PERBEDAAN PELACUR DAN “MELACUR”

in indonesia •  7 years ago  (edited)

Topik ini terpikir oleh saya karena kejadian mahasiswi tertangkap karena kasus prostitusi online di Banda Aceh beberapa waktu lalu. Para ayam kampus itu memasang tarif sekitar Rp.2 jutaan sekali kencan dan singkat cerita akhirnya taraaa..ketahuan deh. Sebenarnya membahas hal-hal seperti ini menurut saya masih tabu, tapi terkadang banyak kejadian itu di depan mata kita dan kita tidak mungkin menutup mata dan telinga bukan.



Teringat suatu perbincangan dengan seorang bidan berpengalaman sebut saja namanya “bu Nur” (bukan nama sebenarnya). Beliau pernah menolong seorang ibu hamil yang akan melahirkan di tempat praktek beliau. Pada hari itu seorang wanita dengan perut buncit datang padanya pukul 01.00 pagi, sebut saja namanya “Bunga” (bukan nama sebenarnya) udah macem cerita-cerita di TV aja ni hehe..lagi-lagi mahasiswi, cemar sudah reputasi mahasiswi.

Pagi itu Bunga datang dan mengeluh sakit perut yang sangat amat dahsyat, bu Nur pun memeriksanya dan ternyata Bunga sedang mengalami kontraksi dan akan segera melahirkan. Bunga datang dengan seorang teman perempuannya, sebut saja namanya Melati. Bu Nur pun menanyakan kepada Bunga dan Melati, suami Bunga dimana? Tapi mereka berdua hanya diam dan Bunga terus mengerang kesakitan. Proses persalinannya sangat lama, bayinya tidak kunjung lahir padahal kepala bayi sudah terlihat, bu Nur sudah melakukan berbagai upaya dan berdoa. Tidak habis pikir bu Nur pun memaksa Bunga untuk menelpon ayah dari calon bayinya.

“ayo..telepon sekarang juga ayah bayinya” suru bu Nur
“saya tidak tau bu” jawab Bunga
“tidak tau dimana? Telepon sekarang biar tau, ayo telepon!” ujar bu Nur
“saya tidak tau siapa ayah dari anak ini” jawab Bunga sambil menangis
“loh, kenapa tidak tau? Kamu pernah melakukan hubungan dengan siapa? Tanya bu Nur lagi
“ada bu, tapi saya tidak tau siapa ayah anak ini” jawab Bunga

Bu Nur makin bingung dengan jawaban si Bunga ini. Bagaimana bisa dia tidak tau siapa ayah dari anak yang dikandungnya. Ini nyaris tidak mungkin dia tidak tau, mana mungkin tidak ada ayahnya sampe bisa hamil. Haha..lucu lah si Bunga ini, pikir bu Nur. Bu Nur kebingungan sambil mondar-mandir, kemudian bu Nur berhenti karena teringat sesuatu.

“kamu melakukan hubungan dengan siapa saja?” tanya bu Nur
“Mungkin pertanyaan ini tidak sopan tapi saya tetap harus bertanya, karena Bunga tidak mau dibawa ke rumah sakit” ucap bu Nur
Bunga pun menyebut nama “Kumbang” (bukan nama sebenarnya)

Bu Nur menginstruksikan kepada Melati untuk segera menelepon Kumbang untuk segera datang ke tempat praktek ini sekarang juga.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi, mereka semua menunggu kedatangan kumbang dengan harap-harap cemas. Akhirnya Kumbang pun datang menghampiri Bunga. (haha jadi lucu sendiri dengan nama-nama peran dalam cerita ini hehe). Setelah sampai di kamar persalinan terjadilah percakapan antara Bunga dan Kumbang

“Dik Bunga, adik sehat? Adik udah gemuk sekarang ya” tanya Kumbang
Bunga tidak menjawab karena menahan rasa sakit dengan wajah yang mulai pucat
“adik sakit ya? Adik sakit apa? Kenapa tidak ke rumah sakit?” tanya Kumbang lagi

Bunga juga tidak menjawab,, sejenak heninglah ruangan itu karena tidak ada yang bersuara. Tapi tiba-tiba “aaaa...” Bunga menjerit kesakitan lagi
Bu Nur menghampiri,

“Bunga, siap sekarang ya..bunga harus siap ya. Hei kamu...” ucap bu Nur kepada Kumbang, “beri semangat dan dukungan kepada Bunga ya”
Tapi si Kumbang dengan Muka “stupid-idiot”nya hanya bengong di tempat.
“hei..sini, di samping Bunga..Dia mau melahirkan, jangan pura-pura bego disitu” ucap bu Nur setengah marah

Bergegas Kumbang berdiri di samping bunga untuk memberi semangat kepada Bunga agar cepat melahirkan. Satu jam berlalu tapi bunga tidak kunjung melahirkan juga, bu Nur menyuru Kumbang untuk mengelus-elus perut bunga tapi tidak kunjung lahir juga. Sejenak bu Nur terdiam dan beripikir, lalu

“dengan siapa lagi yang pernah?” tanya bu Nur kepada Bunga
Tapi bunga malah menangis, “sudah, jangan menangis..sebut saja namanya” sambung bu Nur
Sambil terus menangis bunga menjawab “Lebah”(bukan nama sebenarnya)

Setelah dihubungi lebah pun datang menghampiri Bunga. Disini terjadi percakapan yang aneh juga

“Dik,,Adik kenapa? Jangan bilang kalo adik hamil terus sekarang mau melahirkan” ucap Lebah
“aku mau melahirkan lah ini” jawab bunga yang saat itu sudah ada tenaga karena kesal dengan pertanyaan Lebah
“Hei..aku masih muda oke, aku gak mau punya anak, lagi pula kita hanya melakukan itu satu kali, tak akan lah langsung hamil” ucap Lebah Ganteng Brengsek
“terserah” jawab Bunga

Lebah kesal dan keluar dari kamar bersalin sambil ngedumel sendirian.
Sementara Kumbang hanya duduk bengong di sudut kamar bersalin dengan “stupid face” nya
Sementara jam dinding sudah menunjukkan pukul 12.00 siang. Tapi Bunga belum bisa melahirkan.

Lalu bu Nur bertanya lagi “Siapa lagi?”
“Lagi?”tanya kumbang dengan muka bingung tapi hampir hilang “stupid face” nya
“kamu diam dulu” ujar bu Nur
“Tawon” jawab Bunga (Tawon bukan nama sebenarnya)

Kebetulan rumah Tawon tidak jauh dari tempat itu, dalam 15 menit Tawon pun sampai kesitu.

“adik kenapa?” tanya Tawon
“aku hamil bang, ini udah mau melahirkan” jawab Bunga
“kenapa adik gak bilang-bilang? Kenapa baru sekarang adik hubungi abang?” tanya Tawon
“Sudah tidak ada waktu, nanti saja wawancaranya kalau bayinya sudah lahir” jawab bu Nur

Tawon pun memberi semangat kepada Bunga dan akhirnya tepat pada pukul 13.00 siang bayi perempuan yang cantik dan lucu pun Lahir dengan selamat dan sehat. Setelah memandikan bayi Bunga diberikan kepada ibunya untuk disusui dan bu Nur keluar dari kamar bersalin.
Di Luar ruang bersalin masih ada 3 orang laki-laki yang sedang berdiri sambil pandang-padangan (Kumbang, Lebah dan Tawon) entah apa yang ada di dalam pikiran mereka, hanya mereka saja yang tau. Melihat mereka seperti itu bu Nur juga Bingung, siapa sebenarnya ayah dari bayi mungil yang cantik tadi?



Membaca cerita saya stemian merasa bingung tidak? Sampai sekarang saya masih bingung karena tidak tau kelanjutan ceritanya hehe
Sorry ya kalau judulnya agak ngeri, saya sendiri ngeri untuk menulis ini.
Tapi semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari kisah ini.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Tulisan anda sangat bagus.
Tapiiiii...
Kenapa pulak gegara mahasiswi, cemar reputasi mahasiswa??? Hmmm, hahaha

Ooo salah ya..hahaha
Makasi kritikannya

Makin parah ya. Semoga kita terhindar dari hal hal yg salah

Aaamiiiin ya Rabb,,semoga generasi penerus semakin beriman dan bertaqwa

ketika kumbang menjempuk putik sari pada bunga :D

Saya tidak banyak berkomentar tentang ini yunda @enidahlia

Haha..kenapa tidak komentar @bangmimi
Ceritanya terlalu aneh ya haha

Jadi, Bingung saya Mba @enidahlia.
itu si bapak bayi siapa yah?😅😅

Saya juga bingung mbak @ettydiallova
Ini kisah nyata yang diceritakan oleh seorang bidan mbak, saya tidak berani menebak-nebak siapa bapak bayi itu hehe

Efek dari pergaulan zaman now itu Mba @enidahlia.
Melalukan segala cara agar bisa mendapatkan yang diinginkan. hehee

Iya mbak ettydiallova
Anak2 sekarang sangat tak terkontrol

Untuk mengetahui ayah si bayi, periksa DNA si kumbang, tawon, dan lebah... Identifikasi apakah ada kesamaan dengan DNA si bayi.

Nice post, menarik sekali. Lagi trending topik nih.

Iya bang @akhywali tepat sekali, harus di test DNA barulah ketahuan :)
Trending topik di acehku sayang, acehku malang :(

Yaya mantap 👍, Hana ek lon baca berita segalom jilakuka hukuman yg pantas, kiban menurot droe neh, Yan 500 ge sinuet Baro pah 😂😂😂

Menyoe 500 goe sang meninggai jih haha
Tapi ka ampon dosa

Padup nge teuman yg pah 😂😂😂😂

Haha..payah ta tanyeng bak tengku ilee nyan