Bedah Tulisan di Kelas FAMe Aceh Besar

in indonesia •  7 years ago  (edited)

Masing- masing kita sudah memiliki kemampuan menulis dimulai dari Sekolah Dasar, bahkan sekarang murid Taman Kanak-kanak juga sudah mampu menulis. Keterampilan mendengar, menulis dan membaca sudah mulai diimplementasikan dalam bentuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu mengarang.

Anak- anak Aceh yang bersekolah di Pasantren Oemar Diyan bahkan sudah menulis komik. Dan mereka juga sudah mahir dalam berpidato. Pidato dan menulis sama mudahnya.

Agar kita pandai menulis, maka kuncinya hanya pada kemauan untuk memulai dan tidak takut salah dengan apa yang sedang kita tulis. Cara lain setelah kemauan kuat yaitu memaksa diri untuk menulis walaupun sedikit, menentukan waktu dalam sehari harus ada tulisan yang kita hasilkan.

Agar terbiasa menulis dan memiliki dorongan yang kuat, bergabunglah dengan grup menulis terutama grup Forum Aceh Menulis (FAMe) chapter Aceh Besar, lalu tulisan yang kita tulis kirimkan ke media cetak, online atau bisa juga terbitkan diblog, steemit.

Wajibkan diri untuk setiap hari menulis seperti yang dilakukan oleh Dr. Sri Suyanta, Dr. Sulaiman Tripa dan Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad atau biasa kita kenal dengan sebutan KBA.
Ustaz Sayed Muhammad Husen sendiri mengerjakan tulisan dengan mensejajarkan antara salat Tahajud, membaca Al Qur’an dan menulis.

aku (1).jpg

Oleh karena itu ustaz Sayed menantang para pemuda dengan pertanyaan :

“ Apa bukti kamu memiliki orang tua?”
Apabila kamu tidak menuliskan kebaikan orang tuamu dalam bentuk tulisan, agar generasi setelah kamu menghargai dan mengerti kesuksesan kamu pada hari ini adalah bukti dari perjuangan dari nenek, kakeknya, dan orang- orang terdahulu.

Kemudian salah seorang peserta, Khairiah menanyakan tentang :

“Saya masih kesulitan untuk memulai menulis, bagaimana ustaz?”
“ Saya gagal fokus saat akan mulai menulis, mau menulis apa?, mau fokus kemana?”
“ Saat menulis, apakah ada orang yang bersedia mengoreksi tulisan saya?, harapan saya di FAMe chapter Aceh Besar ada Tim Koreksi.”

Semua pertanyaan tersebut di jawab oleh pemateri :

Tahap pertama
Bahwa, dalam menulis kita berfikir bebas. Tidak usah berfikir teori, setelah menulis teori akan muncul sendiri kebenaran. Sebagai sebuah keterampilan maka perbanyak latihan. Misalnya :
Bulan pertama : 1 hari 1 paragraf
Bulan kedua : 1 hari 2 paragraf
Bulan ketiga : 1 hari 3 paragraf, dan seterusnya.

Tahap kedua
Lalu ciptakan wadah yang mampu menampung tulisan yang telah kita selesaikan, bisa buat akun di steemit atau blog pribadi.

Tahap ketiga
Banyak orang-orang yang tulisannya dimuat di Tabloid Gema Baiturrahman menjadi wartawan di Harian Serambi, maka sering menulis berteman dengan penulis dan kirimkan tulisan anda ke majalah, Koran, tabloid, dan sebagainya baik media cetak maupun media elektronik.

syd (1).jpg
Sumber: syd

Tahap keempat
Membuat kelompok kecil sendiri, minimal 2 orang kemudian membuat pertemuan setiap minggu untuk saling koreksi tulisan masing- masing, bila tidak dapat bertemu langsung melalui medsos juga bisa. Yang penting komitmen bertemu rutin.

Tahap kelima
Setelah menulis maka tulisan jangan langsung anda edit, karena akan menganggu ide-ide yang ada di kepala kita. Akal akan berhenti berfikir dan kecemasan untuk kesempurnaan akan timbul sehingga akan berujung pada berhenti menulis.

Sebagai contoh yaitu hal yang pernah dilakukan oleh Tabrani Yunis, terhadap ibu- ibu rumah tangga. Tabrani melatih ibu- ibu rumah tangga menulis yang dimulai dari :

  1. Apa yang dilakukan kegiatan harian diceritakan dari pagi sampai sore
  2. Keesokan harinya di rumah ibu- ibu tersebut menulis lagi kegiatan berikutnya yaitu belanja-beli tomat-bertemu dengan teman lama-naik motor- apa saja yang di temui- dan lain- lain.
  3. Bila sudah ditulis maka baru difokuskan pada tulisan apa yang akan kita buat.

Tahap keenam
Pemberian judul sebaiknya diberikan lebih menarik agar pembaca ingin membaca tulisan kita. Dan kalimat yang akan disajikan dalam judul lebih baik sebanyak 7 kata.

Tahap ketujuh
Dalam menulis kalimat jangan terlalu panjang, jika ingin melihat contoh maka anda dapat membaca koran Tempo. Dalam satu alenia kita hindari diksi yang sama. Contohnya kata berbeda ada 2 dalam 1 alenia, maka buanglah kata berbeda agar hanya tinggal 1 kata berbeda dalam alenia.

Gunakan rumus kalimat SPOK (subjek prediket,objek, keterangan), jika kesulitan dalam menulis maka balik menjadi SOP (subjek, objek,prediket).

Sebaiknya gunakanlah kalimat aktif, hubungkan antara alenia pertama dan selanjutnya hingga mengerucut.
Dalam satu alenia standarnya 4 baris, selanjutnya untuk alenia berikutnya dapat 3,4,5 baris. Dan dalam satu tulisan yang berbahasa asing maka tulisan tersebut di miringkan.

Apabila ingin menulis opini maka sebaiknya bacalah 4 buku tentang tema yang akan kita tulis.

syd (3).jpg
Sumber:syd

Bagi Grup FAMe chapter Aceh Besar, tulisan yang anda tulis dapat diserahkan kepada tim editor. Dalam hal ini Tabloid Gema Baiturrahman akan menerima tulisan anda dengan syarat sebanyak 500 kata.

Mulailah menulis
Tidak perlu takut salah, menulis apa saja
Kuncinya hanya ada pada latihan dan sediakan waktu
Selalu belajar menulis.

Salam Literasi… Semangat menulis… Semangat berdakwah

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

kelas kapan ini kak? itu yang dipegang tabloid apa?

Pertemuan ke-2, kelas FAMe chapter Aceh Besar. Tabloid Gema Baiturrahman dinda...

Semangat, FAMe Aceh Besar! ☺😉

Terima kasih,

Keren FAMe Aceh Besar😎

Alhamdulillah...