Dalam bab ini saya akan mereview tentang bagai mana antropologi aceh, dan dalam bab ini penulis (bapak Kamaruzzaman Bustamam Ahmad) membahas bagaimana warga negara asing yang dating kke aceh untuk mencari tau tentang bagimana kehidupan orang aceh, akan tetapi mereka datang bertujuan untuk tidak baik seperti yang di bahas oleh bapak bahwa kita memulai jame tetapi jame yang kita muliakan tidak berdampak baik bagi kehidupan aceh bisa mendatangkan masalah ke dalam kehidupan orang aceh. Dan setiap warga asing yang datang ke aceh mereka mendapat pengajaran apapun yang terjadi bisa diselesaikan dengan uang, ini salah satu dampak yang membuat kita terlihat menjadi sangat buruk, dan semakin berjalannya waktu semakin banyak warga asing yang memasuki aceh ada yang tidak memiliki izin dan sebagainya.
Dan yang sangat di perhatinkan di daerah simeulu dan singkil tidak ada kantor imigran yang mengontrolnya sehingga banyak warga asing yang berdatangan kesimeulu dan singkil terkadang mereka tidak mendapatkan izin ini yang sangat di prihatinkan bahkan mereka pulang pergi ke negaranya untuk menyampaikan bisnis yang mereka bangun di aceh. Bahkan mereka juga membangun rumah di daerah tersebut dan membawa sanak keluarganya tinggal di daerah yang mereka tempati. Dan mereka membili tanah di daerah tersebut dengan nama warga tersebut, bukan dengan indetitas mereka sendiri.
Banyak peneliti dari luar negeri yang berdatangan ke aceh untuk mencari tau tentang aceh dan mereka menulis tentang aceh bahkan mereka menjelekan syariat islam yang berlaku di aceh seperti yang terjadi pada prof yang terkenal dalam kajian Indonesia studies beliau juga mengajar di Yogyakarta dan muridnya dalam satu seminar mereka mengisi pada draf yang mereka tampilkan itu menunjukkan bahwa penerapan hukum islam di aceh ingin dibelokkan ke persoalan radikalisme atau bahkan terorisme, pemikiran seperti ini bisa berdampak buruk terhadap kehidupan aceh di mata orang lain.
Dalam antropologi juga dipercaya tentang spirit yang ada di bebapa tempat seperti gunung, laut, dan sungai di tempat ini masyarakat mempunyai kepercayaan masung masing terhadap daerah mereka tinggal, snouck menng kaji tentang bagai mana kehidupan masyarakat gunung dan pesisir pantai, kebiasaan masyarakat yang tinggal di dekat gunung atau di kelilingi gunung kehidupan masyarakatnya cenderung lebih berkelompok, dan sedangkan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai itu dapat kita lihat dari gaya meraka berbicara, cara bicaranya itu kasar lalu suaranya keras malaupun meraka sedang duduk berdekatan tetapi suaranya tetap keras sehingga orang yang jauh tempat duduk dari mereka juga mendengar, dan sedangkan orang yang tinggal di dekat suang mereka cenderung bersosialisasi dan kebanyakan dari mereka adalah pedagang.
Dan dari segi bahasa di aceh sendiri sangan berbeda bahasa, berbeda kabupaten maka berbeda bahasanya, dan di aceh juga ada bahasa gayo ini juga sangat berbedah dari bahasa aceh. Cara kita untuk memahami bangai mana antropologi di aceh itu kita huarus memahami bagaimana budayanya pada masa sekarang, dan antropologi sekarang sudah tidak jarang lagi di dengan oleh mahasiswa yang ada di aceh, hampir setiap kampus di aceh memiliki matakuliah tentang kajian antropologi. Dan ilmu antropologi ini sangat penting bagi kita untuk memahami bangaimana kehidupan masyarakat aceh.
Luar biasa, Postingannya bagus dan sangat menarik untuk di baca. Tetapi saya melihat postingan nya tidak banyak yang upvote. Mungken ada sesuatu yg masih kurang dalam hal taq nya. Tetap semangat
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit