Ihwal Perjalanan Cinta Saya Kepada Indonesia

in indonesia •  7 years ago 

image

Mencintai Indonesia, bagi saya selaku rakyat biasa tak ubahnya seperti si buruk rupa sebelum Beauty and The Beast tayang di bioskop-bioskop. Selalu bertepuk sebelah tangan, sebab kadung jelek, berasal dari kelas bawah, penghasilan pas-pasan, tak punya jabatan, dan tentu saja tidak akan pernah masuk hitungan. Sementara Indonesia yang saya cintai adalah bidadari kahyangan, yang segala unsur kecantikan dunia, surga dan neraka berkumpul di tubuhnya.

Merunut pada sejarah, cinta saya kepada Indonesia sudah bermula sejak ayah saya masih dalam kandungan. Ini saya ketahui sepenuturan ayah semasa hidupnya. Katanya, ia lahir sehari setelah ayahnya (kakek saya) pulang dari Perang Medan Area.

Kakek semasa muda direkrut menjadi tentara Heiho, satu kesatuan pribumi bentukan tentara Jepang selama masa Perang Dunia-II di daerah-daerah pendudukannya. Setelah Jepang kalah dan menyerah pada sekutu, kakek dan kesatuan itu ikut ke Sumatera Utara mempertahankan daerah itu dari agresi kedua kolonial Belanda.

Mempertahankan Sumatera Utara dari agresor Belanda itu dikenal dengan Perang Medan Area, terjadi pada Oktober 1945. Ketika Indonesia masih berumur 2 bulan. Masih berupa bayi merah yang menetek pada para pejuang kemerdekaan. ASI-nya? Itulah jiwa, cinta, harta, tubuh, dan darah mereka semua.

image

image

Dari cerita itu, mau tidak mau, saya mengaku bahwa cinta saya kepada Indonesia adalah cinta turunan. Kemudian berubah jadi cinta taklid buta pada rezim Orde Baru berkuasa, karena corong sejarah yang ada ketika saya sekolah adalah buku PSPB dengan metode belajar CBSA.

Sejak reformasi, lebih-lebih ketika kuliah, cinta taklid itu sedikit demi sedikit mencair. Hingga yang tertinggal sekarang adalah cinta dalam bentuk potongan-potongan kecil yang jika dibanding dengan luas Indonesia, ia hanya berupa partikel-partikel terkecil belaka.

Lebih jelasnya, mungkin bisa saya jelaskan dengan menjawab pertanyaan, "Kapan kau akan mengaku mencintai Indonesia?

  1. Sewaktu kena razia tentara.
    1a. Sewaktu berdiskusi tentang tokoh-tokoh seperti Pramoedya Ananta Toer, Mohd. Hatta, H. Agussalim, Gus Mus, Sobron Aidit, Sukarno, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Munir, Thukul.
  2. Ketika Timnas sepakbola Indonesia menang melawan Indonesia, Vietnam, Kamboja, Thailand, Singapura, Philipina, atau kalah 9 - 0 melawan Timnas Prancis.
    2a. Pas pasangan bulutangkis Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir sedang live tanding di televisi. 2b. Merasa cinta Indonesia ketika mendapati tulisan-tulisan Sudjoko, Mahbub Djunaidi, bisa baca karya Hamsad Rangkuti, Eka Kurniawan, Seno Gumira Aji Dharma, NH Dini, dan diam-diam bisa menyimak Enny Arrow dengan khidmat.
  3. Saat mendengar lagu-lagu Iwan Fals sebelum ia dikontrak jadi bintang iklan Top Coffee.
  4. Saya cinta Indonesia selama lagu-lagu Kungpow Chicken, The Panas Dalam, Superman Is Dead, Efek Rumah Kaca, Koil, Ahmad Band, Dik Doank, Franky Sahilatua, /rif, Power Metal, Slank, Nike Ardila, Chrisye, Pas Band, Pane Band, dan Seungkak Malam Seulanyan tidak dilarang dengar oleh pemerintah.
  5. Indonesia akan selalu dalam hati sekiranya bisa mengadili penjahat perang di Aceh, Papua, Tragedi Tanjung Priuk, Malari, Kedung Ombo, dan tragedi pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan aparatur negara lainnya.
  6. Indonesia akan selalu dalam hati dan akan saya bawa sampai mati jika suatu saat nanti bisa memenjarakan seumur hidup atau kenapa tidak tembak mati?, para pelaku korupsi.

Kenapa sampai tega memecahkan cinta saya itu dalam kepingan-kepingan kecil begitu rupa? Saya pikir, mencintai Indonesia yang hingga sekarang belum diketahui apakah balik mencintai saya apa adanya, haruslah dibumbui dengan sedikit unsur politik. Politik dalam artian luas; bukan politik praktis.

Sebab, seperti ditulis H. Mahbub Djunaidi dalam "Buku Petunjuk" Pendidikan Politik Sejak Dini, "... jadilah kamu manusia yang paham politik. Manusia yang tidak berpolitik itu namanya binatang, dan binatang yang berpolitik itu namanya manusia!" Begitupun dalam mencinta.[]

image


Catatan:
Foto-foto ilustrasi dalam tulisan ini adalah foto paska penggusuran Pemda DKI Jakarta di satu ruas jalan samping komplek apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada 1 September 2016 Kebetulan, saat terjadinya penggusuran saya ada di seputaran itu, dan menyempatkan diri memotret beberapa momen dengan kamera smartphone saya.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

mantab..kana sineuk

Semoga berjaya...

semoga sucsesss