MEDIA adalah alat untuk menyebarluaskan informasi atau pandangan. Pengertian seperti ini dibentuk dari cara melihat media dari aspek fungsinya. Tapi media juga adalah sebuah perusahaan.
Dan perusahaan, pada umumnya, menjalankan praktik-praktik ekonomi. Dalam konteks media, apa sajakah aktivitas-aktivitas ekonomi yang dijalankan?
Yang paling umum kita ketahui adalah penjualan terbitan yang rutin, baik itu koran, tabloid, majalah, ataupun jurnal. Kadang media juga menjual produk-produk tidak rutin, seperti buku yang berisi rangkuman berita investigas menarik, artikel-artikel opini maupun cerpen terpilih yang ditulis para pembacanya, atau kaos-kaos yang terdapat gambar/tulisan unik yang berkaitan dengan media tersebut.
Kalau media didefinisikan pula sebagai institusi pencari laba, tentu tak keliru. Bahkan Tempo, misalnya, mencari keuntungan dari sektor lain dengan mengadakan pelatihan jurnalistik, investigasi, dan penulisan laporan khas majalah tersebut yang terbuka untuk umum, dengan biaya pendaftaran tentunya.
Artinya, definisi tersebut semakin tak mungkin dibantah ketika media semakin mengembangkan dirinya dalam hal pembukaan aneka sumber pemasukan.
Jadi, jika pada bab sebelumnya disebutkan bahwa media adalah pula institusi/aktor politik, ia juga institusi/aktor ekonomi. Posisi ini dijalankan berbarengan dengan hakikat dasarnya sebagai institusi/aktor penyebar informasi.
Ekonomi politik sejatinya adalah bidang studi yang memadukan perangkat analisis atau teori yang terdapat dalam ilmu ekonomi maupun ilmu politik. Pendekatan ini ada karena ada hal-hal tertentu yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu ekonomi murni sehingga perlu meminjam teori-teori yang berada di bawah naungan ilmu politik. Begitu pula sebaliknya.
Nice post kk
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit