Blame Choosing The Arabic Major "Why"?

in indonesia •  7 years ago  (edited)

image

Image Sourch

Hope this will become a power and a motivation for you the Arabic lovers ... Aamiin !!!
I created this article to dismiss the issue for those who assume that " other majors than Arabic guaranteed the future" Preeet .....

Many people are ignorant of Arabic, even to the point of dropping those who learn Arabic. Now, the children more be shy not to understand English than Arabic. Similarly, the phenomenon in the campuses, the arabic major is very few enthusiast because it is considered less flashy than other majors. They consider other majors more assured of their future brightness. Actually it is a not good news for everybody, the state of Indonesia itself must have a sense of debt in Arabic because a lot of Indonesian language absorption levied from the Arabic language, not only in religious matters, but also in the political, social and cultural law and economics. It should learn Arabic because the population societies in Indonesia is Muslim, precisely from that we must first prioritize the Arabic language, will be very dear if this is ignored because many of the sacred texts that speak Arabic. Islamic law references are oriented Arab, every day we do 'Shalat', and it will not be valid if the prayer does not read the du'a in Arabic.

Why not have an interest in learning Arabic, children nowadays prefer other languages like English, Mandarin, and others languages. Need to watch out for and suspected if this is the agenda of Western countries to separate the Islamic from 'kalamullah' namely "Al-Quran". Our Islamic Ummah is too preoccupied with the negative things created by westerners, but if we want a little to reflect, all the technological aspects created by the Jews today are traces of Islam in the golden age of Islam.

This is a very serious obstacle to our challenges ranging from weakening enthusiasts, motivation, passion and power.

If anyone thinks that Arabic is a complicated language, let's create a curriculum base or a powerful and effective learning methodology, we create good prospects and easily emulated by activists and enthusiasts.

Then whether there is a political element of the Indonesian language that there is no fresh breeze against the existence of Arabic language? Even if this becomes one of the factors, then its logic anyway, Indonesia has a lot of Muslim educational potential. So ideally, Arabic language should be the second language after the Indonesian language.

Let us continue to do a positive image,by giving motivation and spirit for them who wanna learn and love arabic so much. it will improve their thinking about to be easily fooled by the negative rumors that I mentioned above, so that the future of Arabic will be an interesting and easy to understand language.

image
Image Sourch

Ulul Azmi (a student of Arabic language and literature at UIN syarif Hidayatullah Jakarta).



Malu Memilih Jurusan Yang berbahasa Arab "Kenapa" ?


****-

Semoga ini menjadi penunjang dan motovisi buat anda para pecinta Bahasa Arab... Amiiin!!!
Tulisan ini saya buat untuk menepis isu buat mereka yang berasumsi bahwa "jurusan selain bahasa Arab terjamin masa depannya" Preeet.....
Banyak kalangan yang menyepelekan bahasa Arab, bahkan sampai pada hal menjatuhkan mereka-mereka yang belajar Arab. Kids-kids jaman now lebih malu tidak mengerti bahasa Inggris daripada tidak mengerti bahasa Arab. Begitu pula fenomena di kampus-kampus, dimana setiap jurusan yang berbau Arab, sedikit sekali peminat lantaran dianggap kurang mentereng dibandingkan jurusan lain. Mereka menganggap jurusan lain lebih menjamin akan kecerahan masa depannya. Padahal tidak seperti itu, negara Indonesia sendiri harus punya rasa hutang budi pada bahasa Arab karena banyak sekali serapan kata bahasa Indonesia yang dipungut dari bahasa Arab, bukan dalam hal keagamaan saja, begitupun dalam dunia politik, sosial hukum budaya dan ekonomi, dan hal ini pun wajar, karena mayoritas penduduk Tanah Air adalah muslim, justru dari itu kita harus lebih dulu mengedepankan bahasa Arab, akan sangat disayangi jika hal ini terabaikan karena banyak teks-teks suci itu berbahasa berbahasa Arab, refrensi hukum islam kita berkiblat pada Arab, seperti sholat yang setiap hari kita lakukan itupun tidak akan menjadi sah kalau doa yang kita bacakan bukan berbahasa Arab.
Kenapa tidak punya minat belajar Arab, anak-anak zaman sekarang lebih memilih bahasa yang lain seperti Inggris dll ? Perlu diwaspadai dan dicurigai kalau ini merupakan Agenda negara negara Barat untuk memisahkan kalangan islam dari kalamullah yaitu "Al-Quran". Umat islam kita ini terlalu disibukkan oleh hal hal negatif yang diciptakan oleh orang barat, padahal kalau kita mau sedikit untuk merenung, semua aspek teknologi yang diciptakan oleh orang yahudi saat ini adalah jiplakan dari Islam pada masa kejayaannya.
Ini merupakan hambatan yang sangat serius untuk kita tantang mulai dari melemahnya peminat, motivasi, semangat dan power.
Kalau pun ada yang beranggapan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang rumit, mari kita ciptakan sebuah landasan kurikulum atau pun metodelogi pembelajaran yang ampuh dan jitu, kita ciptakan prospek yang baik dan yang mudah diteladani oleh para pegiat dan peminat.
Kemudian apakah ada unsur politik bahasa indonesia yang belum ada hembusan angin segar terhadap eksistensi bahasa Arab? Kalau pun ini menjadi salah satu faktor, maka logika nya toh, Indonesia ini memiliki banyak potensi didik yang muslim, jadi idealnya, bahasa Arab layak dijadikan bahasa yang ke dua setelah bahasa Indonesia.
Marilah kita terus melakukan pencitraan yang positif, memberikan angin segar kepada mereka para pegiat bahasa Arab, agar tidak mudah terkecohkan oleh rumo-rumor negatif yang saya sebut kan diatas, supaya kedepannya bahasa Arab akan menjadi bahasa yang menarik dan mudah dimengerti.

Ulul Azmi (Mahasiswa Bahasa Dan Sastra Arab di UIN syarif Hidayatullah Jakarta)

image

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!