Bagaimana Kabar Facebook Sekarang?

in indonesia •  7 years ago  (edited)

facebook.jpg


SEJAK bergabung dengan Steemit pada awal Juli 2017 hingga sekarang, saya tidak pernah lagi membuka Facebook. Saya benar-benar mati rasa dengan Facebook. Mungkin anda menilai sikap saya ini berlebihan tapi memang demikian adanya.

Saya ingat betul kapan membuat akun Facebook. Hari kepulangan tokoh penting Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan Tiro ke Aceh dari pengasingannya di Swedia pada 11 Oktober 2008, merupakan pertama kali saya menggunakan Facebook. Waktu itu keberadaan Facebook sedang booming. Tidak ada orang yang tidak membicarakan Facebook. Sama persis seperti posisi Steemit saat ini.

Namun apa yang saya dapat dari Facebook? Secara materi saya tidak mendapatkan apapun. Facebook benar-benar mengubah kebiasaan warganet berinteraksi di media sosial. Karakteristik Facebook sangat mudah menggoda pengguna mengekpresikan diri secara terbuka tanpa memperhatikan batasan kepatutan.

Meskipun kemudian Facebook tidak hanya digunakan sebagai sarana mencari teman. Lewat beberapa inovasi, keberadaan Facebook juga digunakan sebagai tempat promosi dan bisnis. Menggunakan Facebook tidak mendatangkan uang, hanya popularitas hedon yang kita peroleh. Memang ironis tetapi faktanya demikian.

Berpuluh-puluh komentar dan like di Facebook hanya memuaskan kita secara psikologis. Rasanya bangga sekali jika status dan foto yang kita pasang di dinding Facebook mendapatkan respon banyak dari teman. Di samping itu peredaran informasi di Facebook tanpa kontrol justru banyak melahirkan hoax. Inilah masalah besar di Facebook.

Antara Facebook dan Steemit tentu punya karakteristik yang berbeda. Bentuk perbedaan menjadi pertimbangan dalam memilih media sosial mana yang lebih bermanfaat bagi pengguna. Saya pribadi sekarang lebih memilih Steemit, meski keberadaan Facebook juga punya kelebihan lain.

Masing-masing dari kita tentu punya pilihan. Tapi bagi saya tidak mau membuang waktu percuma di Facebook. Inilah keputusan saya. Semoga berkenan dengan apa yang saya tulis.

Salam Takzim,
@dsatria

--
Sumber Foto: google.com

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Seperti biasa mendekati pilkada atau pileg.. Facebook hanya tempat ceumaroet dan teumpat peubrok, peusalah dan sebagainya.. postingan menarik kanda @dsatria..

Saya juga tidak pernah buka lagi yang namanya Facebook, karena disana tidak ada yang menguntungkan, yang ada cuma isu-isu yang tidak pasti saja, terima kasih sudah berbagi pak @dsatria, semoga anda juga menyukai postingan saya @muchtarudin

Sama-sama. Terima kasih sudah mengunjungi blog saya. Sukses ya.

Membuka facebook di jaman now isinya keluhan atau curhatan tentang hidup, jualan, atau sebuah kritik dan hujatan yang ditujukan untuk pemerintah. Sungguh menyedihkan @dsatria

Jiwa saya di sini. Bukan di sana hahaha....

Kerasa sekali perbedaannya, di sana banyak tulisan-tulisan yang asal, sedang di Steemit saya menemukan banyak sekali tulisan berbobot dan bermanfaat sekali.

Hi i upvote d for you please upvote me thankyou
https://steemit.com/photography/@chnnu12/pleases-upvote-mepleasr

Hi. How are you buddy.

I like it pak, masing-masing punya manfaat nya sendiri.

Ya begitulah. Saya nyaman di sini aja.

Hehe. Fb masih sehat² juga om

Hehehe... @podanrj sehat-sehat juga kan?

Saya sangat sehat pak. Hehe. Apalagi ada steemit sebagai obatnya

Yang saya lakukan sekarang dengan Facebook mempromosikan Steemit. 😁

Facebook dan Steemit dua alam yang berbeda.

Thank you for Using #promo-steem tag, Promote steemit by inviting your friends and your family!

Sama pak @dsatria , kalau pun dibuka saya hanya liat2 barang2 baru di jual beli barabg onlene.. 😁 😁

Boswn lihat Fb gitu-gitu aja.

Yang saya tau sekarang FB menyediakan berita hoax sampai 80% pak.
Biarpun saya sudah berhenti bermain FB sejak Twitter dtg

Sama lah kita. Masa depan kita ada di sini.

Sip Pak

keren sekali pak @dsatria
kalau saya belum benar benar mampu meninggalkan fb yg sudah mendatah daging

Habis waktu habis paket internet yang didapat apa? Di Steemit jelas kita dapat SBD dan tentunya kemampuan menulis kita menjadi terasah.

Dolarr pu tanyeng.. 😁 😁

Huhahahaha....

Mantafff @dsatria

Makasih om udah berkunjung di blog saya.

Betul, Pak. Saya Sendiri juga sudah jarang postibg di fb.

Ya begitula.

Jujur sejak bergabung di Steemit 4 hari lalu, saya pun mengabaikan Facebook Bang @dsatria. Tapi tidak bisa saya pungkiri dari FB saya bisa tahu Hadline tentang kabar BMI, sehingga saya memutuskan masih menggelutinya. Karena di dua medsos ini memberikan arti dan dampak yang berbada. Tetapi sama2 hal positif saya peroleh.
Sebagai penulis Warta tentang BMI, saya juga harus tahu apa issue yang tengah marak dibicarakan. Di Steemit mengalir ide2 baru yang pure dari pikiran saya, untuk dituangkan menjadi karya.

intinya, mari sebijakmungkin menggunakan Media sosial
Salam santun😊

Siap.... Dan mantaps

Facebook tetap andalan terbaik saya dalam membangun silaturrahmi.😊😊 steemit juga tidak kalah tren dengan trik bayar tipis tukang posting.

Hahahaha.... Beres... Beres....

Asli pak, facebook tidak ada yang menarik selain wadahnya iklan promosi...

Samo kito Pak @dsatria, meski saya tidak berhenti 100 % yang jelas saya sudah sejak lama tidak lagi membagikan sesuatu di FB, karena ada pekerjaan saya yang koneksinya melalui messenger fb. Hehehe...

Bek saban lah.... Hehehe....

  ·  7 years ago (edited)

Mau ikutan komen ah ....biar dibilang gaul ..he..he..he..

Sebenarnya FB itu merupakan media sosial terbaik untuk saat ini. Banyak orang yang sudah lama tidak bertemu bisa dengan mudah ditemukan di FB. Kita semua tahu, orang-orang zaman baheula yang bisa reunian sekarang rata-rata dipertemukan via FB, lalu chatingan di WA dan kopi darat di cafe-cafe. Ramai dech kedai kopi, sehingga laris manis bak cendawan di musim hujan.

Sudah hampir sebulan ini saya bergabung di Steemit dan mulai membandingkan dengan FB yang selama ini saya gunakan. Keduanya memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, kalau saya perhatikan, trend-nya mulai menurun. Hal itu bisa saya amati dari postingan status maupun ramainya percakapan dan "like" di media sosial tersebut.

Saya sendiri belum bisa melepas ketergantungan terhadap FB, meskipun saya sudah merasakan kemudahan dan kenikmatan bermedsosria di Steemit. Sepertinya Steemit membuat kita lebih arif dan cerdas dibandingkan dengan FB yang terlalu banyak "sampah" dan "ember bocor" - istilah yang saya gunakan untuk orang yang asbun alias asal bunyi.

Menurut pendapat saya, kalau FB tidak segera berbenah dan mulai memikirkan reward buat anggotanya, secara perlahan anggotanya akan tergerus dan berpindah ke lain hati. Salah satu tempat terindah saat ini yaitu Steemit. Namun, kalau mereka juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Steemit, maka mau tidak mau Steemit harus berjuang keras buat membangun reputasinya agar bisa menyaingi medsos papan atas tersebut.

Demikian celotehan saya Pak @dsatria. Semoga ada manfaatnya.

Salam pena kreatif