Fruitmasters Holland

in indonesia •  7 years ago 

SAM_4208.JPG

Waktu itu medio oktober 2015, sangat pagi sekali plus cuaca yang sangat dingin, teman saya telah datang ke penginapan untuk menjemput. Hari ini dia mengajak saya mengunjungi kebun buah, saya pikir paling kebun seperti biasalah. Sama seperti hari – hari sebelumnya teman saya ini selalu menyapa dengan lengkap yang tak pernah saya rasakan dan temukan sebelumnya.

Selamat pagi Mr. Mahyudin?
Bagaimana tidur anda semalam?
Apa anda merasa nyaman?
Apa ada masalah?
Jika ada masalah kita pindah ke penginapan lain.
Bla...bla...bla dan seterusnya.
Jawaban saya cuma satu apa anda bawa nasi untuk saya pagi ini?
Jika tidak berarti ada masalah. Ia pun tersenyum sembari memberi nasi khusus untuk saya karena saya harus makan nasi. Jika mereka tak membeli nasi maka aksi recok pun saya mulai.

SAM_4199.JPG

Saya pikir kebun buah yang akan saya kunjungi kebun buah biasa – biasalah sama seperti yang lainya. Sedikit pun tak terbayang dalam benak saya akan di ajak mengunjungi neneknya perusahaan buah Belanda, perusahaan buah itu sudah ada sebelum Indonesia ada, di dirikan pada tahun 1904, termasuk ke dalam satu perusahaan buah legendaris di Eropa yang mampu menyediakan buah sepanjang tahun, ada yang berasal dari Belanda sendiri, ada juga yang di import dari negara lain.

Sesampainya di kantor fruitmaster kami di sambut oleh seseorang yang tidak kenal tapi dia menyambut menyebut nama kami, dia telah memiliki nama dan photo kami sebelum sampai di kantornya. Ku pikir beliau ini seorang karyawan rupanya si bos, kami di ajak ke ruang utama, rupanya begitu toh ruang utama si bos, disana itu memang agak susah membedakan mana bos mana anak buah, mana rakyat mana pejabat. Dalam bathinku anda salah undang orang seharusnya yang duduk di hadapan anda ini bukan saya tapi seorang gubernur, dirjen/deputi atau setingkatnya lah biar ceritanya nyambung.

Setelah selesai minum dan makan buah, mulai lah si bro bos ini menjelaskan sekilas tentang sejarah perusahaanya, bagaimana mereka bekerja, apa yang mereka kerjakan, bagaimana mereka melakukan negoisasi antar negara bla..bla...bla.... banyak lah. You know. Saya pun cuma mangguk – mangguk seolah – olah udah paham kali padahal mene ketehe. Lol

Yang membuat saya terkesan cuma satu, tak ada kesan sombong, sok dan angkuh dalam diri si bosnya meskipun dia bos besar sikap bersahajanya membuat hati saya agak gimana gitu ya.

Selesai acara presentasi kami pun di ajak ke beberapa ruangan perusahaan mulai dari bagaimana mereka mengangkut barangnya hingga ke ruangan packaging produk. Aku pun mulai agak sengok karena tak pernah ku lihat langsung bagaimana bentuknya perusahaan besar kecuali di TV, maklumlah namanya juga orang kampung.


SAM_4210.JPG

Sampailah akhirnya pada sesi terakhir dari seluruh rangkaian pertemuan singkat, yang sedari tadi ku tunggu – tunggu, mengunjungi kebun buahnya hati ku bahagia tak terkata karena cuma sesi ini yang saya paham. Kebun buahnya tak terlalu luas tapi juga tidak tau di mana batasnya. Lol


()

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Good story bang @gayocoffeefarm

Ya begitulah ceritanya sekilas

Meneketehe lah bg.. Lols

ha ha ha

Wah... Pemandangan yang cantik.

Iya @abdellehera karena kebunya tertata dengan rapi

sekitar setahun lalu pernah menuju kesana, tetapi karena hujan dan ada sedikit longsor akhirnya kami batal ke kebun apel itu @gayocoffeefarm

Keren kebun apelnya bang @el-nailul

Dengarnya gitu, tapi masih penasaran untuk datang sendiri liatnya, entah kapan bisa ke takengon lagi ni bang @gayocoffeefarm, nanti kalo datang pasti kontak kawan2 melalui @sangdiyus

Oh...ini gak di takengon bang, yang di takengon lain lagi. Ini di belanda bang

  ·  7 years ago Reveal Comment

Gimana gak keren bang perusahaan punya bang @bustami74

Hahahahahaha...

"Kebun buahnya tak terlalu luas tapi juga tidak tau di mana batasnya..."

Ini bagian paling parah dalam tulisan Abang...

Ya begitu kenyataanya bang ha ha ha