Menjaga Amanah (Seberapa Kecil pun Ia)

in indonesia •  7 years ago  (edited)

"Uncu, tolong calikkan kiriman kepatang tu yo, beko lalam di rumahnyo, tu."

Pesanku suatu ketika kepada adik bungsu.

'Lalam' sebuah kata yang mungkin tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia dan aku juga kesulitan untuk mendiskripsikan maknanya. Jadi mungkin penjabaran di bawah ini akan sedikit membantu.

Sering kali kita meremehkan sebuah amanah. Apakah itu utang yang nominalnya tak seberapa, beberapa rupiah misalnya, padahal itu utang.

Lalu saat kita diamanahkan satu hal, yang mungkin bagi kita itu hanya hal sepele, barangkali tidak bagi orang lain yang menitipkan atau dititipi.

Mungkin sebungkus roti kesukaan anak kita, yang kemudian kita titip pada seseorang yang akan menjenguk anaknya ke asrama. Kebetulan di asrama yang sama anak kita juga tinggal. Bagaimana perasaan kita saat roti itu tidak sampai ke tangan anak kita?

Bukan perihal harganya yang mungkin hanya tiga ribu rupiah, tapi mengingat sudah dua minggu ia tidak makan roti kesukaannya, yang biasanya nyaris setiap hari dia santap.

Bagi sang anak pun ketika roti itu sampai, nikmatnya luar biasa. Sudah dua minggu ia membayangkan melahap roti kesukaannya.

Pun begitu ketika kita dititipi amanah di sebuah organisasi. Walau mungkin hanya penanggung jawab sebuah acara sederhana, mungkin hanya diskusi kecil namun ketika kita tidak mempersiapkan dengan baik, ternyata mengecewakan banyak pihak dan mengacaukan jadwal yang direncanakan dengan apik di awal rapat. Sebenarnya kita telah berbuat aniaya terhadap orang lain.

Ini dalam rangka mengingatkan diri sendiri, ya. Kebiasaanku yang sebenarnya suka yang 'lalam' ini, salah satu cara meminimalisirnya adalah menulis. Kukatakan menulis merupakan cara untuk menasihati diri sendiri.

Jadi, yang namanya amanah, sebuah kepercayaan, jangan sampai disiakan. Nanti yang tercoreng juga integritas kita, yang jelek reputasi kita juga.

Untuk mengingatkanku lagi, dulu ada hadits yang suka kucamkan, perihal doa yang kadang tidak pernah sampai, yang tidak pernah diijabah walau sudah disertai usaha.

Guruku berkata, coba periksa...apa ada utang pada manusia yang terlupa, atau barang pinjaman yang belum kita kembalikan. Bersegeralah menuntaskan itu semua, insya Allah ikhtiar dan doa kita sampai.

Jadi, kembali membahas tentang 'lalam'. Mungkin lalam itu lebih kepada hal yang terlupa bukan karena nilainya yang besar atau kecil, tapi karena perlakuan kita yang meremehkan hal tersebut. Terlebih bagi seorang disleksik yang pelupa berat. Jangan sampai menjadikan anugerah disleksia ini sebagai alasan untuk 'lalam' tadi, ya. Hehehe...

menjagaamanah-800x445.jpg

source

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Amanah itu selalu harus dijaga ya :)

Iya, Bang Ubai @bairuindra... Walau kadang terlihat remeh. Tapi tentunya koordinator KSI chapter Barsela bukanlah amanah kecil. Hehe

Upvote yah..