KETIKA Takbir berkumandang, seluruh umat Islam di dunia menyambut gembira datangnya hari kemenangan setelah selama satu bulan menjalankan ibadah puasa. Yang tidak hanya menahan rasa haus dan lapar, tetapi juga mengendalikan hawa nafsu, dan juga kesabaran
Well, meskipun saya kini berada di sebuah negara belahan dunia lain, yang notabenenya bukanlah negara berpenduduk muslim, tetapi saya bahagia. Karena kebebasan memeluk agama dan beribadah sangat dihormati. Sehingga kami--Umat Islam--bisa merayakan hari Lebaran Idul Fitri 1439H. Bahkan, pemerintah Taiwan mendukung sepenuhnya pelaksanaan Salat Idul Fitri yang diselenggarakan hari Jumat (15/6/18) dan Gemerlap Idul Fitri yang dihelat pada Hari Minggu (17/6/18) di Taman Daan, Kota taipei dengan menghadirkan Pasha Ungu.
Moment Salat Idul Fitri
Saya yang mengikuti dua hari perayaan berturut-turut sangat bersyukur pada Allah Swt. Pasalnya tidak semua warga Negara Indonesia (WNI) yang datang ke Taiwan menggunakan visa pekerja memiliki kebebasan untuk libur dan bersosialisasi bersama sesama WNI di pulau Formosa ini. Bagi saya sendiri selama dua hari perayaan tersebut adalah moment berharga selama enam kali lebaran di negeri orang.
Bersama sahabat saya @dewins
Perjuangan bagaimana mengikuti Salat Idul Fitri di Masjid Agung Taipei, yang memaksa saya bangun pagi dan menempuh jarak yang cukup jauh, hingga bertemu saudara muslim berbeda dunia yang begitu tinggi, berkulit gelap, tetap ramah dan bersahaja. Benar-benar membutikan bahwa agama Islam, adalah agama indah dan penuh kebersamaan. Tak hanya sampai situ, kebahagiaan juga disempurnakan saat saya melakukan mudik ke Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei. Di acara tersebut saya bertemu dengan keluarga besar Indonesia, baik mulai dari pekerja, pelajar, diaspora, dan pejabat teras Indonesia di Taiwan.
Saat bersalam-salaman di KDEI
Suasana lebaran tentu disempurnakan dengan menu-menu lebaran. Seperti ketupat, opor, sate, kue lebaran, dan lainnya. Sungguh membuat saya mencium aroma kampung halaman, sehingga sedikit mengobati rasa rindu pada keluarga yang membuat saya meneteskan airmata.
Hidangan nusantara
Sedangkan pada hari Minggu, sederet aktivitas telah menanti untuk saya geluti, mulai dari menjaga stand Membatik Bersama, yaitu sebuah pelatihan membuat batik yang langung mengundang instruktur batik kondang Jogyakarta, Azhar Fauzi hana dari Indonesia. Selain itu pukul 10.00 waktu Taipei, saya juga ada janji dengan agensi untuk merayakan lebaran bersama. Sebenarnya tahun-tahun kemarin saya juga tidak hadir di gathering ini. Karena saya selalu sibuk dengan kegiatan dan aktivitas mulai dari kegiatan organisasi ataupun peliputan. Karena bagi saya, ketika izin libur saya dapatkan, harus ada kegiatan positif yang harus saya lakukan. Sehingga waktu libur tidak terbuang sia-sia.
Foto bersama rekan-rekan satu agensi
Setelah menyantap lahap hidangan yang dipesankan agensi, saya pun pamit meninggalkan restorant lebih awal, karena suara handphone yang berderit-derit. Panggilan dari Apple daily’s crew yang akan melanjutkan shooting film dokumenter My Story Life in Taiwan. Shooting ini adalah lanjutan dari kegiatan di bulan Ramadan lalu, yang saya undur. Dua pemuda tampan lengkap dengan peralatan lengkap kamera telah menunggu saya di balik panggung pertunjukan. Mereka ingin meliput kegiatan apa saja yang saya lalukan saat liburan. Mulai dari mencari liputan, hingga kegiatan organisasi.
Dua penari UT Dancer & dua crew Apple Daily
Di perjalanan shooting, saya bertemu rekan kuliah yang menggeluti dunia tari dan bergabung di UT Dancer, sebuah organisasi untuk mengasah keterampilan seni dan tari di universitas tempat kami melanjutkan pendidikan. Secara spontan saya pun mengenalkan mereka dan sedikit menceritakan tarian apa yang mereka bawaan. Yah ... hitung-hitung sekalian mengangakat kebudayaan Indonesia ke ranah Internasional. Karena, jika bukan kita yang menjaga kebudayaan Indonesia, lalu siapa lagi?
Membatik Bersama
Setelah shooting selesai, saya pun mengajak dua kameramaen tampan tersebut menuju booth pelatihan batik. Saya mengenalkan kegiatan yang tengah kami kerjakan hari ini. Tentunya sekalian mengabadikan bagaiman antusiame penduduk lokal dalam mengikuti pelatihan tersebut. Bagi saya lebaran atau hari biasa, marilah menggunakan untuk bekarya. Setidaknya ada sedikit catatan positif yang kita torehkan pada telapak kaki saat berpijak di bumi. Karena jika gajah mati meninggalkan gading, manusia kan meninggalkann karya dan nama.
Bersama sahabat yang sama-sama memotivasi
Sekian dulu catatan lebaran di tahun 2018 ini, semoga kita semua diberikan panjang umur, sehingga dapat berjumpa lagi dengan bulan suci Ramadan dan merayakan hari kemenangan. Terima kasih untuk Bang @djamidjalal yang telah menyelenggarakan kontest ini. Bagi Anda yang ingin berpartisipasi dalam kontest, silakan akses informasinya di KLIK SINI
Taiwan, 19 Juni 2018
Salam hangat
@ettydiallova
Sebuah catatan yang bersejarah bagi anda sendiri dan saya pun menyukainya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih sudah mengapresiasi tulisan sederhana ini Bang @nec10..😊
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Masama
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Mohon maaf lahir dan batin ya mbak, Alhamdulillah, walau di negeri orang masih bisa bertemu dengan teman satu negara.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Mohon maaf lahir & batin juga ya Bang @imammugi.
Alhamdulilah Bang, selalu ada jalan untuk silaturahmi.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Halal bi halal terus, kapan atuh dihalalinnya 😁😁.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semoga disegerekan, berbarengan dengan kelulusan ya @masbudy94😅😅😅
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
aamiin bu guru semoga mendapat yang terbaik nggeh.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Aminnn ya Allah😀
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
kegiatan yang padat tapi tetap bisa menikmati liburan. Sukses sllu buat mba etty
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Alhamdulilah Mba @ainee
Selalu menikmati apa yg Allah berikan.
maaf ya Mba, makanya tempo hari gk bertemu..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
waaah kompak yaaa WNI di Taiwan
soleh dan solehah lagi
salam I'dul Fitri buat WNI Taiwan
salut dan bangga dengan kebersamaannya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Selamat hari raya Idul Fitri
Mba @ranesa70
Mohon maaf lahir & batin.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Alhamdulillah ya mbak @ettydiallova
Meskipun di di negeri orang dan jauh dari keluarga tercinta tetapi masih bisa merasakan kebahagiaan di hari Lebaran dgn kegiatan yg positif, salut 👍
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih Mba @santiintan.
Selalu berusaha menoreh keindahan di setiap langkah kita Mba...hehee
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sudah di resteem, follow me,terimakasih salam lebaran
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Berlebaran di negeri yang bukan mayoritas muslim namun memiliki toleransi yang tinggi bagian nikmat surga yang tak dapat dipungkiri
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Memang kak etydialova hana duanya,jempol keudroenuh 1000 neuk
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit