Hijrah~Catatan ramadhan 19

in indonesia •  6 years ago  (edited)

image

Pindah. Meninggalkan. Menjauhi yang dibenci, menuju yang disukai. Meninggalkan suatu perbuatan. Menjauhkan diri dari pergaulan. Berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain (bukan pindah atau berpisah biasa-biasa saja seperti pindah kosan karena harga sewa naik) adalah sebuah makna dari kata hijrah menurut bahasa Arab.

Kenapa bahasa Arab? Karena di kamus bahasa sunda, kata hijrah tidak ditemukan.''Garing? Oke skip.

Ada yang bilang kalau dia belum pernah hijrah. Saya pikir dia sedang berbohong, atau mungkin dia amnesia. Hijrah pasti pernah dirasakan oleh setiap orang. Mungkin konteksnya saja yang berbeda atau mungkin juga dia tidak menyadarinya. Ini juga bisa diakibatkan karena hijrah tidak memiliki kriteria atau ciri-ciri khusus bahwa seseorang sedang berhijrah. Kita persempit pembahasan.

Hijrah yang sering diartikan yaitu berubahnya seseorang pada kebaikan. Ya istilah kerennya ‘Taubat’. Begitu banyak orang yang akhirnya memilih hijrah dengan sendirinya. Kok bisa banyak?

Karena hijrah itu gampang. Orang yang jarang sholat atau gak pernah sholat, tiba-tiba sholat pasti dibilang “alhamdulillah, akhirnya ente tobat juga”. Orang yang suka bolos kuliah, tiba-tiba datang paling awal dikelas pasti dibilang “nah gitu dong, tobat!”. Orang yang suka jail, tiba-tiba pendiem pasti dibilang “kayaknya ini orang udah tobat”. Orang yang ngak pernah nongkrong di masjid, tiba-tiba ikut kajian pasti dibilang “gila, lo udah tobat?”. Sebegitu mudahnya hijrah? Ya memang. Itu kenyataan.

image

Ada satu fenomena lagi yang selalu beriringan dengan si hijrah tadi. Bagaimana episode selanjutnya setelah seseorang dikatakan sudah berhijrah. Apakah dia bertahan dengan tittle ‘hijrah’nya, atau meninggalkannya dan berbangga dengan tittle ‘pernah berhijrah’nya. Coba kita tanya beberapa orang yang pernah merasa berhijrah. Apa kesulitan setelahnya? Kebanyakan dari mereka menjawab ‘mempertahankannya’.

Sesulit apa istiqomah? Belum pernah merasakan? Penasaran? Coba deh hijrah yang serius.

Kita ambil sampel yang biasanya sering terjadi sama cewek-cewek manis nan manja. Ketika seorang perempuan ingin berjilbab, hari pertama ia akan gampang melewatinya. Keesokan harinya? timbul masalah lain. Ngak ada kerudung lagi. Kerudungnya masih dicuci. Ngak ada kerudung yang matching sama baju. Sayang, rambutnya baru dicuci. Eh, rambut aku baru dipotong, katanya aku makin cantiks, mau pamer dulu seharian. Dan inilah, itulah, italah, itolah. Segitu sulitnya istiqomah.

Cerita yang lain ketika seseorang memutuskan untuk berpisah dari sang kekasih hati dengan alasan “Ini bukan jalan yang diridhoi Allah, kita tidak boleh begini selamanya. Ini dosa. Dan kini akhirnya kita harus berpisah. Nantikanku di batas waktu…” (suwer saya geli ngetiknya ) itu hari dimana petir menyambar hati, meluluhlantakkan hingga berkeping-keping. Sejarah mencatat itulah ending dari perjalanan cintanya. Dan pertanda bulan depan tidak ada anniversary. Oke itu hari pertama mereka berpisah, dan memutuskan untuk berhijrah. Seluruh pesan singkat dibersihkan. Nomor kontak dihilangkan (tapi dihapalkan). Keesokan harinya, pesan masuk bertuliskan pengingat sholat tahajud, pengajak sholat subuh, penyuruh sholat dhuha masuk dengan sendirinya. Nomornya sih tak dikenal, tapi dia hapal. Eh siapa lagi kalau bukan si mantan. Berlanjutlah dengan balasan-balasan yang sebenarnya telah menodai niat mereka untuk hijrah. Itu yang sulit. Istiqomah.

Dimana letak kesalahannya? Tidak ada yang salah, istiqomah memang sulit karena didalamnya begitu banyak cobaan dan godaan. Ini memang selalu terjadi, karena setan tidak akan pernah rela seorang manusia kembali pada Tuhannya.

image

Jangan takut, ini adalah rangkaian peningkatan kadar iman kita. Kita sudah mengambil keputusan untuk berhijrah, maka iman kita akan dikuatkan dengan banyaknya cobaan dan godaan. Dengan catatan kita mampu bertahan dengan segala kondisi yang ada. Ingat, bukankah Allah tidak akan menguji hamba-Nya melebihi kemampuannya? Berbahagialah karena itu berarti kita sedang menuju ‘kenaikan kelas’.

Lalu bagaimana menjaga si istiqomah ini. Solusi paling jitu adalah bergaul dengan orang-orang yang bisa menjaga iman kita. Yang selalu mengajarkan kebaikan. Yang selalu mengingatkan akan kesalahan. Tidak sulit mencari orang-orang seperti ini. Kecuali kalau nyarinya di bar dan diskotik udah pasti sangat sulit. Bukan berarti pilih-pilih teman ya. Hanya saja pilih-pilih orang yang akan dijadikan ‘lingkungan’. Menjaga iman sendirian itu susah, butuh lingkungan yang bisa saling mengingatkan. Makannya harus merasakan gimana indahnya ukhuwah.

Yang saya tulis di atas hanyalah tulisan, tak bermakna dan tak terasa jika tak dialami. Bukan curhatan pribadi, tapi kumpulan pengalaman orang-orang yang sering galau atau pernah galau atau lagi galau sama yang namanya hirjah dan istiqomah.

Semoga bermanfaat.

Source_Image : 1, 2, 3

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

You got a 32.64% Upvote and Resteem from @ebargains, as well as upvotes from our curation trail followers!

If you are looking to earn a passive no hassle return on your Steem Power, delegate your SP to @ebargains by clicking on one of the ready to delegate links:
50SP | 100SP | 250SP | 500SP | 1000SP | 5000SP | Custom Amount

You will earn 90% of the voting service's earnings based on your delegated SP's prorated share of the service's SP pool daily! That is up to 38.5% APR! You can also undelegate at anytime.

We are also a very profitable curation trail leader on https://steemauto.com/. Follow @ebargains today and earn more on curation rewards!

Karya yang sangat bermanfaat,sungguh artikel yang luar biasa kawan,@atafauzan79

Hello @atafauzan79, thank you for sharing this creative work! We just stopped by to say that you've been upvoted by the @creativecrypto magazine. The Creative Crypto is all about art on the blockchain and learning from creatives like you. Looking forward to crossing paths again soon. Steem on!