# 4
PERBINCANGAN YANG PANJANG
Ledakan tadi tidak mungkin menggunakan bom biasa kan? Kecuali mereka sengaja ingin mempermudah polisi untuk melakukan penyelidikan. Bom yang meledak akan meninggallkan sisa dan bekas. Jika itu benar, mereka seharusnya mengghancurkan seluruh deretan pertokoan untuk memusnahkan barang bukti. Aku terus memeriksa beberapa informasi melalui beberapa media sosial. Mereka menyatakan bahwa ledakan tersebut dikarenakan tegangan arus listrik yang tidak stabil. Konyol, ini tidak pernah terjadi selama 50 tahun terakhir.
“Berita tentang tegangan listrik itu benar.” Bebi ikut berbicara. Ternyata dia juga menonton berita di televisi.
“Apa maksudmu?”
“Mereka merusak sistem pengaturan listrik. Bukankah setiap sektor di kota ini memiliki pengatur listrik otomatis? Saat tegangan tidak stabil maka pengatur itu akan menghentikan penyaluran listrik selama beberapa detik, dan selama beberapa detik itu juga penyaluran listrik cadangan akan di transfer ke kota. Ledakan tadi itu….”
“Bukan dikontrol dari jarak sejauh itu!” Aku memotong pembicaraannya. Apa kau pikir aku bodoh?” Aku bangun dari meja belajarku dan mengambil posisi yang paling nyaman dengan duduk di atas tempat tidur. “Pengatur listrik otomatis itu letaknya cukup jauh dari kota, dan juga kalau mereka membuat sistem pangaturan di sana kacau, seharusnya akan ada beberapa tempat yang sama di kota yang akan mengalami ledakan serupa. Jika itu tidak terjadi, artinya mereka mengontrolnya dari jarah yang cukup dekat dari café itu. Aku tidak menyalahkan informasi bahwa ledakan itu berasal dari ketidakstabilan listrik. Aku hanya memikirkan, bagaimana mereka melakukannya.”
“Oh ya…?” Bebi bangun dari lantai dan berjalan ke arahku. “Lalu kenapa aku harus berada di kamarmu? Kita bahkan tinggal di satu bangunan. Cuma beda pintu masuk. Kalau mau menyelamatkanku harusnya kamu bawa aku lebih jauh. Ke tempat dimana tidak akan ada orang yang menyangka bahwa aku akan berada di sana!”
“Kau ini tidak bisa diam ya? Satu-satunya tempat yang paling memungkinkan itu justru rumahmu sendiri. Mereka itu gak bodoh tau gak?! Mereka akan berpikir bahwa seseorang yang diincar tidak mungkin melarikan diri ke rumahnya sendiri. Itu sebabnya aku berniat menempatkanmu dirumahmu sendiri. Tapi aku tidak mungkin membiarkan kau sendirian, kau bahkan tidak bisa melindungi dirimu sendiri. Dan gedung ini juga sudah dilengkapi dengan pengamanan khusus. Meskipun terlihat murahan. Kau mengerti?”
Bebi kali ini mengabaikanku dan kembali duduk untuk menonton televisi. Ini menyebalkan. Dia terlihat begitu berubah dari sebelumnya. Sungguh orang yang berbeda. Dia kembali fokus dengan berita di televisi sambil duduk melipat kakinya di lantai.
Kami sedang berada di rumahku. Tepatnya di kamarku. Aneh, dia bahkan tidak merasa canggung dalam situasi seperti ini. Apa benar selama ini sikap dan perilakunya hanya pura-pura?
“Hei.” Aku harus memastikannya. “Apa itu benar?” Bebi terlihat mematikan televisi dan menatap kearahku. “Tentang kau yang bisa mengingat semuanya. Tentang semua ceritamu tadi.” Dia telah menceritakan semuanya sejenak setelah kami tiba tadi.
Bebi bangun dari duduknya dan melompat ke kasurku. Anak ini!!<br?
“Lebih tepatnya aku tidak kehilangan ingatanku sedikitpun. Coklat itu mengandung obat anti depresi tingkat tinggi, membuat setiap yang meminumnya sulit berkonsentrasi. Mereka ingin mehalangiku untuk mengingat apapun.”
“Kenapa kau tidak terpengaruh dengan obat itu. Meski tidak hilang ingatan, seharusnya obat itu juga bisa membuatmu mudah lupa.”
“Aku tau kapan kamu akan memberiku coklat itu. Sebelum memakannya, aku selalu memenuhi perutku dengan makanan hingga hampir muntah. Jadi coklat itu tidak akan langsung dicerna,” Inikah Bebi yang sesungguhnya? Dia lebih pintar dari dugaannku. “… butuh waktu 2 sampai 3 jam agar pencernaanku kembali sempurna. Tapi sebelum itu aku sudah memuntahkannya kembali. Tapi tetap saja, akan ada sedikit kandungan yang akan terserap oleh tubuhku, tapi itu tidak akan terlalu membahayakan. Hehe.” Tawa menjengkelkannya masih sama. Dia mengambil sebuah bantal dan memeluknya. Itu bantal tidurku. “Tapi jika yang kamu maksud itu tentang dirimu dan keluargamu. Aku tidak ingat kalau kita pernah bertemu.”
Dia benar. Kami tidak pernah bertemu sebelumnya. Tapi dia pernah bertemu dengan keluargaku. Ezra, adikku. Dia pasti mengenalnya 3 tahun lalu.
“Lalu kenapa kau begitu penting bagi agensi dimana aku bekerja?” Aku menarik kembali bantalku darinya.
“Apa kamu sungguh professional? Kamu bekerja bahkan tanpa tau apa-apa?” Bebi menyindirku
“Apa aku sedang terlihat bercanda?”
“Aku mengendalikan situasi di sekelilingku.” Tiba-tiba saja wajahnya kembali murung. Dia bahkan tidak menatapku lagi. Bantalnya yang sudah ku ambil bahkan tidak dihiraukannya. Maksudku, itu bantalku. “Semua hal didunia ini memiliki pertikel yang sangat halus. Seperti atom. Bahkan lebih kecil. Aku bisa merasakan pergerakan partikel itu, Raf.”
“Hanya itu saja?”
“Apa kamu ga berpikir kalau itu aneh? Setiap partikel bergerah dengan gerakan dan arah yang berbeda, juga dengan kecepatan yang berbeda. Aku bahkan bisa mengendalikan siapapun dengan mengetahui pergerakan partikel itu. Aku bisa mengendalkan perasaan orang lain. Partikel biasanya disebut sebagai aura oleh para cenayang tak pintar.” Penjelasan macam apa itu. Aku tidak bisa mempercayainya. “Aku bahkan bisa membaca isi pikiranmu, Raf.” Bebi kembali mengangkat wajahnya dan menatapku.
“Begitukah?” Ini konyol. Dia menunjukkan wajahnya yang sangat serius. Dia tidak akan bisa membodohiku.
“Buktikan saja sendiri Raf. Aku ga minta kamu percaya.” Terdengar suara hujan bermain di atap rumahku. Hujan gerimis yang sendu. “Kamu mungkin tidak tau apa-apa tentang agensimu, tapi mereka mengetahui semuanya tentangmu kan?”
hujan
“Apa kau sedang mengujiku? Aku membiarkan mereka mengetahui semuanya. Aku juga punya rencana.”
“Bagaimana dengan keluargamu? Bagi mereka, aku adalah hal yang sangat penting, tidak akan mudah mempercayakan seseorang untuk menjagaku tanpa memegang jaminan yang kuat dari sisimu kan?”
“Apa maksudmu?”
“Kamu tau jelas maksudku. Apa aku harus memperjelaskannya?” Dia menghela nafas dan kembali menatapku dengan tajam. “ Baiklah…, bagi mereka aku adalah sebuah kehidupan. Tanpa aku, mereka juga tidak akan terbentuk. Jika mereka ingin kamu menjaga sebuah nyawa, maka mereka juga akan membutuhkan jaminan nyawa yang sama pentingnya bagimu. Tentu saja itu bukan nyawamu sendiri. Sekarang, apa kamu mengerti maksudku?”
Apakah Ezra dalam bahaya?! Benar saja, mereka mengetahui semuanya tentangku. Petra juga bahkan berkali-kali menawarkan bantuan perawatan untuk Ezra yang sakit. Hal ini tidak mungkin tanpa sebuah rencana?! Aku memang sudah mengatur semuanya. Mereka tidak mengetahui latar belakangku, tapi mereka mengetahui tentang Ezra. Ku pikir itu bukanlah hal yang penting, ku pikir semuanya akan cukup hanya dengan menyembunyikan tujuanku…
“Aku bohong. Berhentilah memperlihatkan expresi kekalahan seperti itu.”
“Tapi itu kemungkinan yang akurat!”
Bebi hanya diam. Suasana ini membuat suara hujan semakin terdengar. Apakah agensi telah mengetahui keberadaan Ezra sekarang? … Tidak. Tunggu dulu! Mereka mengetahui aku memiliki adik yang sakit. Mereka bahkan tidak tau usia dan dimana adikku. Ini bukan film Hollywood dimana organisasi rahasia mengetahui keberadaan semua hal di muka bumi. Ezra juga sudah kuhilangkan dari daftar kependudukan di wilayah ini!
“Auramu berubah. Itu artinya kamu sudah sadar.”
“Apa kamu sedang berperan sebagai cenayang yang ga pintar?”
“Aku bertindak dengan mengetahui pergerakan aura yang kamu timbulkan. Sebelumnya patikel disekitarmu kacau. Kamu kebingungan. Aku hanya perlu terus menekanmu. Hal yang sangat sederhana dan tidak masuk akalpun akan kamu percayai jika aku terus melakukannya.”
Aku masih tidak begitu mengerti dengan kemampuannnya. Bahkan aku lebih tidak mengerti lagi kenapa kemampuan seperti itu diincar oleh banyak agensi rahasia lainnnya. Apa sebenarnya di balik semua ini?
“Kau mengacaukan pola pikir seseorang hanya dengan pernyataan sederhana?”
“Begitulah. Sejenis itu.”
“Aku begitu bukan karena pengendalian darimu.”
“Begitukah?”
Bebi terlihat sangat dewasa. Kepribadiannya sangat tenang. Benar-benar berubah. Dia bahkan membuatku semakin penasaran. “Apa pernyataan suka itu…, apa itu juga cuma permainanmu?”
“Kenapa? Apa itu penting bagimu? Dulu auramu selalu terasa seperti ingin membunuhku. Kamu membenciku. Tapi sekarang aku merasa kamu mulai menyukaiku.” Kenapa aku harus menanyakan pertanayaan konyol itu?? Tapi, apa dia benar-benar bisa merasakan partikel di alam bebas ini?
“Akan ku pikirkan tentang perasaanku padamu setelah aku mempertemukanmu dengan seseorang, besok.” Aku merebahkan diri di atas kasurku. Ku abaikan saja Bebi yang duduk tepat di sisiku. “Waktunya tidur.”
“Cih. Ga punya perasaan!!” Dia tau bahwa itu artinya aku mengusirnya dari kasurku. Bebi turun dari tempat tidurku dan kembali ke lantai yang beralaskan karpet tebal. Cukup baginya untuk digunakan tidur. Ucapannya itu tadi…
Pihak agensi sepertinya akan mengetahui hal ini segera. Tentang Bebi. Sebelum mereka mengetahuinya sendiri, aku harus lebih dahulu menginformasikannya. Segala keputusannya adalah besok. Akan ku pastikan aku mempersiapkan segalanya dengan matang.
Terima kasih sudah membaca ^^
Postingan yang menarik tentang ALASAN UNTUK HIDUP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Makasih bangjuh, itu cerita bersambung, ada cerita awal sebelum itu 😊 mampir2 lagi yaaa bangjuh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Postingan yang berkualitas ini berhasil ditemukan oleh Team OCD!
Silahkan Membalas komentar ini jika Anda bersedia postingan ini dibagikan. Dengan menyetujuinya, maka Anda berhak mendapatkan kesempatan untuk menerima reward tambahan dan salah satu gambar dari postingan ini akan kami gunakan dalam kompilasi harian kami.
Ikuti @ocd- untuk mengatahui project kami lebih lanjut dan membaca postingan berkualitas yang lainnya!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Saya setujuuuuu.......
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kyaknya aku enggak ngebaca bab sebelumnya...
Jd ketinggalan... hhhhh
Bagus banget tulisan qe... love it
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Beneran nih??? 😄 senengnyaaa
Tapi masi perlu byk belajar han😬
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ayo Desi, belajar lagi, baca2 tulisan orang juga biar ada tambahan ide tentang gaya penulisan, gaya bahasa, dll.
Tp tulisan qe udh mantap sih.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wew! Tulisan bagus!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Makasi kak mariska 😁 masih pemula kak. Masih karya pertama, hehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kami sudah upvote yaa..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Makasi puncak :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tulisannya bagus walaupun agak bingung karena tidak mengikuti dari awal, trus menceritakan masalah listrik malah saya jadi tambah bingung karena memang tidak mengikuti alur cerita sebelumnya, btw saya tetap berikan upvote 100% sebagai perkenalan. Oh ya jangan lupa berterimakasih kepada "honey" @hananan yang sudah mempromokan tulisan kamu @hime.sama, lanjutkan berkarya dan jangan lupa jalan-jalan ke blog saya ya ? He he he.
Salam komunitas steemit Indonesia
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih mukhtar atas komentar yang panjang dan juga nasehatnya :) iya, saya selalu berterima kasih kepada @hananan yang selalu tidak pernah lelah memberi dukungan kepada teman-temanya termasuk saya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit