KONFORMITAS

in indonesia •  7 years ago 

Dalam kehidupan bersama manusia memerlukan konformitas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konformitas berarti kesesuaian sikap dan perilaku dengan nilai dan kaidah yang berlaku. Dalam rumusan lain konformitas mengandung makna perilaku yang sesuai dengan standar moral, hukum dan aturan yang berlaku. Orang tidak seratus persen bebas dan dilarang berlaku sesukanya tanpa mengindahkan hukum.

Setiap rumah tangga memiliki kesepakatan tertulis dan tidak tertulis. Janji nikah adalah kesepakatan tertulis; didukung dengan surat nikah. Cinta antara suami dan isteri mesti dihayati, kasih orangtua kepada anak dan cinta-hormat anak kepada orangtua perlu dilatih. Itu kesepakatan yang tidak perlu ditulis. Tatkala hal itu terus-menerus dipraktikkan, menaati konformitas bukan hal yang sulit. Yang dilakukan setiap hari akan menjadi habitus alias kebiasaan.

Hidup bersama dalam negara juga menuntut konformitas. Bangsa dan rakyat Indonesia telah bersepakat untuk hidup bersatu sebagai masyarakat majemuk dengan bhineka tunggal ikanya dan berpegang pada Pancasila, UUD 1945 serta menjaga eksistensi NKRI. Kesepakatan ini historis dan mesti diperjuangkan supaya Indonesia tetap eksis.

Komunitas orang beragama juga demikian. Mereka secara erat dan kokoh bersatu oleh karena para penganut agama itu konform terhadap agamanya. Mereka menaati ajaran, hukum dan panduan hidup yang diajarkan agama. Konformitas terhadap agama tidak boleh bertentangan dengan konformitas universal dalam masyarakat. Jangan sampai ketaatan terhadap agama menghancurkan kehidupan bersama dalam masyarakat dan negara. Bukankah misi utama agama adalah membawa kesejahteraan bersama?

IMG_0306.JPG
Konformitas memang perlu diwaspadai. Apabila dilakukan secara berlebihan akan merugikan. Konformitas terhadap agama bisa melahirkan eksklusivitas atau sikap tertutup. Orang hanya bergaul dengan kelompok yang sangat terbatas. Misalnya, bergaul dengan sesama yang satu agama saja. Akibatnya, wawasan orang kurang luas dan emosinya mudah tersulut konflik gara-gara perbedaan. Ini bisa berujung pada perilaku buas, tak terkendali dan mengganggu ketenteraman bersama.

Konformitas itu diperlukan. Maka, pentinglah orang memahami dan menghayatinya secara bijak dan cerdas. Dengan demikian terwujud moralitas dan ketaatan terhadap hukum yang mendukung kehidupan bersama secara damai, sejahtera dan selaras.

MoBert010318

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Artikel yang bagus

Banyak terima kasih, saudara Hogota.