"Kau dengar kabar kisruh orang-orang di barat?" Tanya Kyned pada Dantruck, teman karib sepekerjaan.
"Oh ya. Aku sudah dengar. Perkutut yang bawa kabar ke aku kemarin," jawab Dantruck sambil menghisap rokok dalam-dalam.
"Lucu ya."
"Lucu sangat!"
"Hahahaha."
"Hahaha."
Kyned dan Dantruck sama-sama tertawa ngakak. Keduanya sedang minum jus di kedai tuak dekat gudang transit truck peti kemas lintas benua di sebuah kota yang entah. Siang terik dan kering ketika mereka menepi di kedai tuak ini.
Memilih tempat di meja pojokan teras belakang kedai, Kyned memesan SweetJJs atau Sweet Jamblank Juices. Sementara Dantruck memilih MPReg (Mengkoedoe Peras Regional) sebagai pesanannya.
Tadinya keduanya sepakat memesan Boh Godokgodok sebagai cemilan. Tapi karena menu itu hanya disediakan pada sore hari saja, mereka meminta pendapat Kaksyitah--si pelayan genit yang memiliki sepasang gingsul di deret gigi atas yang jika dilihat sekilas tampak serupa taring--untuk memilih menu penggantinya.
"Untuk sepasang cowok macho seperti kalian, LGBT cukup cocok sebagai kudapan," kata Kaksyitah dengan kerling penuh godaan.
"Hei, kau kata kami ini gay, hah?" Dantruck tak terima dengan kata sepasang cowok oleh Kaksyitah ditambah nama menu cemilan yang dianjurkannya sangat mencurigakan seakan-akan ingin menyindir ia dan Kyned adalah sepasang homo.
"Hadeuh. Jadi cowok, macho, ganteng, tapi kok sensi begini sih? Cemilan LGBT itu Lele Giling Balur Tiram. Bentuknya hampir sama kayak Boh Godokgodok juga," terang Kaksyitah setengah dongkol.
"Ya sudah, pesan LGBT seporsi," kata Kyned.
Kaksyitah mencatatnya di notes pesanan, lantas berlalu ke kasir. Dantruck masih menggerutu, Kyned sudah berkutat dengan gawainya. Kepalanya menunduk dalam-dalam seperti seorang penyakitan yang tengah terpekur merenungi satu-satu hal yang disesalinya. Angin kencang datang dari rimbunan taman hutan kota, masuk ke teras belakang kedai tempat Kyned dan Dantruck menunggu pesanan tiba. Angin kencang masuk dengan sembrono hingga Dantruck kepayahan membakar sebatang rokok Commodore yang terselip di bibir dengan korek apinya.
Kyned menyodorkan Zippo sambil berkata, "Ini yang namanya korek. Orang udah kemana-mana, kau masih saja berkutat dengan korek api lidi."
"Kau tak tahu filosofi korek api lidi. Susah juga kukata," sambut Dantruck sembari menerima Zippo milik Kyned.
Si pemilik Zippo tak menyahut. Kepalanya telah menunduk lagi, matanya berbinar diterpa cahaya layar gawai. Sementara ia tengah demikian khusyu' dengan gawai canggihnya itu, Dantruck sedang menghayati asap Commodore yang keluar dari lubang hidungnya yang berbulu, Kaksyitah kembali dengan tangan kanan terangkat sejajar bahu menopang sebuah nampan. Di atasnya dua gelas panjang berisi minuman, kotak tisu, dan sepinggan kecil cemilan LGBT.
"Hallo sepasang cowok macho. Ketemu lagi dengan saya, Kaksyitah binti Setim Klin, si pelayan tersexy di seluruh kedai tuak sedunia, dan inilah pesanan kalian telah siap sedia."
Kaksyitah menyapa Kyned dan Dantruck untuk kali kedua sambil menata pesanan mereka di atas meja. Ia terus nyerocos. Gaya bicaranya kali ini persis seperti presenter tivi di acara jualan barang pecah belah secara interaktif tengah malam. Yang mana pembelinya bisa bicara dengan si presenter via telpon sekadar menawar harga atau lebih tepatnya mendengar desahannya sambil melihat langsung aksi vulgarnya di layar tivi. Bahasa tubuh Kaksyitah juga tak lebih sama dengan gaya si presenter yang dibayar murah itu.
Kyned tak terlalu peduli karena masih asyik dengan gawainya. Dantruck mulai melirik-lirik ke bagian-bagian terpenting tubuh Kaksyitah yang masih lenggak-lenggok di teras belakang kedai setelah menyajikan pesanan pelanggannya di meja. Kaksyitah pura-pura tidak tahu, tapi hatinya berdesir juga. Ia mengedip mata kirinya ke Dantruck sambil memonyongkan bibirnya yang basah. Dantruck kikuk. Jakunnya naik turun, dan sesuatu yang serupa bocah lele di selangkangannya tiba-tiba berubah jadi lele dewasa.
"Silahkan dimakan LGBT-nya, dong. Masak lihatin begitu aja," kata Kaksyitah ke Dantruck sambil menjulurkan lidahnya untuk melata di bibirnya sendiri.
"Wah. Kode ini!" Kata Dantruck pada dirinya sendiri dengan suara setengah berbisik.
"Kode? Kode apa?" Kyned menyela sambil mengangkat kepalanya mendengar kata kode terucap dari teman sepekerjaannya ini.
"Oh nggak kok. Kode orang-orang barat yang kisruh itu. Orang-orang barat kisruh sesama dirinya sendiri, bukankah ini kode buat kita berdua?"
Dantruck mengalihkan pembicaraan sambil sorot matanya terpacak lekat di pinggul Kaksyitah yang kini tengah memungut tisu bekas di lantai. Sementara, di bawah meja tangan Dantruck sedang sibuk mengarahkan lele dewasa di selangkangannya agar tidak keluar dari pagar karet celana dalam.
ah kaksyitah, membuat lon terbayang inem pelayan seksi.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pernah ya? 🤖🙈🙈
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
masa2 peralihan kadang2 ln menuju ke klasik bg
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit