Aku rela menjadi budak dan bertumpah darah demi engkau wahai waliyullah

in indonesia •  8 years ago  (edited)

image
(Abuya muda waly al-khalidy)
Wahai waliyullah, sudah sangat banyak ilmu yang aku pelajari dari dayah yang telah engkau dirikan.
Wahai penerus ambia', andai engkau tau betapa aku mencintai dan menyayangimu. Sungguh aku rela jadi budak engkau dan bertumpah darah demi engkau, karena kasih sayangku padamu tiada terhingga.
Mungkin selama aku menetap di pondokmu, aku sering berbuat salah, dan sering mengabaikan peraturan yang ada. Namun di hatiku tiada niat sedikitpun untuk berbuat seperti itu, hanya saja nafsuku yang belum bisa aku kontrol dengan baik.
Aku memang tidak pernah bertemu langsung dengan engkau wahai waliyullah, karena engkau lahir di kurun yang berbeda denganku. Engkau lahir di tahun 1917 dan wafat di tahun 1961, sedangkan aku baru lahir di tahun 1995. Namun engkau tetaplah guru rohaniku, karena ilmu yang aku pelajari di dayah engkau adalah hasil perjuanganmu. Berpuluh-puluh tahun engkau mengembara kesana sini mencari ilmu. Setelah semua perjuangan yang telah engkau lakukan untuk mendirikan dayah Darussalam al-waliyyah tidak pantas sedikitpun kami melupakan jasa engkau. Karena engkaulah islam masih kokoh hingga saat ini di aceh tercinta. Selain ilmu yang telah engkau wariskan di aceh, engkau juga berjasa dalam mendidik kader-kader ulama melalui dayah yang telah engkau bangun. Mungkin aku tidak layak untuk bertemu langsung dengan engkau wahai waliyullah, karena dosa yang telah aku perbuat sangatlah banyak, namun aku tetap mencintaimu dan selalu berdoa kepada Allah agar nantinya selain bisa bertemu dengan rasulullah aku juga bisa bertemu dengan engkau waliyullah.
Seandainya saja engkau masih hidup, aku rela menjadi budakmu sebagai tanda cintaku padamu. Tapi allah tidak menghendakinya, mungkin karena aku memang betul-betul tidak pantas untuk bertemu dengan orang sesuci engkau. Setidaknya allah masih mengizinkan aku untuk bertemu dengan anak-anak engkau. Terima kasih abuya karena engkaulah aku bisa mengaji al-qur'an dan mengetahui hukum-hukum allah, dan terima kasih juga sudah meninggalkan ahli warismu sebagai tempat lampu penerang bagi aku dan masyarakat aceh. Aku sangat mencintaimu abuya muda waly al-khalidy. Semoga engkau bahagia di alam barzah, dan di jauhi semua azabnya. Cintaku padamu tidak akan luntur sedikitpun.
image
** (Ahli waris guru rohaniku)**
Berbanggalah engkau wahai guruku karena anak-anakmu sedang melanjutkan perjuanganmu dalam berdakwah dan menyeru kejalan yang benar yaitu kepada allah swt. Berbanggalah engkau wahai guruku, karena anakmu (prof.dr.h.mehibbudin waly) sudah berhasil memperjuangkan Syariat islam di aceh. Sebelumnya penduduk aceh bebas mengunakan pakaian pendek atau panjang tapi setelah anakmu (abuya Muhibbuddin waly) menjabat sebagai DPR RI, aceh di robahnya menjadi daerah syariat islam.
Berbanggalah engkau wahai guruku, karena anakmu (abuya haji amran waly) sudah berhasil mendirikan pengajian tauhid tasawuf se asia.
Berbanggalah engkau wahai guruku, karena anakmu (dr.h.djamaluddin waly) telah berhasil mendirikan pasantren sendiri dan mengeluarkan sebuah buku dzikir yang sangat bermanfaat bagi umat muslim.
Aku tidak akan pernah sanggub membalas jasamu wahai para waliyullah. Kalian semua adalah teladanku dan aku tidak akan pernah mencaci maki kalian, karena Kalianlah aku tau halal haram, karena Kalianlah aku masih bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Kalau aku membenci kalian sama halnya aku membenci Rasulullah, kalau aku membenci Rasulullah sama halnya aku membenci allah.
Maka tiada kata benci kepada kalian wahai para waliyullah, yang ada hanya kata kasih sayang yang tidak terhingga.
Terima kasih kepada kalian semua wahai para waliyullah karena sudah mendidik kami kejalan yang lurus, aku do'akan semoga kalian ditempatkan di surga jannatu na'im, amiiin ya rabbal alamin.



image
Inilah makam abuya muda waly al-khalidy beserta anak-anak beliau yang sudah wafat


![image]()

image
** Dan ini adalah foto dayah darussalam al-waliyyah yaitu dayah abuya muda waly al-khalidy**


![image]() ** Foto saya saat berkunjung ke makan syeh hamzah fansyuri. Beliau juga merupakan waliyullah dan lebih tua dari abuya muda waly al-khalidy**
![image]() ![image]() **Dan ini adalah foto saya saat masih belajar di dayah Darussalam al-waliyyah**
> **"Saya adalah budak dari orang yang telah mengajariku meski hanya satu huruf"**. (Ali bin Abi Thalib)

Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk meninggalkan pesan dan kesan di kolom komentar.
Follow @daiky69 and resteem

image

SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Salam hormat buat guru2 dayah yaa :)

terima kasih bg.

ulama beu ta peutimang beu tasayang ngen ta cinta, ulama wareh nabi yang peutrang asoe donya
Takbirrr.....

Allahuakbar , terima kasih sudah mampir bg.

Ulama ibarat lampu.dan tgk ibarat sua.kalau tampa ulama dalam keseharian kita maka hidup ini akan tidak terarah.dan dalam hadis pun berkata.tegak nya dunia dengan empat perkara.satu diantaranya adalah.dengan ilmunya para ulama.postingan yang bagus tgk.sangat bermanfaat.terimakasih telah berbagi.
Salam dari abu.

terima kasih juga sudah berkunjung

postingan yang bagus