Banyak menara air dibangun pada masa pemerintah Kolonial Belanda, salah satu saksi sejarah adalah menara air di Kota Tegal letaknya di jalan Pancasila tidak jauh dari alun-alun dan Stasiun kereta api Kota Tegal.
Tower water leiding bedrif of province midden java ( watertoren) berdiri sejak tahun 1931 menara air di Kota Tegal termasuk bangunan cagar budaya yang dilestarikan, menara air dibangun untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya.
Sumber air baku diambil dari kaki gunung slamet kecamatan Bumijawa, disalurkan melalui pipa besi, bangunan menara air berbentuk lingkaran diameter 11 meter dengan ketinggian sekitar 40 meter diberi motif pada sekeliling bangunan supaya tidak kaku dan kelihatan harmonis.
Bentuk bangunan yang unik dan bentuk lingkaran merupakan bentuk yang cocok untuk menampung air, sumber air berasal dari hulu melalui pipa kemudian ditampung di bak penampung di salurkan ke penduduk melalui pompa alam atau dengan sistim grafikasi.
Menara air tidak hanya fungsi struktur bangunan tetapi sekarang menjadi destinasi wisata sejarah,luas lahan sekitar 4.058 m2 dilengkapi bangunan penunjang untuk administrasi dan bangunan yang mengurus teknik .
Terlihat struktur beton utama sebagai penguat dengan fungsi bangunan menara, bangunan menara air sampai sekarang masih kokoh, bangunan ini termasuk bangunan fital perlu di jaga keamanan.
Sistim grafikasi yang sering dipakai untuk menyalurkan air dari menara ke konsumen atau penduduk, sebenarnya banyak bangunan peninggalan Belanda walaupun sudah berumur ratusan tahun tapi masih kokoh pada waktu pengerjaannya penuh disiplin baik disiplin bahan material dan disiplin yang manusianya.
Posted using Partiko Android