Selalu menganggap diri kita logis, padahal dalam pengambil keputusan sehari-hari banyak sekali pilihan konyol yang kita ambil. Kalau dalam bahasa kerennya ini di sebut fallacy, pola pikir yang secara logika salah.
Fallacy jelas sangat manusiawi, karena kita bukan robot yang tidak memiliki intuisi. Namun ada baiknya kita belajar pola pikir salah apa saja yang sering menjangkiti, sehingga kita bisa berpikir lebih jernih, menggunakan intuisi dengan lebih maksimal dan menghasilkan yang terbaik.
Salah satu Fallacy paling umum di sebut Sunk Cost atau kalau saya terjemahkan, di buang sayang….
Contoh Sunk Cost dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kita jumpai, mulai dari kolektor kardus bekas, nonton film jelek sampe kelar, hingga pacaran putus sambung, ooooops….
Jadi apa sih Sunk Cost itu sebenarnya?
Keputusan kita itu selalu di pengaruhi oleh ikatan emosional (kadang kita sadar, kadang tidak) terhadap segala sesuatu hal yang telah kita lakukan. Dan semakin banyak kita mencurahkan jerih payah (atau duit) ke hal tersebut, maka kita akan semakin terikat secara emosional dan sulit untuk melepaskannya.
Contoh sederhana ya itu, sering banget, termasuk saya, kalau nonton film, meski di tengah-tengah sudah feeling jelek nih film…. tapi mau berhenti kayaknya sayang, nanggung… bentar lagi kelar. Dan di akhir… Damn… emang jelek kwkwkw
Atau lagi di resto junk food, beli paket minum bersoda paling besar. Sebelum beranjak pergi, kebanyakan pasti sruput dulu itu gelas sampai habis meski tidak haus. Padahal semua dari kita tau minuman bersoda tidak baik untuk kesehatan.
Ada lagi, misal di toko baju, barang buy 2 get 1 free. Mau beli 1 kok sayang ya…. tambah 1 lagi dapat gratisan 1. Akhirnya pulang bawa kolor 3 lusin….
Contoh yang ekstrim ya itu…. pacaran putus sambung, kalo ketemu teman dengan kasus seperti ini dan waktu di tanya, jawabannya simple “sudah lama, sayang kalo putus, sudah kenal semua keluarganya” hati-hati yak, siap aja jadi teman curhat rutin
Sunk Cost dalam Pekerjaan
Nah itu dalam contoh kehidupan sehari-hari. Kalau dalam lingkungan kerja, apalagi anda seorang pengambil keputusan. Sunk cost ini sangat berbahaya, karena tentu memiliki dampak yang lebih besar dan bisa terukur secara finansial.
Bayangkan diri anda seorang Direktur dalam perusahaan. Dan saat ini anda di hadapi oleh 2 pilihan. Pilihan pertama datang dari staff anda yang di gaji UMR lebih dikit. Pilihan kedua diberikan oleh konsultan ternama yang anda bayar mahalllll sekaliiii. Saya yakin sangat susah bagi anda untuk menerima atau mengakui bahwa pilihan dari staff dengan gaji UMR lebih baik daripada konsultan mahal tersebut. Meskipun faktanya begitu.
Atau, andaikan perusahaan sedang melakukan investasi, misal 100 Juta Rupiah. Dan tiba-tiba salah seorang manager berkata “kita lakukan investasi lain saja pak, 30 Juta Rupiah aja tapi hasil lebih besar”
Saya yakin akan banyak kalimat “Tapi …. “ yang muncul dalam pembahasan.
Image Source https://pcpress.rs/umetnost-donosenja-odluka/
Untuk orang yang berpengalaman investasi saham, banyak orang memiliki kecenderungan akan terus membeli saham yang harganya turun untuk average down dengan harapan nanti bisa dijual lebih tinggi, menutupi kerugian, atau apapun lah yang sebenarnya jika di kaji lebih kepada pembenaran yang membohongi diri sendiri. Karena toh saham lain yang lebih potensial untuk di beli masih banyak…. (pengalaman pribadi, hiks)
Segala keterikatan terhadap keputusan, effort, biaya atau apapun lah yang telah kita keluarkan sebelumnya. Dan mempengaruhi pengambilan keputusan secara logis untuk hal yang akan datang, itu lah yang di sebut sunk cost fallacy. Yang paling berbahaya dalam Sunk Cost adalah ketika kita tidak mau menerima kenyataan dan terus berusahan membohongi diri sendiri. Mungkin ilustrasi berikut ini bisa menggambarkan dengan jelas.
Source Image Modified from https://www.cagle.com/nate-beeler/2010/08/economy-sinking-ship
Melawan Fallacy, teorinya gampang, prakteknya susah banget. Saya sendiri masih sulit lepas dari sunk cost… buka lemari… ah itu kardus bekas handphone bertumpuk… dibuang sayang… sapa tau besok-besok bisa jadi karya seni kwkwkww
Masih banyak fallacy lain yang juga cukup banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari dan pekerjaan. Kita lanjutkan di lain kesempatan yak
Salam kenal teman-teman steemit, artikel di atas adalah artikel tulisan saya pribadi, jika ada yang menemukan tulisan sama di blog bebekmillenial , blog tersebut adalah milik saya
semoga dapat berguna bagi yang membaca. Terimakasih banyak komunitas steemit. Dan sekali lagi, salam kenal !!
Hallo @balibuddies! Kami telah upvote yah..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
terimakasih banyak
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @balibuddies! You received a personal award!
Click here to view your Board of Honor
Do not miss the last post from @steemitboard:
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @balibuddies! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit