Hallo Steemian, bertemu lagi dengan saya di kesempatan ini. Berbeda dengan perkenalan saya di awal, sekarang saya akan menulis artikel pertama di sini. Sebenarnya saya suka sekali menulis artikel selebriti, penampilan, fashion dan lainnya. Tapi di sini saya akan khususkan untuk menulis tema sosial. Karena tema tersebut merupakan basic saya dalam pertama kali terjun belajar artikel sejak dulu.
Mengapa memilih sosial?
Jawaban simpelnya adalah karena saya seorang manusia. Baiklah, saya akan bahas lebih rinci. Manusia adalah makhluk sosial di mana setiap pribadinya saling membutuhkan satu sama lain. Bisa dibilang manusia itu sebagai makhluk koloni. Bisa kita lihat dengan jelas buktinya. Orang-orang yang menjalani kehidupannya cenderung berkelompok di setiap kesempatan entah itu bersama keluarga, tetangga, saudara, teman dan lainnya. Dan di kalangan anak muda biasa disebut dengan geng.
Mengapa manusia berkelompok?
Pertanyaan ini mungkin terasa tidak penting tapi tanpa disadari kita semua setiap manusia pasti mengetahui dan memiliki jawaban masing-masing. Semua makhluk pada dasarnya memang komunikatif, tapi berbeda halnya dengan bintang, manusia tidak lazim berkicau seorang diri kecuali jika mengidap gangguan jiwa. Manusia membutuhkan lawan bicaranya untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya baik itu membahas segala hal atau adanya keperluan tertentu.
Selain itu sesama manusia juga akan lebih merasa ringan dan tidak terbebani oleh tekanan hidup dengan cara berbagi ekspressi. Entah itu sedih atau tertawa bersama, yang jelas mereka saling berbagi dan memberi solusi. Tidak aneh pula jika sebuah komunikasi yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah mulai dari kesalah pahaman dan adanya sanggahan yang memang tidak bisa saling dimengerti. Maka dari resiko itulah, manusia yang memiliki etika yang baik dalam kemampuan berkomunikasi akan senantiasa mengontrol setiap kata-kata yang dilontarkannya. Biasa disebut dengan berpikir dahulu sebelum berbicara.
Bergotong Royong
Berkelompok juga memudahkan para manusia dalam menyelesaikan tugasnya. Atau yang biasa disebut dengan kerjasama. Biasanya jenis kerjasama yang satu ini tidak mengharapkan feedback. Mereka secara murni bertujuan untuk membantu orang lain agar pekerjaannya menjadi ringan dan cepat tuntas. Fenomena seperti ini biasa kita lihat di daerah pedesaan di mana mereka berbondong-bongdong untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya demi kepentingan umum. Misalnya bersih-bersih lingkungan daerah tempat tinggal, pembangunan fasilitas umum seperti jalanan dan tempat peribadatan.
Komunikatif lebih aktif dan meluas di era digital
Pada jaman dahulu sebelum ditemukannya media sosial yang canggih seperti ini, manusia hanya bisa berinteraksi langsung untuk membangun komunikasi diantara sesamanya. Berbeda zamannya dengan sekarang di mana setiap manusia bebas berinteraksi secara tidak langsung untuk menjalin komunikasi dengan siapa pun, di mana pun dan kapan pun.
Berkembangnya kecanggihan tekhnologi yang menguasai zaman ini, atau biasa disebut era digital, membuat manusia dengan mudahnya berinteraksi dengan orang lain dengan hanya beberapa kali menyentuh tombol-tombol yang ada di layar smartphone mereka. Entah itu komunikasi dalam bentuk suara, cetak atau bahkan visual yang dinilai lebih terkesan nyata. Bahkan dengan manusia yang tinggal di belahan bumi lain pun bisa kita jadikan teman baru atau lawan interaksi meskipun tidak pernah bertemu sebelumnya.
Tentu saja kecanggihan tersebut banyak sekali manfaatnya bagi semua manusia yang ada di muka bumi ini hingga terasa sekali manfaat yang ada terutama bagi mereka yang berpisah dengan orang terkasih dan bahkan media sosial pun menjadi sarana bisnis yang memadai bagi pelakunya. Tapi segala sesuatu di dunia ini memiliki resikonya juga. Berbagai aksi kejahatan dan penipuan berhasil memakan banyak korban, hal ini terjadi karena mudahnya akses yang ada dan kebanyakan manusia yang kurang waspada terhadap sekelilingnya. Namun selama manfaat itu masih ada, pergunakanlah media sosial sebaik dan sebijak mungkin dan selalu waspada.
Sekian pemaparan saya tentang pembahasan tema sosial yang selalu menarik perhatian saya untuk mendeskripsikannya dalam bentuk tulisan. Ada pun kritik dan sarannya yang membangun dengan senang hati saya terima. Sekali lagi, manusia hidup saling bahu-membahu, membantu dan mengingatkan sesama untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Goodluck here
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wellcome to family :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Memang sosial selalu menjadi topik yang hangat. Karena hampir setiap hari kita beraosialisasi dengan orang - orang yang berada di sekitar kita.
Artikel yang keren teh @dedehartini
Saran dari saya, coba pakai photo biar semakin menarik.
Ayo semangat ^^9
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
hai kawan @dedehartini, salam...
saya ada bikin aplikasi
Steem Autovote
. Bila kamu jain dan tergabung dalam aplikasi ini, maka tiap artikel kamu akan mendapatkan upvote dari member lain. Besaran upvote yang diberikan akan tergantung dengan Steem Power kamu.yuk join ya, gabung dengan teman-teman lainnya. kita cara nafkah bersama di steem :)
untuk info lebih lanjut bisa dibaca disini: https://steemit.com/steem/@lopezdacruz/tentang-steem-indovoter-aplikasi-otomatis-vote-antar-member
terima kasih ya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Makasih sarannya ya kak ...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Waaah makasih teeeh ... Oh iya lupa gak pake foto kadang bingung gimana caranya hehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit