Curriculum Development by Laurie Brady - Mini Review #11

in indonesia •  7 years ago 

Dear fellow steemians

Semoga antum selalu dalam keadaan sehat wal 'afiyah !!!

Buku ini sangat recomended untuk dijadikan referensi utama bagi anda yang fokus pada pengembangan kurikulum pendidikan.

Judulnya:
Curriculum Development
Penulis: Laurie Brady, Penerbit Prentice Hall- Sydney, 1990.

image

Source: edited-amazon

image


Tujuan Penulisan Buku

Buku Curriculum Development karangan Laurie Brady, berisi tentang program Pengembangan Kurikulum Berbasis Sekolah yang dilakukannya di Negara Australia. Lebih detailnya Laurie Brady menjelaskan karakteristik pengembangan kurikulum, praktik sampai pada tahapan persepsi atau tanggapan dari pengembangan kurikulum berbasis sekolah di Australia. Maka, dalam hal ini, penulisan buku ini adalah untuk membantu guru-guru dalam proses melihat kurikulum secara luas, mulai dari kurikulum sebagai gagasan, dokumen, implementatif dan evaluasi dari kurikulum itu sendiri. Terlebih penerapan kurikulum berbasis sekolah, maka diharapkan para guru melihat kebutuhan-kebutuhan yang perlu diperhatikan untuk analisis atau istilahnya analisis situasi, faktor-faktor untuk analisis situasi, baik internal maupun ekternal dari lembaga. Selanjutnya, adanya integrasi dengan teori-teori keilmuan lainnya seperti filsafat, psikologi dan sosiologi untuk berkontribusi dalam pengembangan kurikulum tersebut.

image

Garis Besar Materi Buku yang Disajikan

Buku Curriculum Development ini terdiri 4 bagian yaitu presage, proses, product dan programming, dengan 12 Bab yang memaparkan secara detail pengembangan kurikurikum. Buku ini terdiri 4 bagian dengan 12 Bab yang memaparkan secara detail pengembangan kurikurikum. Yaitu:
  • Bagian pertama, tentang presage. Bagian ini terdri dari 3 Bab, yang berisis tentang Konteks Pengembangan Kurikulum Berbasis Sekolah, analisis situasi di Sekolah dan kontribusi disiplin keilmuan dalam pengemangan kurikulum.
  • Bagian kedua tentang process. Bagian ini meliputi proses perumusan tujuan, pemilihan isi, pemilihan metode, dan pemilihan evaluasi, yang terdiri dari Bab, yaitu merancang model pengembangan kuriukulum seperti apa, tujuan dari model tersebut, pemilihan materi atau isi, pemilihan metode, dan pemilihan model evaluasi.
  • Bagian ketiga tentang product. Bagian ini dijelaskan apa saja yang perlu diketahu oleh guru-guru, dalam melakukan evaluasi kurikulum, evaluasi program pembelajaran atau lainnya. Yang kemudian, hasilnya menjadi umpan balik model pengembangan kurikulum seperti apa yang memang sesuai dengan kebutuhan murid. Bagian ini terdiri dari 2 Bab, yaitu evaluasi kuriukulum yang dilakukan secara meluas, dan kedua evaluasi program pembalajaran itu sendiri.
  • Bagian keempat tentang programming. Bagian ini terdiri dari 2 Bab, yaitu penjelasan tentang mengembang format program pengembangan kurikulum dari dokumen, dan detail program pengembangan kurikulum itu sendiri.

image

Uraian Materi

Berikut ini, reviewer jelaskan secara singkat isi buku Curriculum Development karangan Laurie Brady.
Bagian Pertama : Presage

Bagian ini menjelaskan apa yang diperlukan guru di dalam mempertimbangkan suatu pengembangan kurikulum yang sudah dilakukan dengan melingkupi tiga area dasar perencanaan kurikulum , yaitu (1) The Context School-Based Curriculum Development (SBCD), (2) Situational Analysis, (3) The contributing disciplines.
The Context School-Based Curriculum Development (SBCD)
Pembahasan ini, menjelaskan bahwa di negara Australia telah terjadinya suatu perpindahan tanggung jawab dalam pengambilan kebijakan atas pengembangan kurikulum dari yang bersifat centered oleh pemerintah menjadi kewenangan ada pada masing-masing sekolah di negara Australia ini. Keluasan sekolah dan guru di dalam mengambil keputusan ini berkaitan dengan pengembangan kurikulum sekolahnya ini dikenal dengan sebutan School-Based Curriculum Development (SBCD).

Situational Analysis

Pada bagian ini, memperjelas kebutuhan untuk melakukan analisis situasi di dalam mengembangkan kurikulum di satuan pendidikan. Ada beberapa faktor utama yang akan terlibat didalam analisis situasi. Analisis situasi biasanya dilakukan sebelum dilaksanakannya pengembangan kurikulum, dan selama berlangsungnya pengembangan kurikulum tersebut.
Adapun, faktor-faktor untuk melakukan analisis situasi terbagi menjadi faktor internal dan faktor internal yang berada di dalam sekolah itu sendiri. Faktor-faktor internal yang dimaksudkan meliputi :

  • Siswa: karakteristik siswa, kemampuan dan tahap perkembangan siswa,
  • Guru: kompetensi dan keterbatasan guru, minat, harapan, perilaku guru, metode mengajar, evaluasi diri dan perannya di dalam pengembangan kurikulum,
  • Etos sekolah: kondisi atau suasana sekolah, yang secara fungsional didukung oleh kepala sekolah tersebut,
  • Sumber daya material: ini menyangkut sarana dan prasarana,
  • Penerimaan dan pemecahan masalah: ketidakpuasan terhadap kurikulum yang sedang dijalankan
    Sedangkan, beberapa faktor ekternal yang dimaksudkan yaitu:
  • ekspektasi perubahan budaya dan social,
  • Kebijakan sistem pendidikan. Ini berkaitan dengan peraturan yang akan berdampak pada penerapan pengembangan kurikulum berbasis sekolah,
  • Perubahan mata materi pelajaran,
  • Sistem penunjang kontribusi guru yang potensial, dan
  • Sumber daya: beberapa saluran sumberdaya yang masuk ke sekolah.
The contributing disciplines.

Proses pengembangan kurikulum, pengetahuan dan kesadaran yang berasal dari disiplin utama pendidikan sangat mempengaruhi setiap aspek perencanaan pengembangannya. Guru harus menerapkan pengetahuan dan kesadaran ini tidak hanya pada saat sebelum dilakukannya pengembangan kurikulum, tapi juga selama proses pengembangan kurikulum. Pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan dasar-dasar belajar, dasar-dasar sosial, metode mengajar, keluaran yang diinginkan, dan dasar-dasar pebelajar harusnya terjawab pada setiap tahapan pengembangan kurikulum.

image

Bagian Kedua: Proses

Bagian proses ini menjabarkan bagaimana cara guru dalam mengembangan kurikulum yang meliputi empat area dasar pengembangan kurikulum, yaitu (1) Models for Curriculum Development, (2) Stating Objectives, (3) Selection of Content, (4) Selection of Method, (4) Selection of student evaluation procedures.

Models for Curriculum Development

Bagian ini diperkenalkan dua model pengembangan kurikulum, yaitu model objektif dan model interaksi. Model pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu cara di dalam menunjukkan hubungan antara komponen-komponen utama kurikulum dalam suatu proses pengembangan kurikulum. Beberapa komponen utama kurikulum yang dimaksudkan adalah tujuan, isi, metode dan evaluasi. Model objektif pengembangan kurikulum mengacu pada suatu metode dimana pengembang kurikulumnya, (1) mulai dengan merumuskan tujuan kurikulum; (2) berdasarkan pada tujuan yang sudah dirumuskan , memilih isi kurikulum metode penyampaiannya, dan (3) mengikuti tahapan sesuai dengan komponen-komponen kurikulum sebagai suatu urutan. Adapun, model interaktif pengembangan kurikulum mengacu pada suatu metode dimana pengembang kurikulumnya, dengan (1) mulai dari komponen kurikulum mana saja, (2) mengikuti tahapan apa saja dari komponen kurikulum tersebut, (3) menginterpretasi komponen kurikulum sebagai interaktif dan progress yang dapat dimodifikasi, (4) dimungkinkan urutan perencanaan kurikulum berubah agar saling pas, dan (5) bereaksi terhadap situasi belajar untuk membatasi urutan yang perlu diikuti.

Stating Objectives

Pada bagian ini dipaparkan beberapa hal , yaitu (1) kepentingan rumusan tujuan di dalam proses pengembangan kurikulum, (2) mendefinisikan rumusan utama dari rentang tujuan umum sampai kepada tujuan behavioral, (3) pertimbangan beberapa argumen di dalam merumuskan tujuan behavioral, (4) kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh suatu tujuan agar baik dan pas, dan (5) arahan dalam bentuk konsep dan contoh-contoh di dalam rumusan tujuan.

Selection of Content

Pembahasan ini menjelaskan (1) permasalahan yang perlu dipertimbangkan pengembang kurikulum pada saat melakukan pemilihan isi kurikulum, (2) kriteria di dalam memilih isi kurikulum, (3) analisis cara dari isi kurikulum itu dipilih atau diorganisasikan. Isi kurikulum di sini adalah mata pelajaran, termasuk perihal sikap, nilai dan ketrampilan, konsep dan fakta-fakta.

Selection of method

Pemilihan metode mungkin membutuhkan perlakuan yang lebih dibandingkan dengan komponen kurikulum lainnya karena dampaknya yang meluas. Metode adalah bagaimana seorang guru dalam proses pembelajaran dapat mengaktifkan isi dari kurikulum, karena isi kurikulum akan memiliki makna bagi siswa apabila guru dapat mentranmisikannya dengan berbagai cara.

Selection of student evaluation procedures

Evaluasi dalam pembahasan ini mencakup penilaian atas performa siswa dan kurikulum itu sendiri. Pada bagian ini, secara terarah menjelaskan pemahaman-pemahaman perihal dasar-dasar dari evaluasi siswa di dalam proses kurikulum dengan cara, yaitu: (1) mendefinisikan konsep evaluasi dan hal-hal terkait, (2) pembahasan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan efektivitas suatu evaluasi, (3) pembahasan berbagai tipe dari evaluasi , dan (4) saran-saran dalam menghadapi permasalahan umum yang timbul dari proses pelaksanaan evaluasi.

image

Bagian Ketiga: Product

Pada bagian ini dijabarkan apa saja yang perlu diketahui para guru di dalam melakukan evaluasi kurikulum, yaitu:
Evaluating Curriculum: The Major Concerns

Sebagaimana sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, evaluasi didefinisikan sebagai suatu penilaian atas perubahan siswa yang terjadi dan informasi ini digunakan untuk merubah pengajaran dan kurikulum yang berpusat pada penilaian atas performa siswa. Ada dua pendekatan utama evaluasi kurikulum, yaitu: (1) traditional evaluation , dimana mengukur efektivitas mengajar terhadap tujuan kurikulum sudah dicapai melalui serangkaian kriteria uji, (2) new-wave evaluation , dimana mengukur situasi yang mempengaruhi kurikulum, cara pengoperasian kurikulum di dalam pembelajaran dan pendapat dari semua personal yang terlibat.

Evaluating Curriculum: Models

Bagian ini menjelaskan beberapa model evaluasi kurikulum, namun penting bagi guru atau evaluator untuk mengenal terlebih dahulu rentang model evaluasi karena meskipun mungkin saja model tidak pilih, tetapi pengetahuan atas terjadinya suatu model tersebut diketahui sehingga dimungkinkan kita mengembangkan model khusus yang memang pas pada kondisi yang kita hadapi.
Adapun, beberapa model yang dijelaskan dalam buku ini adalah model Objectives Tyler, Stake’s Countenance, Stake’s responsive, Stake’s case study, Parlett and Hamilton’s illuminative, Kemmis’ surrogate-experience, dan model Walberg’s for research on instruction.

image

Bagian Keempat: Programming

Pada bagian ini dipaparkan cara bagi guru-guru untuk dapat mengembangan format pengembangan program mulai dari dokumen kurikulum. Penjelasannya mencakup:

Pacing the program

Ini pembahasan tentang penekanan antara pengembangan kurikulum dan pengembangan program, serta garis besar langkah bagi guru-guru untuk penyusunan program, yaitu (1) batasan alokasi waktu pembelajaran, (2) batasan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran, (3) batasan kebutuhan waktu untuk suatu topik pembahasan, dan (4) pengembangan unit ajar secara bertahap dalam suatu program pembelajaran.

Detailing the program

Bagian ini, bertujuan mendetail akan sejumlah perbedaan format program dengan tujuan untuk, (1) contoh agar dapat dikembangan lebih komprehensif, (2) menampilkan rincian pengajaran untuk suatu waktu yang relatif lama, dan (3) mengindikasikan hubungan antara format dan mata pelajaran.


image

Mini Review ini adalah ulasan kecil dari hasil bacaan dan pengalaman . Kiranya akan menjadi amal dan dapat memotivasi diri saya sendiri.
Semoga juga, Mini Review ini dapat mengunggah INSPIRASI, dan dari INSPIRASI kiranya dapat menguatkan sebuah MOMENTUM. Selanjutnya biarkan Tinta Emas yang akan mencatat perjalanan hidup kita. :)

image

Postingan saya tentang Mini-Review


image

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Sangat bermanfaat bagi guru beserta jajarannya terutama bagi yang bertanggung jawab dalam bidang pembelajaran. Sekilas, kalau di interpretasikan kedalam kurikulum kita berarti gabungan KBK dengan KTSP sehingga lahir K-13. Cuma bedanya, K-13 tidak lagi memberikan wewenang penuh dalam mengembangkan perangkat pembelajaran secara utuh seperti KTSP. Tetapi tidak mengubah tujuan apapun karena secara garis besar setiap kebijakan tentu ada negatif dan positive nya.
(Mohon bapak luruskan kalau narasi saya salah)

Yang pasti ulasan ini sangat menarik pak. Apakah buku ini ada versi E-book yang bisa di download?

Salam.

betul Bu @ayijons, ini sangat cocok untuk pengembangan kurikulum KTSP.
terima kasih sudah singgah ya Bu Ayi. Untuk e-booksnya tidak ada, sdh saya coba cari :)

Masalah kurikulum di negeri ini kadang terlihat ribet dan terkesan tidak direncanakan untuk jangka waktu yang panjang, ganti Presiden ganti Menteri, kalau sudah begini, pasti ganti kurikulum.

Kalau ada ilmu tentang merancang kurikulum untuk Home Schooling sepertinya juga menarik, Pak Doto :D

:D
Kerab yg ditampilkan begitu pak @iqbaladan, ganto-ganti hehe
Hanya saja, perubahan atau pengembangan kurikulum itu amat sangat dibutuhkan. hehe
trm kasih pak Iqbal