Demikian pula mengenai sumber daya manusia (SDM) yang tersedia kurang memadai baik dalam konteks kuantitas maupun kualitas. Dibandingkan dengan pelabuhan lain yang berada di bawah kendali Pelindo 1, Krueng Geukeuh termasuk sangat kurang dalam persoalan SDM yaitu hanya 13 orang.
Bandingkan misalnya dengan jumlah SDM di Belawan yang mencapai ribuan.
Pemerintah Aceh dalam mendukung terealisasi KEK Lhokseumawe perlu melakukan peningkatan langkah dan strategi. Seperti mengawalinya dengan melakukan konsolidasi organisasi kedinasan secara internal.
Tujuannya agar dapat diketahui secara kongkrit kemana arah yang ingin dicapai. Terutama bagaimana produk-produk unggulan Aceh akan memiliki daya saing pada 2017.
Yakni, demi mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam. Selanjutnya menggerakan perekonomian masyarakat dari berbagai sektor.
Salah satunya menghidupkan fungsi pelabuhan Krueng Geukueh agar terjadi peningkatan nilai perdagangan, dengan cara berkoordinasi dengan Pelindo.
Untuk mendukung Lhokseumawe sebagai KEK, maka Krueng Geukeuh mutlak harus direvitalisasi dalam semua sektor, mulai dari fasilitas, sumberdaya manusia hingga kebijakannya.
Seperti dipaparkan sebelumnya di atas bahwa kondisi alam yang mendukung tidak akan berfungsi apapun apabila tidak didukung oleh kebijakan yang afirmatif.