Potret Buram

in indonesia •  7 years ago  (edited)

image

Foto ini adalah bahasa lain yang seharusnya mampu mengaduk emosi serta imajinasi publik, betapa kemanusiaan kadang terdampar jauh dari singgasana logika berpikir kita.

Memang, setiap kisah pahit selalu meninggalkan kesan tidak asik. Apalagi bergelut dengan kehidupan yang penuh "noda" hitam ketidakberdayaan.

Bahkan, tidak banyak yang mampu membangkitkan kemarahan publik atas selembar foto yang di dalamnya ada wajah Suadi, 36 tahun, beserta anaknya yang masih kecil.

Potret ini memang di bawah kesederhanaan serta tidak dekat dengan garis kemiskinan--terlalu jauh. Suadi adalah seorang ayah yang hidupnya terpaksa bersaing dalam kelas sosial berbeda. Berat!

Demi si buah hati, lakonnya sebagai pemanjat kelapa harus digeluti. Pantang menyerah dan memang tidak boleh menyerah. Ini adalah rumus alam baginya!

Di sudut kampung yang belum terjamah aspal, dia harus tinggal dalam gubuk reot terbuat dari rumbia. Dalam "istana" yang dibuatnya hasil keringat!

Saya mengabadikan ini sebagai bahasa lain tentang kepekaan. Tentang kemanusiaan dan kepedulian sosial yang gagap! Lalu berharap uluran tangan!?

Sudahlah!

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Daeerah mana bang bapak ini?

mntap jiwa follow ya kun kita @rizki99 n vote juga ya

Siap! Semoga bisa saling berbagi. Trims

Izin resteem..

Makasih ya

Miris!
Semoga foto dapat menjadi tugas agar tersampainya pesan kepada pemangku negeri ini, bahwa disudut negeri sana ada rupa miskin yg belum terjamah.

Dimana itu bang?

Di Indonesia

Mantap,,, salam kenal bg,,, kehidupan kelam ditengah tradisi hening malam,,,

Salam kenal kembali, untuk saling berbagi. Trims

Potret kehidupan yang menyentuh

Lewat bahasa yang lumayan puitis, membuat saya berdecak kagum. Semoga ada para penguasa yg melihat postingan ini dan bisa membuka mata hatinya untuk melihat lebih dlm sisi kehidupan yg tak trkadang tak prnah mereka pedulikan... Semoga.

Semoga potret ini menjadi bahasa lain sisi kemanusiaan yang terpublis

terima kasih telah mengikuti kontes IPC3, masih ada satu kesempatan lagi. semoga berhasil. : )

Biarkan foto yang mengisahkannya. Sajianmu telah menambah pilu.. Dasar pemahat kata-kata.nhehe

Gambarmu menyentuh sekali. :'