5 Cara Mencegah Anak dari Hal Negatif

in indonesia •  7 years ago 

Buka WA tiba-tiba saya terkejut melihat ada group baru bernama group ibu-ibu Prioritas, apalagi ini?? Piker saya. Ah ….buat penuh-penuhin Hp aja…tapi karena penasaran maka saya buka juga group itu, ternyata saat saya baca isinya teman-teman saya dahulu yang bekerja di Prioritas.
Ada Fina,kak Ayu, Rahma, Neiza, Cut Nisna, Hamidah,Wanda, Dila dan Rizka. Adminnya adalah Fina yang memiliki ide mengajak kita kumpul bareng untuk saling silaturahmi karena sudah lama tidak berkumpul. Kebetulan kak Ayu juga baru selesai program pendampingan masyarakat di Sumatera Barat.
Haiiii, teman-teman kita ngumpul yuuuk…… Semua menyahuti ajakan Fina termasuk saya.
Kita buat hari apa ya?...saya dan beberapa teman memberikan masukan hari Selasa, sedangkan teman-teman lain minta hari Rabu. Akhirnya kita buat list siapa saja yang bisa bertemu di hari Selasa dan berapa orang yang bisa di hari Rabu. Karena list menunjukkan banyak yang bisa buat kegiatan di hari Selasa, maka kami pilihlah selasa ba’da Ashar yaitu sore.
Kita memilih lokasi pertemuan di rumah karena rumah kita anggap ramah anak dibandingkan kafe atau warkop. Di rumah anak-anak dapat bermain, alat permainan lengkap,ruang bermain tersedia, orang tua mudah mengontrol dan tentunya bebas asap rokok. Lalu Fina menunjukkan arah lokasi rumahnya.

peta.jpeg
Sumber : Fina

Maaf yaaa…aku gak bisa kumpul, darah tinggi kumat tensi naik..kata Hamidah.
Aduh teman-teman maaf yaa kerjaan di kantor belum kelar nih jadi batal ketemuan kata Cut Nisna.
Wah.. maaf ya..gak bisa gabung lagi ngajar di kampus..kata Rizka.
Ya ampuun,,, pada hal Neiza udah siap mau berangkat,tiba-tiba dapat telpon dari sekolah anakku asam lambung kambuh dan pingsan.
Wanda suami belum pulang nih, jadi wanda harus jemput anak pulang ngaji.
Saya sedang di Sabang teman-teman…jadi ngumpul nya di tunda yaa..kata Dila.

Yaaah…akhirnya kami memaklumi perihal teman-teman dan mendoakan mereka agar Allah swt. berikan kesembuhan bagi yang sakit.
Kami putuskantetap ngumpul bagi yangbisa saja, sambil mencicipi makanan yang dhidangkan dan bercerita tentang aktivitas sehari-hari setelah selesai dari program Prioritas.

makan.jpeg
Sumber : Fina

Bermain merupakan bagian dari anak, dengan bermain anak dapat berfikir, mengeksplor diri, belajar tentang cara bersosialisasi dalam kelompok, memecah masalah dan mencari solusi dengan sesama teman sehingga kecerdasan kognitif, afektif dan psikomotor maksimal dan mampu di integrasikan dengan baik.

main.jpeg
Sumber : Fina

Kami mulai membagi pengalaman tentang kondisi anak-anak yang semakin hari meresahkan orang tua, terlebih di era digital dimana semua anak menggunakan HP android untuk bermain. Terutama bermain Game yang mereka suka.
Saya pernah menemukan kasus pada siswa kelas V, saat gurunya minta ia mengarang bebas maka ia menuliskan tentang kegiatan rekreasi bersama teman pria seusianya di tempat rekreasi. Cerita yang dikisahkannya diluar dugaan dan tidak sesuai dengan usianya.jika kita baca cerita siswi tersebut maka kisah karangan yang ditulisnya lebih cocok oleh mahasiswa.
Isi cerita tentang kegiatan asusila menjurus pada pornografi dan melanggar syari’at.
Pihak sekolah panik dan gempar dengan isi karangan siswi tersebut, salah seorang guru melaporkan pada saya.
Kemudian saya menyarankan agar melakukan pendampingan terhadap siswa tersebut untuk mengasah kemampuan menulis, karena ia memiliki bakat mengarang, lalu mencari tahu tentang apa saja yang dilihatnya dan bagaimana lingkungannya.
Setelah dicari tahu ternyata si anak tidak dilakukan pengawasan oleh orangtua dalam menonton televisi, berteman dan sering membuka HP android milik orang tuanya.

Sekarang dimanapun, siapapun, kapanpun tiada batas mengakses ilmu pengetahuan baik itu positif maupun negative. Karena ini era digital, maka di era ini kecerdasan dan ketelitian kita sebagai orang tua sangat di tuntut. Selama ini yang kita maksud pemenuhan kebutuhan hanya pada materi, hanya pada fisik sedangkan kita lupa yang paling utama dalam pengasuhan terhadap anak adalah psikisnya. Ketika keimanan, kasih sayang tidak di peroleh dari orangtua maka anak akan mencari orang luar untuk mendapatkannya. Ketika nilai-nilai spiritual tidak ditanamkan pada anak maka ia akan hampa dan kosong dengan kebenaran, bahkan yang lebih disayangkan dia tidak mengerti mana yang baik dan mana yang buruk.
Lingkungan yang membiasakan perbuatan buruk akan mempengaruhi pada tumbuh kembang anak, sehingga iapun mengikuti perbuatan buruk karena itu dianggap lazim.

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk pencegahan hal negatif pada anak :

  1. Keimanan
    Tanamkan pada anak kita bahwa setiap tindakan dan kelakuan mereka ada yang memperhatikan yaitu Yang Maha Menciptakan Makhluk. Sehingga apapun yang dilihat, diucap dan dilakukan dapat di lihat oleh Yang Maha Melihat, yang di ucap akan di dengar oleh Yang Maha Mendengar dan yang dilakukan akan dipersaksikan oleh Yang Maha Mengetahui yaitu Allah swt.

  2. Pengertian
    Dalam hal ini kita perlu memberikan pengertian tentang cara bergaul di lingkungan dimana ada hal yang boleh dilakukan dan ada yang tidak, dalam berteman, cara menonton segala bentuk tayangan dan pilihan menu yang disesuaikan dengan usia, cara penggunaan HP/media sosial yang menjadi kebutuhan atau keinginan. Kemudian kebaikan yang diperoleh apa saja, keburukannya juga perlu diberitahukan, biaya yang di keluarkan untuk kegiatan dan alat yang dipakai. Sehingga anak mengetahui dan memiliki gambaran tentang aktivitas yang dilakukan.

  3. Tanggung Jawab
    Anak perlu dijelaskan tentang tanggung jawabnya adalah berbakti pada orang tua, mengaji, sekolah, belajar, membantu orangtua, dan orangtua juga bertanggung jawab terhadap anak. Adanya kesepakatan aturan bersama tentang
    a. Pergaulan yaitu memberitahukan siapa saja temannya,kemana perginya, apa kegiatan yang dilakukannya. Keterbukaan dan komunikasi dengan orang tua atau sebaliknya dimaksimalkan.
    b. Tayangan dan siaran apa saja yang boleh ditonton, mendampingi saat menonton, waktu menonton juga di bicarakan dan menjadi kesepakatan bersama.
    c. Penggunaan HP/media social apa saja, bagaimana dan untuk apa media tersebut di gunakan sehingga anak memiliki aturan dan mengetahui konsekwensinya.

  4. Risiko
    Dampak dari pergaulan, menonton tayangan, menggunakan media sosial pastinya merupakan hal yang positif akan tetapi bisa jadi negatif. Maka dalam hal ini perlu pemahaman tentang penyalahgunaan, dampak, risiko, maupun hal negatif lainnya perlu didiskusikan bagaimana cara membentengi, membatasi, mencegah dan menghindarinya.

  5. Keterbukaan
    Tanamkan dan biasakan anak untuk menceritakan beragam hal yang disenanginya terutama yang tidak disenanginya kepada orang tua, tidak kepada orang lain sehingga orang tua dapat mengerti kondisi dan perihal yang dihadapi oleh anak.
    Inilah hasil diskusi yang terjadi saat kami melakukan temukangen silaturahmi ibu-ibu Prioritas, semoga dengan izin Allah swt. kami mampu mengimplentasikan hasil diskusi kami yaitu pengertian, tanggung jawab, risiko dan keterbukaan pada anak-anak kami. Aaamiin .

bareng.jpeg
Sumber : Fina

Kita ketakutan akan bahaya narkoba, ketakutan akan tindakan asusila dan ponografi, ketakutan akan kelaparan dan kurang gizi, padahal yang perlu kita takutkan adalah ketika kita lepas kontrol, tidak memberikan kasih sayang dan rangkulan kepada anak-anak kita….
Mengutip pendapat bunda Elly Risman bahwa :
“ Bahaya yang paling besar bukan anak akses pornografi atau main game seharian tapi bahaya paling besar adalah ketika orang tua tidak sadar bahwa bencana itu ada disekitar kita”

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Vote back

ok,

Kasihan anak itu ya, padahal bila diarahkan dengan baik pasti dia menjadi penulis hebat. Lagi dan lagi pendampingan dari orang tua sangat perlu, karena anak bukannya miniatur orang dewasa, tapi anak butuh pendampingan di setiap tumbuh dan kembangnya. Mantap kak tulisannya, semoga bisa dibaca oleh ibu2 lain supaya mereka sadar tentang sikap sebagai orang tua di jaman now.

Ini yg ketemuan sore kemarin tu ya kak? Seru yaaa bertemu teman2 lama... Ceritanya pun seru,....semoga banyak ortu yang membaca tulisan ini.

Bagus sekali ide yang dituangkan demi majunya pendidikan dan tentunya fungsi ibu dalam membimbing putra dan putri menjadi lebih baik

Congratulations @cutrahmawati! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes received

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!