Mie Aceh made in dewe

in indonesia •  7 years ago 

Hai sahabat steemit sekalian, apa kabar? Semoga selalu sehat wal afiat.

Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi sedikit cerita tentang kegiatan saya di hari weekend kemarin. Di hari yang berbahagia itu saya lupa kalau Emak saya di rumah mempunyai keinginan untuk sedikit berbagi makanan kepada tetangga-tetangga sebelah rumah.

Kenduri kecil dadakan itu terjadi karena pada saat orang lain membuat kenduri sebelum musim tanam padi di mulai, kami se-rumah tidak melakukannya (tidak berkenduri) di karenakan salah satu anggota keluarga kami ada yang terbaring sakit. Oleh karenanya Emak dirumah rasanya kurang lengkap kalau tidak berkenduri.

Nah, kesibukan pun di mulai, pagi-pagi adik dah bangunin saya, langsung tangkap ayam, belanja, mondar mandir ke pasar, dan bla bla bla... *ini adalah ayam kampung kesayangan saya, namun telah menjadi menu kenduri kami.*

Judul di atas teman-teman tau gak artinya?? Itu jargon yang sudah biasa di aceh tamiang.

Aceh Tamiang adalah wilayah yang mempunyai komposisi masyarakat yang majemuk, bahkan menurut saya paling majemuk se-aceh, karena sangat banyak suku di tamiang, ada aceh, ada jawa, ada tamiang, ada gayo, dan sedikit banjar dan batak. Judul di atas itu terdiri dari 3 bahasa, Mi Aceh (Indonesia), Made (inggris), Dewe (Jawa). Artinya adalah : "Mie Aceh Buatan Sendiri" menarik bukan.. Jadi kalau singgah di aceh tamiang, jangan heran ya melihat orang berbicara bahasanya di campur-campur gitu, itu biasa disini.

Waktunya di mulai, potong ini potong itu, cincang ini cincang itu dan langsung garam, bumbu dapur, dan seperangkat alat masak bertemu dalam belanga. Aroma wangi makanan buatan rumah memang tiada duanya di dunia ini.

Waktunya bagi saya beraksi, panggilan yang menyesakkan datang, "bang, masak mie gih, jangan nanti-nanti lagi dah siang ni.. Telat kali siapnya, belum di bungkus lagi, antar-antar lagi,.. Baang" tiba-tiba saya merasa ada yang duduk di pundak ini, ada yang mengikat kaki ini, terasa beraaat sekali, bahkan lebih berat dari rindu seperti yang dikatakan dilan, "kamu gak akan kuat, biar aku aja", 😵😵😵😵😵

Tapi sudahlah, dengan berat hati saya langsung turun ke dapur, bahkan di bawah dapur, bahkan sampe ke belakang dapur, melaksanakan titah dari sang Emak. Saya merasa beruntung karena semua bahan sudah di rajang, bumbu sudah masak, jadi tinggal di campur dan proses masak memasak pun terjadi.
Setelah selesai, saya mencicipi masakan saya sendiri, rasanya... Emmhh, bolehlah...

Si adik bertanya, mie apa tu bang? Saya pun dengan percaya diri berkata : Mie Aceh made in dewe.
Oke teman-teman, apakah berminat?

Sekian dulu yaa, sampai jumpa di postingan saya selanjutnya..

Salam Hangat, @bonbons

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

nyan Ⓜ️angat sang

Haha.. Pee tanyong... Jak aju nak ta olah..

Ooo emmmm jiiii

Eee meee jiii ngg... Hahaha

Sungguh menyiksa membaca postingan semenggiurkan ini saat jam laptop menunjukkan waktu 1:07 am. Semoga di masa depan teknologi telekomunikasi bisa mengirimkan makanan lewat email, SMS dan aplikasi messenger...

Waduh, kalau benar memang @sangdiyus menginginkan hal seperti itu terjadi.. Maka kita patut waspada bg, jangan-jangan benar seperti apa kata jack ma (pendiri alibaba.com) salah satu barang yang sangat dibutuhkan di masa depan adalah : meja operasi... Hiii😬😬😬

Hahahahahaha...
Ngilu awak dengar meja operasi.
Tapi jangan sepele dengan khayalan gila. Pada Zaman Dahulu, mengimpikan alat yang bisa berkomunikasi jarak jauh itu dianggap kegilaan.