Assalamu’alaikum kawan-kawan,,,gimana kabarnya ??,,,semoga sehat selalu yaa,,
Hari ini saya berkesempatan untuk melanjutkan review buku Acehnologi Volume 3 Karya Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, PH.D bab : 28 tentang Tradisi Berguru di Aceh. Bab ini tentu saja bukan ingin menanggapi bagaimana pendidikan modern. Namun kajian ini ingin melihat tradisi meugure ( berguru ) di Aceh. Dapat dikatakan bahwa tradisi meugure memang menjadi satu nafas kehidupan rakyat Aceh. Karena seorang dianggap berguna dan berfungsi dalam maysrakat, jika orang tersebut pernah meugure pada seorang ulama atau guru, baik did ayah maupun di madrasah.
Kenyataan ini menjadi factor bahwa berguru begitu penting. Dalam tradisi meugure, murid diarahkan untuk tidak hanya memahami ilmu yang bersifat burhani dan bayani, tetapi juga aspek-aspek ‘irfani.
Di Aceh, fase dari tradisi meugure untuk mendapatkan jati diri sebagai manusia, memang telah lama dilakukan oleh orang Aceh. Proses pencarian pengenalan self ( jiwa ) yang dibingkai dalam tradisi meudagang telah menciptakan suatu sistem kosmologi Aceh yang bersifat transenden. Dari tradisi tersebut, kemudian orang Aceh mampu memahami keberadaannya sebagai manusia.