Warung penuh dengan asap rokok, berbagai macam model rokok, warung dua pintu kelihatan sempit dan semua meja penuh, hampir tidak ada tempat duduk kalau datang agak terlambat, habis subuh warung ini sudah dibuka, hingga tengah malam, yang duduk diwarung berbagai macam ragam, ada yang sibuk dengan laptop mendesain gambar, main facebook, ada juga yang sibuk main handphon membaca berita terkini.
Biasanya kalau orang baru pulang dirantau, janji tetap dipos jaga atau meunasah, karena baru pulang pasti akan singgah dimeunasah sambil poh meurakah (menderitakan tentang nasib diperantau).
Ada beberapa orang yang tidak pernah merantau, mendengar cerita sikawan dengan serius, sambil ketawa lepas, menunjukan bahwa yang dicerita sangat lucu.
Ada juga yang ketawa biarpun cerita yang disampaikan tidak pernah nyambung.kembali sudah pindah tempat menjadi warung kopi bercerita. Pas sampai kerumah menaruk tas dan ganti baju langsung menuju warung kopi, tujuannya hanya untuk silahturrahmi karena sudah lama tidak ketemu.
Mencari posisi duduk yang nyaman dan aman, namun tidak juga ada karena meja semua penuh, ada meja satu kosong didalam, tetapi tidak mau masuk karena asap rokok, rupanya begini kondisi dikampung, sudah banyak berupa, ucap satu orang yang hampir lima belas tahun tidak pulang.
Tidak bagus kita duduk didalam asap rokoknya penuh dan sesak dan aku baru beberapa bulan berhenti merokok. Lalu dijawab sama kawan yang perokok, tidak apa-apa nanti juga hilang sendiri, kita hirup sedikit seorang pasti habis, kemudian ketawa ramai-ramai.
Ya sudahlah, mari kita nikmati kopi sore sejenak biar lebih santai dan enjoy, semoga sore ini tidak hujan.
Warung kopi memang menyimpan aroma dan daya mistisnya sendiri, bang. Pesan kopi pancong satu gelas, duduk berjam-jam cang panah. Mantap...!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit