Kekalahan Timnas U-23 Dan Kontroversinya Pengadil Lapangan

in indonesia •  6 years ago  (edited)


Source

Laga Timnas U-23 kontra Uni Emirat Arab (UEA) pada babak 16 besar Asian Games telah berakhir dengan kemenangan anak-anak UEA lewat babak adu penalti. Bagi segenap warga Indonesia ini bukanlah kabar bagus. Karena sebelumnya tim asuhan Luis Milla ini ditargetkan bisa tembus ke babak Semi Final.

Namun, hasil dilapangan hijau berkata lain, Indonesia harus mengakui keunggulan anak-anak UEA lewat babak adu penalti. Sebelumnya, pada pertandingan yang berlangsung selama 90 menit, Indonesia berhasil bermain imbang dengan UEA.

Sampai dengan babak perpanjangan waktu kedua keseblasan sama-sama tidak lagi mencetak goal. Ini yang akhirnya membuat laga harus dilanjutkan ke babak adu penalti.

Setelah penendang pertama Indonesia, Stefano Lilipaly berhasil menyebloskan bola ke gawang UEA, lantas tidak membuat penendang berikutnya mengikuti jejak Stefano. Adalah David Maulana dan Saddil Ramdani yang gagal mengeksekusi tendangan penalti. Indonesia sempat membuka asa karena salah seorang pemain UEA juga melakukan hal sama, yaitu gagal mengeksekusi tendangan penalti. Namun sayang, para algojo UEA lainnya dengan mulus bisa menyelesaikan tugasnya. Akhirnya Indonesia harus menelan kekalahan dengan agregat goal 3-4 untuk kemenangan UEA.

Kontroversi Keputusan Wasit


Source

Kekalahan Timnas Indonesia tidak terlepas dari keputusan wasit Shaun Robert Evans asal Australia yang mememimpin perdandingan. Dua goal yang di cetak oleh Zayed Alameri justru lahir lewat titik putih. Ini adalah kerugian bagi Indonesia karena keputusan penalti yang kedua sangat patut dipertanyakan. Lebih dari itu, asisten pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti juga mendapatkan kartu merah dari wasit asal Australia ini.

Dengan segenap kontroversi ini, semakin mempertegas kalau penggunaan teknologi VAR seperti yang dilakukan pada Piala Dunia Rusia 2018 kemarin sangatlah dibutuhkan. Menurut amatan saya, keputusan wasit memberikan penalti ke dua untuk Indonesia sangatlah keliru. Disamping itu, beberapa keputusan lainnya, seperti beberapa pelanggaran yang dilakukan terhadap anak-anak Indonesia luput dari penglihatan wasit.


Source

Semoga kedepan, Federasi Sepakbola Asia (AFC) mau mempertimbangkan penggunaan teknologi VAR pada event turnamen besar di Asia. Malah hal ini diharapkan bisa sampai kepada liga-liga domestik di seluruh dunia. Bagaimana pun, seorang wasit adalah manusia. Hal ini yang membuat beberapa keputusan yang diambil dinilai bisa merugikan salah satu keseblasan tim sepakbola. Maka, dengan adanya bantuan teknologi, beberapa keputusan yang dinilai keliru hendaknya bisa diminimalizir.

g6i7ldrd1q.png

U5ds6u_Gk12k_NSPX6232_EYv_Ursf12_ADY_1680x8400

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Sangat objektif

Terimakasih bang @danysumatra

Wasit hana jeut keubut :)

Halo, apa kabar @ayuramona? Sudah kami resteem ke 7809 follower.. Byteball tebar hadiah. Ayo klaim airdrop kita!. (Sebutir kontribusi kami sebagai witness pada komunitas Steemit bahasa Indonesia.)