Garut merupakan salah satu kota di Priangan timur di daerah Jawa - Barat. Keindahan alam priangan berpadu - padan dengan kekayaan budaya masyarakatnya. Kampung Pulo berada di Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut, jarak menuju lokasi 48 km dari Kota Bandung. Jarak dari Kota Garut berjarak 17 km kearah utara, dari alun - alun leles ke Desa Cangkuang ditempuh sekitar 3km melalui jalan Kabupaten. Di kawasan Kampung Pulo terdapat obyek wisata sejarah dan budaya, Situ Cangkuang, Rumah adat Kampung Pulo, Candi Cangkuang.
SITU CANGKUANG
Situ bahasa sunda atau danau Cangkuang adalah danau alam, karena faktor geografis, nama Cangkuang diambil dari nama pohon yang banyak tumbuh di sekitar obyek wisata. Luas areanya 35 ha di kawasan Cangkuang. Di danau cangkuang berjejer Rakit Bambu untuk mengantar wisatawan ke Kampung Pulo, panorama di sekitar danau Cangkuang sangat indah, tenang, nuansa perdesaan sangat kuat. Untuk membuat rakit bambu dibutuhkan kurang lebih 40 batang bambu dengan bambu pilihan.
Suasana ngantri turun di tempat tujuan
Rakit bambu dan panorama alamnya
Tiket masuk kawasan wisata ditarif untuk dewasa Rp 7000,- kemudian tiket untuk naik Rakit Rp 5000,- untuk pergi dan pulang, rakit bambu diisi penumpang sekitar 20 orang dan waktu tempuh sekali jalan sekitar 15 menit dengan jarak 200 meter.
Rakit dengan juru mudinya bolak balik mengantar pengunjung
Bentuk rakit bambu dengan disain menarik dan unik
RUMAH ADAT "KAMPUNG PULO"
Rumah adat Kampung Pulo sudah berdiri sejak abad 17. Jumlah Rumah Adat terdiri dari 6 bangunan rumah tinggal dan 1 bangunan mushola. Rumah adat ini dari dahulu tidak bertambah dan berkurang. Rumah adat Kampung Pulo merupakan keturunan almarhum Arif Muhamad makamnya masih di Kampung Pulo, letaknya di atas bukit, almarhum Arif Muhamad adalah tokoh penyebar agama islam di Desa Cangkuang.
Garis muka rumah adat yang harmonis, dan tertata rapih
Identitas sebuah nama Rumah Adat Kampung Pulo
Tampak berderet rumah adat
Bentuk atap di Kampung Pulo menggunakan atap Jelapong atau atap pelana, matrial lokal masih kental digunakan di Kampung Pulo, dengan menggabungkan bentuk tropis, dan lantai ditinggikan atau panggung.
CANDI CANGKUANG
Candi Cangkuang didirikan pada abad ke VIII, dari sejarah sebelum almarhum Arif Muhamad tinggal di Desa Cangkuang sudah berkembang agama Hindu dengan di peninggalan sebuah Arca, pada tahun 1966 Candi Cangkuang ditemukan kembali. Candi - candi yang dikenal sampai sekarang sebagai monumental sejarah kebudayaan ketika ditemukan tidaklah dalam keadaan utuh semua harus di pugar dan di rekonstruksi.
Candi Cangkuang dan disampingnya makam Arif Muhamad