Self-confidence and self-image (self esteem)
Through physical education self-confidence and self-image (self esteem) children will develop. In general, self-image is defined as the way we judge ourselves. This self image is the basis for children's personality development. With a good self image someone feels safe and desires to explore the world. He wants and is able to take risks, dare to communicate with friends and others, and be able to cope with stress.
How to build this self image is not enough just to always say "I certainly can" or "I am the best". But it needs to be stated in effort and refraction of behavior. That's where penjas provides opportunities for children to prove it. When children succeed in learning various body movements and abilities, positive feelings will develop and he feels optimistic or able to do something. With that feeling children will feel that they have good abilities
P PPPTK PENJAS AND BK
in turn it will also affect the quality of the business at a later time, so that it is the same as the image. When students feel like a failure before trying, this condition is called a negative feeling, the opposite of positive feelings. Such events will repeatedly reinforce the belief that he does have the ability, so that it is formed into strong self-confidence. Because it is important for penjas teachers to present learning tasks that can provide a successful experience and lead to feelings of success (feeling of success) for each child. One strategy that can be done is a measure of learning success is not absolute. Each child uses their own size.
Kepercayaan diri dan citra diri (self esteem)
Melalui pendidikan jasmani kepercayaan diri dan citra diri (self esteem) anak akan berkembang. Secara umum citra diri diartikan sebagai cara kita menilai diri kita sendiri. Citra diri ini merupakan dasar untuk perkembangan kepribadian anak. Dengan citra diri yang baik seseorang merasa aman dan berkeinginan untuk mengeksplorasi dunia. Dia mau dan mampu mengambil resiko, berani berkomunikasi dengan teman dan orang lain, serta mampu menanggulangi stress.
Cara membina citra diri ini tidak cukup hanya dengan selalu berucap “saya pasti bisa” atau “ saya paling bagus”. Tetapi perlu dinyatakan dalam usaha dan pembiasan perilaku. Di situlah penjas menyediakan kesempatan pada anak untuk membuktikannya. Ketika anak-anak berhasil mempelajari berbagai keterampilan gerak dan kemampuan tubuhnya, perasaan positif akan berkembang dan ia merasa optimis atau mampu untuk berbuat sesuatu. Dengan perasaan itu anak-anak akan merasa bahwa dirinya memiliki kemampuan yang baik dan
P PPPTK PENJAS DAN BK
pada gilirannya akan mempengaruhi pula kualitas usahanya di lain waktu, agar sama seperti yang dicitrakannya. Bila siswa merasa gagal sebelum berusaha, keadaan ini disebut perasaan negatif, lawan dari perasaan positif. Kejadian demikian yang berulang-ulang akan memperkuat kepercayaan bahwa dirinya memang memiliki kemampuan, sehingga terbentuk menjadi kepercayaan diri yang kuat. Karena itu penting bagi guru penjas untuk menyajikan tugas-tugas belajar yang bisa menyediakan pengalaman sukses dan menimbulkan perasaan berhasil (feeling of success) pada setiap anak. Salah satu siasat yang dapat dikerjakan adalah ukuran keberhasilan belajar tidak bersifat mutlak. Tiap anak memakai ukurannya masing-masing.