Tren Batu permata atau batu akik beberapa tahun yang lalu merupakan kejayaan, sekarang sudah bergeser dan yang dulu harga menggila tapi saat ini harga batu akik turun drastis, pasar-pasar kaget batu akik yang dulu dimana-mana setiap pojok jalan dipenuhi oleh perajin dan para pecinta batu, kondisi saat ini sudah berkurang tetapi masih ada para penjual batu akik di sepanjang trotoar perkotaan yang masih bertahan tak terkecuali tukang poles batu akik sudah berbelok ke usaha lain.
Batu permata atau batu akik merupakan batu yang telah melekat selama ratusan tahun dimasyarakat sebagai bagian dari perhiasan untuk memperindah penampilan, masih ada beberapa koleksi batu akik yang masih tersisa dari hasil penjualan beberapa tahun yang lalu untuk dijadikan koleksi dan istirahat sejenak.
Yang menjadi pertanyaan akankah batu akik menjadi booming kembali, karena tren masyarakat masih banyak yang menyukai sebagai hoby ataupun untuk komersial.
Saat ini ada yang masih bertahan jual beli batu akik maupun ada yang sudah merasa bosan dan mengambil untuk beristirahat sejenak menunggu kembali tren batu akik.
Potensi batu akik menurut inventarisasi masyarakat, batu mulia terdapat menyebar diseluruh Provinsi di Indonesia dari barat sampai timur Indobesia, secara geologi batu secara proses erat hubungannya dengan peristiwa tektonik dan vulkanik secara terus menerus yang sudah berjalan kurang lebih jutaan tahun yang lalu.
Sampai saat ini beragam jenis mineral dan batuan yang tersebar dibumi Nusantara maupun luar negeri yang menjadi primadona dan paling banyak dicari oleh penggembar batu akik diantaranya, adalah batu akikbacan batu akik Zamrut, batu permata safir, batu mulia ruby, batu akik topas ,batu kalimaya , batu giok ,batu kecubung, batu lavender, dan masih banyak jenis batu akik atau permata lainnya.
Kerajinan mengolah batu mulia di Indonesia muncul pertama kalinya pada tahun 1920 berada di wilayah Sukabumi, waktu itu hanya ada beberapa perajin batu mulia, lambat laun seiring dengan perkembangan teknologi dan cepatnya informasi sekarang sudah mencapai ratusan perajin, dan berkembang kemudian hirjah di kota-kota besar diseluruh Nusantara, produk yang dihasilkan berupa Cincin dan liontin.
Batu mulia dari Indonesia banyak yang diminati didalam daerah sendiri di Indonedia maupun banyak dikirim keluar negeri.
Bongkahan batu mulia sebelum di proses menjadi kerajian cincin maupun barang kerajinan lainnya memang tidak begitu tertarik .
Namun setelah di proses dipoles kemudian di bentuk menjadi batu cincin atau kerajinan yang lain, berupah menjadi batu permata yang indah dan cantik, harganyapun mulai dari ratusan hingga sampai jutaan rupiah.
Sukabumi, 3 Juli 2019.
Posted using Partiko Android