Sangat banyak kitab-kitab karangan ulama Aceh terdahulu yang tersohor ke berbagai pelosok negeri. Sangat banyak manuskrip yang diwariskan hingga sekarang dari masa Kerajaan Aceh Darussalam. Nusantara menjadi bagian dari penyebaran kitab ini. Hal inilah yang menjadikan Aceh sebagai pusat keilmuan Islam Asia Tenggara di masa lalu.
Manuskrip Tuhfat At Thullap karangan Al Qadhi Zainuddin Abu Yahya Zakarya ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Al-Anshari Al-Sunaiki Al-Mishri (823-926 H). Manuskrip ini berisi tentang Ilmu Fiqh. Kitab ini menjadi kitab favorit diseluruh lembaga pendididikan tradisional nusantara.
Kemudian, masih ada manuskrip Ash-Shirat Al-Mustaqim karya Nuruddin Ar-Raniry yang ditulis pada kurun waktu 9 tahun.
Kini hampir rata-rata kertas putih bertinta hitam tersebut berubah warna menjadi coklat kehitaman. Faktor usia menjadi penyebabnya dan kurang pedulinya masyarakat terhadap warisan tersebut.