Ia tidak berpendidikan tinggi, hanya tamatan SMA. Nama lengkapnya Razali Abdullah, pria berpenampilan rapi nan bersahaja ini telah menulis puluhan judul buku.
Ia bukan seorang Doktor, bukan pula Professor. Hanya tekad dan semangatnya yang kuatlah, sehingga ia mampu menulis puluhan judul buku kearifan lokal Aceh.
Razali mulai terjun ke dunia literasi ketika menjadi pedagang kitab metode belajar Iqrak, lalu bersama beberapa sahabatnya studi banding ke Yogyakarta memperdalam ilmu tentang metode mengajar Iqrak. Lalu setelah tiba di Yogyakarta, Razali berkenalan dengan seorang penulis. Di situlah pertama kali ia belajar ilmu kepenulisan, berguru kepada seorang penulis yang berdomisili di Yogyakarta.
Dengan bermodal ilmu dan semangat menulis dari penulis Yogyakarta tersebut, ia akhirnya memfokuskan diri terjun ke dunia menulis buku. Tak pelak, jika ia telah menggoreskan tinta emas dalam buku sejarah peradaban Aceh yang gemilang.
Razali Abdullah lelaki paruh baya kelahiran Blang Lancang, Lhokseumawe 53 tahun silam. Salah seorang penulis buku sejarah, sastra, dan bahasa Aceh produktif. Buku karya Razali menjadi rujukan di sekolah sebagai buku kurikulum muatan lokal (mulok) di Aceh, provinsi yang bergelar Serambi Mekkah.
Untuk melihat perkembangan sejarah, bahasa, dan sastra Aceh di luar negeri Razali melakukan kunjungan lawatan ke beberapa negeri rumpun Melayu seperti Malaysia. Setelah pulang dari negeri jiran Malaysia melihat jejak sejarah Aceh tersusun rapi di rak buku perpustakaan negeri Melayu tersebut. Tergerak hatinya untuk menulis puluhan judul buku tentang Aceh. Dalam perjalanan ekspedisinya mencari literatur buku-buku tentang Aceh ke beberapa negara rumpun Melayu termasuk Thailand, Razali Abdullah mencium wangian sejarah Aceh tumpah ruah di negeri orang, sementara di negeri sendiri hampir hilang ditelan masa. Ia lalu pulang ke kampung halamannya Krueng Geukuh, Aceh dan bertekad untuk menulis buku sejarah, sastra, dan bahasa Aceh.
Tekad dan semangat Razali yang kuat mengalahkan segala halangan yang merintang, karena penulis itu harus terus berjuang menghasilkan sebuah buku yang bagus.
Berikut merupakan buku-buku yang telah diukir dengan tinta emas hasil buah pena karya Razali Abdullah antara lain berjudul: Kerajaan Pase, Asai Usui Raja-raja Aceh, Teungku Chik Pante Kulu, Aceh Lam Sejarah, Ulama Aceh Penasehat Sultan, Peulajaran Basa Aceh keu Aneuk-aneuk Miet (Pelajaran Bahasa Aceh untuk Anak-anak), Peulajaran Basa Aceh keu Aneuk Skula TK (Pelajaran Bahasa Aceh untuk Siswa TK), Meupeuturi Nan-nan Meulatang (Memperkenalkan Nama-nama Binatang), dan buku Nanggroe Aceh Darussalam Hancur Berantakan Dihantam Gelombang Tsunami.
Selain buku tersebut di atas Razali juga menulis buku kumpulan pantun, nazam Aceh, cerita rakyat, sejarah kerajaan Samudra Pasai, dan puluhan judul buku lainnya yang menjadi koleksi perpustakaan di Aceh. Semoga dapat menjadi literatur menambah ragam khazanah tamadun Aceh yang gemilang.
Foto: Bapak Razali Penulis Buku.