wisatanya yang bertajuk Visit Aceh, maka sahabat yang berkunjung kemari tidak perlu ragu untuk kelengkapan sarana dan prasarana lainnya, karena untuk WC dan lainnya seperti tempat berwudhu’, pemerintah daerah juga telah menyiapkannya di dalam pekarangan rumah Cut Meutia.


image


Bagi anda para wisatawan yang inginberkunjung dan melihat rumah Cut Mutia dari dekat, anda dapat pergi dengan menyewa mobil rental atau pun sepeda motor dengan menggunakan sopir pribadi, dan sebaiknya mengajak atau pun menggunakan jasa penduduk setempat sebagai penunjuk arah karena kurangnya perhatian pemerintah mengenai akses jalan menuju ke sana, seperti tidak ada rambu jalan penunjuk arah untuk menuju ke sana, padahal itu dibutuhkan karena lokasi yang lumayan jauh masuk ke perkampungan warga. Untuk maakan juga sangat minim, karena cuma ada 4 atau 5 warung yang berada didekat rumah Cut Meutia.


IMG_20170708_151421.jpg

IMG_20170708_151336.jpg
Foto : Kondis jalan yang sangat memprihatinkan


Sahabat STEEM tertarik?

image
image

Resteem & Follow Me @amri

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Luar biasa, ini merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang sangat bagus di Aceh Utara, harusnya pemerintah setempat peka dan memperbaiki jalan yang rusak parah tersebut. karena dengn mudahnya akses menuju ke sana, wisatawan atau ahli sejarah yang berkunjung akan bertambah .
Thank you rakan @amri sudah berbagi artikel yang luar biasa ini

Terima kasih @azissuloh telah menyempatkan waktu untuk memberi komentar pada postingan saya...

Rumah adat aceh memang bagus dan menawan @amri..
Please follback and upvote..
Salam kompak steemit community..

Postingan yang menarik..
Terimakasih telah berbagi @amri

Untung ada sahabat seperti anda @amri yang mau menyebarkan informasi situs sejarah aceh.
Kalau tidak banyak orang yang akan lupa.
Karena pemerintah daerah kurang perhatian dalam melestarikan budaya.
Contohnya saja kuburan Cut Meuthia yang memang benar-benar diperhatikan. Kenapa saya bilang begitu, jalur akses ke makam Cut Meuthia yang rusak dan ditumbuhi semak belukar.
Sangat disayangkan, pemerintah daerah menutup mata terhadap situs sejarah.
Terima kasih telah berbagi postingannya yang sangat bermanfaat.

Sama-sama @amryksr, sangat tepat kawan, makam Cut Meutia sebagai salah satu pahlawan Nasional Indonesia seharusnya juga bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat indah dengan penuh historisnya, sebagaimana beliau berjuang dalam mengusir Belanda untum mempertahankan negara Republik Indonesia, khusunya Aceh yang sangat terkenal di seantaro dunia.
Semoga saja pemerintah kita dalam hal hal ini pemerintah Kabupaten Aceh Utara, segera merespon dengan menyelesaikan pembangunan jalan kesana yang hampir selesai.

nice post

Nice post @amri

Thanks @julfan

Mantap @amri semoga sukses jadi penulis

Amien...terima kasih @heriadi

Mantap bangg

Terbaik :)

Hahahaha,,,aminn..@kakilasak, anda juga terbaik diantara yang terbaik..

Artikel yang bermanfaat.., terima kasih infonya.., cut meutia salah satu phlawan nasional daerah kita tercinta., bnyak generasi muda sekarang yang tidak tau sejarahnya..,di banggakan di seluruh negeri.., tpi di daerah sendiri macam terlupakan

Artikel yang sangat bagus @amri. Situs peninggalan rumah cut mutia di kecamatan pirak timu biaa menjadi salah satu paket wisata di aceh utara. Seandainya dikelola dengan bagus pasti akan menambah PAD. Disamping itu juga pada saat kuta kesana sangat sedikit informasi yg bisa didapatkan mengenai rumah tersebut. Sekarang ini rumah cut meutia menjadi salah satu tempat prewed bagi pengantin baru. Sangat indah pemandangan disana. Terimkasih sudah berbagi bang hhahahha

Setuju @muammar, itu memang lokasi yang strategis buat pra wedding untuk pengantin para baru, banyak orang kesana karena nyaman juga sangat menarik, tetapi pemerintah sepertinya hanya menggaungkan saja Visit Aceh tanpa melaksanakan point-point penting dalam mensukseskan programnya, contoh jelasnya, jalan yang terlihat sangat tidak sesuai dengan keinginan masyarakat yang ingin berwisata.
Bukankah begitu kawan

Sayang kali dulu waktu masih tinggal di Lhokseumawe, kami ga sempat mampir ke sini. Semoga nanti bisa mengunjungi rumah beliau.

Ntar kalau sudah balik lswe, singgah ya @citrarahman

Payah meugure bak tgk @amri

Bak @husaini payah tameugure @novale, karena jih Alhmdulillah brat that peningkatan